; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Kapan Waktu Tepat Memperkenalkan Organ Intim pada Anak? Ini Penjelasan Ahli
loading...
Memperkenalkan organ intim pada anak merupakan bagian dari pendidikan seksual sejak dini. Foto Ilustrasi/Shutterstock
A
A
A
SURABAYA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut, angka kekerasan seksual pada anak menyentuh angka 3.000 pada tahun 2023. Berita-berita tentang kekerasan seksual terhadap anak akhir-akhir ini di media cetak dan elektronik pun semakin marak.
Yang lebih memprihatinkan, pelaku kekerasan seksual pada anak bukanlah orang asing. Mereka justru orang-orang yang dekat, bahkan keluarga sendiri. Memperkenalkan organ intim pada anak sangat penting, sehingga dia tahu batasan-batasan dengan orang-orang di sekelilingnya.
Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UM Surabaya Holy Ichda Wahyuni menyebut, memperkenalkan organ intim pada anak merupakan bagian dari pendidikan seksual sejak dini. Ia menjelaskan, waktu yang paling tepat adalah ketika anak masih berada di bangku taman kanak-kanak.
“Justru merupakan sebuah kesalahan jika menganggap bahwa pengenalan intim ini adalah sebuah hal tabu, sehingga sering anak-anak dikenalkan ketika mereka sudah beranjak remaja. Tak jarang orang tua menjadi sangat tertutup untuk urusan pendidikan seksual,” ujar Holy.
Dia mengatakan, sudah bukan saatnya memperkenalkan organ intim pada anak dengan nama ganti. Seperti penis menjadi burung. Penting bagi orang tua memperkenalkan organ intim pada anak dengan pelafalan nama atau penyebutan yang sebenarnya, seperti alat kelamin laki-laki adalah penis, dan alat kelamin perempuan adalah vagina.
“Penyebutan nama yang sebenarnya dalam pengenalan organ intim pada anak menunjukkan sebuah keterbukaan orang tua, menunjukkan bahwa itu bukan hal tabu, sehingga mengajarkan pada anak untuk tidak tertutup juga pada persoalan-persoalan yang berkaitan dengan aktivitas seksual sejak dini dan berdampak hingga mereka remaja. Seperti ketika mereka mulai mengalami pubertas,” terangnya.
Holy menjelaskan, pengenalan organ intim ini juga bisa dibarengi dengan pengenalan bagaimana pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan, serta menjaga organ tersebut sebagai area privasi yang tidak boleh ada yang melihat atau menyentuhnya.
Yang lebih memprihatinkan, pelaku kekerasan seksual pada anak bukanlah orang asing. Mereka justru orang-orang yang dekat, bahkan keluarga sendiri. Memperkenalkan organ intim pada anak sangat penting, sehingga dia tahu batasan-batasan dengan orang-orang di sekelilingnya.
Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UM Surabaya Holy Ichda Wahyuni menyebut, memperkenalkan organ intim pada anak merupakan bagian dari pendidikan seksual sejak dini. Ia menjelaskan, waktu yang paling tepat adalah ketika anak masih berada di bangku taman kanak-kanak.
“Justru merupakan sebuah kesalahan jika menganggap bahwa pengenalan intim ini adalah sebuah hal tabu, sehingga sering anak-anak dikenalkan ketika mereka sudah beranjak remaja. Tak jarang orang tua menjadi sangat tertutup untuk urusan pendidikan seksual,” ujar Holy.
Dia mengatakan, sudah bukan saatnya memperkenalkan organ intim pada anak dengan nama ganti. Seperti penis menjadi burung. Penting bagi orang tua memperkenalkan organ intim pada anak dengan pelafalan nama atau penyebutan yang sebenarnya, seperti alat kelamin laki-laki adalah penis, dan alat kelamin perempuan adalah vagina.
“Penyebutan nama yang sebenarnya dalam pengenalan organ intim pada anak menunjukkan sebuah keterbukaan orang tua, menunjukkan bahwa itu bukan hal tabu, sehingga mengajarkan pada anak untuk tidak tertutup juga pada persoalan-persoalan yang berkaitan dengan aktivitas seksual sejak dini dan berdampak hingga mereka remaja. Seperti ketika mereka mulai mengalami pubertas,” terangnya.
Holy menjelaskan, pengenalan organ intim ini juga bisa dibarengi dengan pengenalan bagaimana pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan, serta menjaga organ tersebut sebagai area privasi yang tidak boleh ada yang melihat atau menyentuhnya.
(tsa)
Explore More