Model India Palsukan Kematian untuk Tingkatkan Kesadaran Kanker Serviks
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang model India bernama Poonam Pandey memalsukan kematiannya sendiri. Hal ini dilakukan dalam aksi meningkatkan kesadaran tentang kanker serviks, penyakit yang dideritanya.
Mengutip The Guardian, kabar kematian Poonam Pandey bermula dari tim manajemennya.
"Pagi ini adalah hari yang sulit bagi kami. Sangat sedih untuk memberi tahu Anda bahwa kami telah kehilangan Poonam tercinta karena kanker serviks. Setiap bentuk hidup yang pernah berhubungan dengannya disambut dengan cinta dan kebaikan yang murni,” kata Nikita Sharma selaku pihak manajemennya dikutip dari The Guardian, Sabtu (3/2/2024).
Timnya mengonfirmasi dalam pernyataan media bahwa Pandey telah berani melawan penyakit tetapi meninggal secara tragis.
"Semangatnya yang tak tergoyahkan di tengah perjuangan kesehatannya benar-benar luar biasa. Kebutuhan kritis untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan proaktif terhadap penyakit yang dapat dicegah seperti kanker serviks,” kata Nikita Sharma kepada wartawan.
Mendengar kabar tersebut, rekan-rekan Poonam langsung memposting tentang kesedihan mereka di media sosial. Namun, beberapa netizen merasa janggal. Dalam media sosial beberapa hari sebelumnya, Poonam Pandey terlihat sehat dan menikmati naik perahu di Goa.
Poonam Pandey kemudian mengakui dalam sebuah video bahwa dia "tidak mati" dan meminta maaf kepada pengikutnya karena mengejutkan mereka.
“Ya, saya memalsukan kematian saya. Ekstrem, saya tahu. Tapi tiba-tiba kita semua berbicara tentang kanker serviks, bukan? Saya bangga dengan apa yang telah dicapai oleh berita kematian saya,” kata Poonam Pandey.
“Tidak seperti beberapa kanker lain, kanker serviks sepenuhnya dapat dicegah. Kuncinya terletak pada vaksin HPV dan tes deteksi dini. Kami memiliki sarana untuk memastikan tidak ada yang kehilangan nyawa mereka karena penyakit ini. Mari kita memberdayakan satu sama lain dengan kesadaran kritis dan memastikan setiap wanita mendapat informasi tentang langkah-langkah yang harus diambil,” lanjutnya.
Poonam kemudian mendesak pengikutnya untuk menggunakan “#DeathToCervicalCancer" dalam media sosial.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, India menyumbang hampir seperempat dari kasus kanker serviks dunia, dengan lebih dari 200 wanita kehilangan nyawa mereka setiap hari karena penyakit tersebut.
Juru kampanye kesehatan melobi pemerintah India untuk meluncurkan vaksinasi HPV nasional untuk gadis-gadis muda, yang di Inggris telah mengurangi insiden kanker serviks sebesar 87% pada wanita.
Lihat Juga: Perjalanan Karier Adriana Lima, Model Cantik yang Mengguncang Victoria Secret Fashion Show 2024
Mengutip The Guardian, kabar kematian Poonam Pandey bermula dari tim manajemennya.
"Pagi ini adalah hari yang sulit bagi kami. Sangat sedih untuk memberi tahu Anda bahwa kami telah kehilangan Poonam tercinta karena kanker serviks. Setiap bentuk hidup yang pernah berhubungan dengannya disambut dengan cinta dan kebaikan yang murni,” kata Nikita Sharma selaku pihak manajemennya dikutip dari The Guardian, Sabtu (3/2/2024).
Timnya mengonfirmasi dalam pernyataan media bahwa Pandey telah berani melawan penyakit tetapi meninggal secara tragis.
"Semangatnya yang tak tergoyahkan di tengah perjuangan kesehatannya benar-benar luar biasa. Kebutuhan kritis untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan proaktif terhadap penyakit yang dapat dicegah seperti kanker serviks,” kata Nikita Sharma kepada wartawan.
Mendengar kabar tersebut, rekan-rekan Poonam langsung memposting tentang kesedihan mereka di media sosial. Namun, beberapa netizen merasa janggal. Dalam media sosial beberapa hari sebelumnya, Poonam Pandey terlihat sehat dan menikmati naik perahu di Goa.
Poonam Pandey kemudian mengakui dalam sebuah video bahwa dia "tidak mati" dan meminta maaf kepada pengikutnya karena mengejutkan mereka.
“Ya, saya memalsukan kematian saya. Ekstrem, saya tahu. Tapi tiba-tiba kita semua berbicara tentang kanker serviks, bukan? Saya bangga dengan apa yang telah dicapai oleh berita kematian saya,” kata Poonam Pandey.
“Tidak seperti beberapa kanker lain, kanker serviks sepenuhnya dapat dicegah. Kuncinya terletak pada vaksin HPV dan tes deteksi dini. Kami memiliki sarana untuk memastikan tidak ada yang kehilangan nyawa mereka karena penyakit ini. Mari kita memberdayakan satu sama lain dengan kesadaran kritis dan memastikan setiap wanita mendapat informasi tentang langkah-langkah yang harus diambil,” lanjutnya.
Poonam kemudian mendesak pengikutnya untuk menggunakan “#DeathToCervicalCancer" dalam media sosial.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, India menyumbang hampir seperempat dari kasus kanker serviks dunia, dengan lebih dari 200 wanita kehilangan nyawa mereka setiap hari karena penyakit tersebut.
Juru kampanye kesehatan melobi pemerintah India untuk meluncurkan vaksinasi HPV nasional untuk gadis-gadis muda, yang di Inggris telah mengurangi insiden kanker serviks sebesar 87% pada wanita.
Lihat Juga: Perjalanan Karier Adriana Lima, Model Cantik yang Mengguncang Victoria Secret Fashion Show 2024
(tsa)