Kemenparekraf Ajak Industri Kreatif Tetap Berkarya di Tengah Badai Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong agar pelaku industri kreatif tetap berkarya meski di tengah pandemi Covid-19. Direktur Kajian Strategis Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf , Wawan Rusiawan menyampaikan bahwa situasi saat ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha.
(Baca juga: RCTI Kembali Selenggarakan Dahsyatnya Awards 2020 )
Dia mengajak para pelaku usaha untuk tetap kreatif memanfaatkan peluang meski pandemi Covid-19 belum usai. "Meskipun pandemi Covid-19, kita harus tetap optimistis," tegas Wawan saat acara Bincang Inklusif Seputar MetadatA (BISMA) dengan tema Pemasaran Digital Produk Kreatif Melalui Konten Visual dan Penulisan melalui aplikasi Zoom, Selasa (11/8).
Wawan yakin para pelaku usaha di Indonesia akan mampu bertahan dari hantaman badai Covid-19. Menurutnya, salah satu peluang yang dapat dimaksimalkan di tengah pandemi Covid-19 adalah memanfaatkan pemasaran produk melalui platform digital. Sebab, penjualan online pada masa pandemi Covid-19 memang menunjukkan grafik peningkatan yang cukup signifikan.
"Bagi orang kreatif, meski di tengah pandemi Covid-19 tetap ada peluang. Ini yang harus terus dimanfaatkan. Kita jangan berkecil hati, harus terus optimistis," katanya.
Di sisi lain, Wawan menilai pentingnya data bagi para pelaku industri kreatif dalam memasarkan produknya. Hal itu pula yang akan menjadi fokus perhatian Kemenparekraf/Baparekraf dalam rangka mendukung pelaku industri kreatif untuk terus berkarya. "Masalah kita hari ini adalah data. Untuk itu, Kemenparekraf akan terus memperbaiki dan memperbarui data, sehingga ketika ada program bisa diakses dengan cepat. Kami akan selalu mendukung para pelaku usaha kreatif. Kami percaya kita bisa melewati situasi ini," ucapnya optimistis.
(Baca juga: Usung Tema Dikem I Love You, KDI 2020 Bawakan Lagu Mendiang Didi Kempot )
Photographer Herry Tjiang, yang juga dihadirkan sebagai narasumber, menilai bahwa tampilan sebuah produk pada platform digital akan sangat menentukan apakah produk akan diminati atau tidak. "Bagi sebuah produk pemasaran, foto itu harus yang terbaik. Dia (foto) sebagai marketing, terutama jika produk yang kita jual adalah makanan," papar dia.
Yang paling penting dari tampilan foto sebuah produk yang dijual secara online adalah harus merepresentasikan tiga hal yakni menarik, informatif dan mampu mendeskripsikan sebuah produk. "Untuk mendapatkan kualitas foto yang baik yang bisa mendeskripsikan produk yang kita jual secara online tak perlu menggunakan peralatan fotografi yang mahal. Sekarang, dengan menggunakan smartphone kita itu sudah bisa menghasilkan karya yang sangat bagus," terangnya.
Pada kesempatan itu, Herry berbagi pengalaman kepada audiens mengenai teknik mengambil foto yang baik bagi sebuah produk dengan menggunakan kamera handphone. "Dengan alat-alat yang cukup simpel kita sudah bisa menghasilkan karya yang sangat bagus," tutur dia.
Hal senada diungkapkan Founder/CEO Selected Comm, Ginza Reza. Dia tak menampik jika visual sebuah produk akan menggugah selera bagi seseorang untuk membeli. Namun, katanya, tak cukup sampai di situ. "Visual itu memang penting. Tapi yang paling penting adalah DNA produk itu sendiri. Ini yang membedakan produk kita dengan yang lain. Diferensiasi dan positioning. Lalu yang harus diingat, sebelum menjalankan bisnis alangkah baiknya cek ombak pasar," ulas dia.
(Baca juga: 5 Solusi Cepat untuk Foundation yang Terlalu Gelap )
Jika hal tersebut telah ditentukan, maka hal selanjutnya adalah packaging. Pengemasan produk juga menjadi bagian dari sebuah branding produk yang bisa menentukan apakah seseorang akan membelinya atau justru mengabaikannya.
(Baca juga: RCTI Kembali Selenggarakan Dahsyatnya Awards 2020 )
Dia mengajak para pelaku usaha untuk tetap kreatif memanfaatkan peluang meski pandemi Covid-19 belum usai. "Meskipun pandemi Covid-19, kita harus tetap optimistis," tegas Wawan saat acara Bincang Inklusif Seputar MetadatA (BISMA) dengan tema Pemasaran Digital Produk Kreatif Melalui Konten Visual dan Penulisan melalui aplikasi Zoom, Selasa (11/8).
Wawan yakin para pelaku usaha di Indonesia akan mampu bertahan dari hantaman badai Covid-19. Menurutnya, salah satu peluang yang dapat dimaksimalkan di tengah pandemi Covid-19 adalah memanfaatkan pemasaran produk melalui platform digital. Sebab, penjualan online pada masa pandemi Covid-19 memang menunjukkan grafik peningkatan yang cukup signifikan.
"Bagi orang kreatif, meski di tengah pandemi Covid-19 tetap ada peluang. Ini yang harus terus dimanfaatkan. Kita jangan berkecil hati, harus terus optimistis," katanya.
Di sisi lain, Wawan menilai pentingnya data bagi para pelaku industri kreatif dalam memasarkan produknya. Hal itu pula yang akan menjadi fokus perhatian Kemenparekraf/Baparekraf dalam rangka mendukung pelaku industri kreatif untuk terus berkarya. "Masalah kita hari ini adalah data. Untuk itu, Kemenparekraf akan terus memperbaiki dan memperbarui data, sehingga ketika ada program bisa diakses dengan cepat. Kami akan selalu mendukung para pelaku usaha kreatif. Kami percaya kita bisa melewati situasi ini," ucapnya optimistis.
(Baca juga: Usung Tema Dikem I Love You, KDI 2020 Bawakan Lagu Mendiang Didi Kempot )
Photographer Herry Tjiang, yang juga dihadirkan sebagai narasumber, menilai bahwa tampilan sebuah produk pada platform digital akan sangat menentukan apakah produk akan diminati atau tidak. "Bagi sebuah produk pemasaran, foto itu harus yang terbaik. Dia (foto) sebagai marketing, terutama jika produk yang kita jual adalah makanan," papar dia.
Yang paling penting dari tampilan foto sebuah produk yang dijual secara online adalah harus merepresentasikan tiga hal yakni menarik, informatif dan mampu mendeskripsikan sebuah produk. "Untuk mendapatkan kualitas foto yang baik yang bisa mendeskripsikan produk yang kita jual secara online tak perlu menggunakan peralatan fotografi yang mahal. Sekarang, dengan menggunakan smartphone kita itu sudah bisa menghasilkan karya yang sangat bagus," terangnya.
Pada kesempatan itu, Herry berbagi pengalaman kepada audiens mengenai teknik mengambil foto yang baik bagi sebuah produk dengan menggunakan kamera handphone. "Dengan alat-alat yang cukup simpel kita sudah bisa menghasilkan karya yang sangat bagus," tutur dia.
Hal senada diungkapkan Founder/CEO Selected Comm, Ginza Reza. Dia tak menampik jika visual sebuah produk akan menggugah selera bagi seseorang untuk membeli. Namun, katanya, tak cukup sampai di situ. "Visual itu memang penting. Tapi yang paling penting adalah DNA produk itu sendiri. Ini yang membedakan produk kita dengan yang lain. Diferensiasi dan positioning. Lalu yang harus diingat, sebelum menjalankan bisnis alangkah baiknya cek ombak pasar," ulas dia.
(Baca juga: 5 Solusi Cepat untuk Foundation yang Terlalu Gelap )
Jika hal tersebut telah ditentukan, maka hal selanjutnya adalah packaging. Pengemasan produk juga menjadi bagian dari sebuah branding produk yang bisa menentukan apakah seseorang akan membelinya atau justru mengabaikannya.
(nug)