Mengenal Prediabetes, Bisa Berkembang Jadi Diabetes Tipe 2
loading...
A
A
A
JAKARTA – Di Amerika Serikat, prediabetes menyerang mereka yang berusia di atas 18 tahun dan hampir 50 persen orang 65 tahun menderita prediabetes. Hal ini berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Ketika seseorang menderita prediabetes, tubuhnya tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengangkut gula dari aliran darah ke sel untuk digunakan sebagai energi.
Terkadang, ketidakmampuan menggunakan insulin dengan benar menyebabkan sel tidak mendapatkan cukup gula. Akibatnya, terlalu banyak gula yang tertinggal di aliran darah.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, terutama kerusakan pada pembuluh darah, jantung dan ginjal.
Menurut CDC, lebih dari 84 juta orang dewasa di AS menderita prediabetes, namun banyak yang tidak mengetahui bahwa mereka mengidap kondisi tersebut, karena penyakit ini sama sekali tidak menunjukkan gejala.
Ketika kebanyakan orang mengalami gejala, kondisi ini biasanya berkembang menjadi diabetes tipe 2.
American Diabetes Association (ADA) menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan tes skrining darah untuk diabetes ketika mereka berusia 45 tahun.
Namun, tes glukosa sebaiknya dimulai lebih awal bagi orang yang memiliki faktor risiko diabetes, seperti kelebihan berat badan atau memiliki riwayat keluarga diabetes.
Beberapa tes gula darah dapat memastikan diagnosis prediabetes. Dokter mengulangi tes dua atau tiga kali sebelum memastikan diagnosis.
Apa itu prediabetes?
Prediabetes adalah ketika seseorang secara konsisten memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi belum mencapai tahap diabetes tipe 2.Ketika seseorang menderita prediabetes, tubuhnya tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengangkut gula dari aliran darah ke sel untuk digunakan sebagai energi.
Terkadang, ketidakmampuan menggunakan insulin dengan benar menyebabkan sel tidak mendapatkan cukup gula. Akibatnya, terlalu banyak gula yang tertinggal di aliran darah.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, terutama kerusakan pada pembuluh darah, jantung dan ginjal.
Menurut CDC, lebih dari 84 juta orang dewasa di AS menderita prediabetes, namun banyak yang tidak mengetahui bahwa mereka mengidap kondisi tersebut, karena penyakit ini sama sekali tidak menunjukkan gejala.
Ketika kebanyakan orang mengalami gejala, kondisi ini biasanya berkembang menjadi diabetes tipe 2.
American Diabetes Association (ADA) menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan tes skrining darah untuk diabetes ketika mereka berusia 45 tahun.
Namun, tes glukosa sebaiknya dimulai lebih awal bagi orang yang memiliki faktor risiko diabetes, seperti kelebihan berat badan atau memiliki riwayat keluarga diabetes.
Beberapa tes gula darah dapat memastikan diagnosis prediabetes. Dokter mengulangi tes dua atau tiga kali sebelum memastikan diagnosis.