Review Film Sound of Freedom: Sleeper Hit Penyelamatan Korban Pedofil
loading...

Sound of Freedom terinspirasi dari kisah nyata penyelamatan anak-anak korban pedofil dan perdagangan manusia. Foto/Angel Studios
A
A
A
JAKARTA - Sound of Freedom adalah film dari studio independen yang sukses secara komersial. Bujetnya hanya USD14,5 juta, tapi meraup pendapatan hingga USD250,6 juta.
Di Amerika, film ini banyak menarik perhatian para penonton kristiani yang cenderung konservatif. Analis Comscore Paul Dergarabedian mengatakan pada Indiewire, bahwa kesuksesan film ini terletak pada promosi di akar rumput serta kemampuan menggerakkan audiens religius.
Adapun Variety menyebut bahwa mayoritas penonton Sound of Freedom adalah perempuan, dan 50% penontonnya berusia di atas 45 tahun. Sementara sepertiganya adalah mereka yang berdarah Spanyol.
Di luar Amerika, yang bisa menjadi kekuatan film ini sangat mungkin adalah karena premis ceritanya yang menarik, serta terinspirasi oleh kisah nyata. Tambahan lainnya, pemeran utamanya adalah Jim Caviezel, yang memerankan Yesus dalam The Passion of the Christ (2004).
![Review Film Sound of Freedom: Sleeper Hit Penyelamatan Korban Pedofil]()
Foto: Angel Studios
Jim Caviezel memerankan karakter nyata bernama Tim Ballard. Ia adalah agen khusus di Homeland Security Investigations (HSI), Calexico, California. Tugasnya adalah menangkap para pelaku kejahatan seks anak-anak, mulai dari penculik hingga penyebar kontennya.
Pada 2013, tugasnya tersebut bersinggungan dengan kasus penculikan dua anak Roberto Aguilar (Jos Zuniga), yaitu Rocio (Cristal Aparicio) dan Miguel (Lucas Ávila) di Honduras. Keduanya diculik oleh mantan putri kecantikan bernama Giselle (Yessica Borroto) dengan iming-iming menjadi penyanyi dan model
Untungnya, hasil penelusuran membuat Tim berhasil menemukan Miguel, sekaligus menangkap pedofil yang membelinya, di perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat. Namun Rocio ternyata sudah dibawa hingga ke Kolombia.
Dari sini, Sound of Freedom fokus pada perjalanan Tim mencari Rocio. Ia sampai berkonflik dengan atasan, bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk dengan mantan anggota kartel.
Di Amerika, film ini banyak menarik perhatian para penonton kristiani yang cenderung konservatif. Analis Comscore Paul Dergarabedian mengatakan pada Indiewire, bahwa kesuksesan film ini terletak pada promosi di akar rumput serta kemampuan menggerakkan audiens religius.
Adapun Variety menyebut bahwa mayoritas penonton Sound of Freedom adalah perempuan, dan 50% penontonnya berusia di atas 45 tahun. Sementara sepertiganya adalah mereka yang berdarah Spanyol.
Di luar Amerika, yang bisa menjadi kekuatan film ini sangat mungkin adalah karena premis ceritanya yang menarik, serta terinspirasi oleh kisah nyata. Tambahan lainnya, pemeran utamanya adalah Jim Caviezel, yang memerankan Yesus dalam The Passion of the Christ (2004).

Foto: Angel Studios
Jim Caviezel memerankan karakter nyata bernama Tim Ballard. Ia adalah agen khusus di Homeland Security Investigations (HSI), Calexico, California. Tugasnya adalah menangkap para pelaku kejahatan seks anak-anak, mulai dari penculik hingga penyebar kontennya.
Pada 2013, tugasnya tersebut bersinggungan dengan kasus penculikan dua anak Roberto Aguilar (Jos Zuniga), yaitu Rocio (Cristal Aparicio) dan Miguel (Lucas Ávila) di Honduras. Keduanya diculik oleh mantan putri kecantikan bernama Giselle (Yessica Borroto) dengan iming-iming menjadi penyanyi dan model
Untungnya, hasil penelusuran membuat Tim berhasil menemukan Miguel, sekaligus menangkap pedofil yang membelinya, di perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat. Namun Rocio ternyata sudah dibawa hingga ke Kolombia.
Dari sini, Sound of Freedom fokus pada perjalanan Tim mencari Rocio. Ia sampai berkonflik dengan atasan, bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk dengan mantan anggota kartel.
Lihat Juga :