Waspada Gejala Diabetes di Bahu yang Jarang Diketahui

Rabu, 31 Januari 2024 - 21:05 WIB
loading...
Waspada Gejala Diabetes di Bahu yang Jarang Diketahui
Gejala diabetes di bahu perlu diwaspadai lantaran jarang diketahui banyak orang. Gula darah tinggi dikaitkan masalah pada tangan, kaki, atau anggota badan. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Gejala diabetes di bahu perlu diwaspadai lantaran jarang diketahui banyak orang. Gula darah tinggi, yang mengganggu penderita diabetes telah lama dikaitkan dengan masalah pada tungkai dan kaki, termasuk neuropati diabetik, sejenis kerusakan saraf yang dapat terjadi pada tangan, kaki, atau anggota badan.

Diabetes juga dikaitkan dengan masalah otot dan tulang di tubuh bagian atas. Namun, penelitian baru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Exeter, kini telah mengidentifikasi gejala diabetes menyakitkan lainnya yang disebabkan oleh gula darah tinggi.

Tim peneliti menjelaskan bahwa berbagai masalah, mulai dari bahu yang membeku hingga kondisi pergelangan tangan yang menyakitkan, juga bisa mengarah pada diabetes. Para peneliti sampai pada kesimpulan ini dengan melihat data dari 370.000 peserta dalam studi UK Biobank.

Temuan mereka mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki peluang lebih tinggi terkena gula darah tinggi yang tidak terkontrol, yang dikenal sebagai hiperglikemia, juga lebih mungkin mengalami empat masalah pada ekstremitas atas. Tanda-tanda berikut dapat menjadi peringatan.



Waspada Gejala Diabetes di Bahu yang Jarang Diketahui

Foto/Infografis SINDOnews

1. Bahu beku, jaringan ikat di sendi menebal, menyebabkan kekakuan dan ketidaknyamanan.
2. Sindrom terowongan karpal, saraf terperangkap di pergelangan tangan menyebabkan mati rasa, dan kesemutan.
3. Kontraktur Dupuytren, jaringan ikat di tangan menebal dan mengencang, menyebabkan jari-jari menekuk ke dalam.
4. Jari pelatuk, kondisi serupa dengan kontraktur dupuytren yang hanya memengaruhi satu jari.

Penelitian menunjukkan bahwa, seiring waktu, gula darah tinggi meningkatkan kadar zat dalam tubuh yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGES), yang terbentuk ketika protein, lemak, dan DNA bercampur dengan gula dalam aliran darah.

Dilansir dari Express, Rabu (31/1/2024) penumpukan AGES yang ditemukan di tangan penderita dupuytren dan di bahu penderita bahu beku dapat menyebabkan kerusakan dan penebalan tendon, sendi, dan jaringan ikat.



“Penelitian kami secara konsisten menunjukkan bahwa kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang menyebabkan kondisi ekstremitas atas ini. Kita sekarang dapat mengklasifikasikannya sebagai komplikasi diabetes," jelas pemimpin penelitian, Dr Harry Green dari University of Exeter Medical School.

"Dokter yang merawat pasien diabetes harus menyadari komplikasi ini di klinik, sehingga mereka dapat memberikan saran mengenai pengobatan terbaik,” pungkasnya.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)