Bangun Kesadaran akan Kanker Serviks
A
A
A
JAKARTA - Kanker serviks masih terus menjadi penyakit yang membahayakan hidup perempuan. Setiap hari satu perempuan meninggal setiap jam karena kanker serviks.
Hal ini berarti ada lebih dari 9.000 perempuan meninggal karena kanker serviks. Padahal, kanker serviks dapat dicegah melalui vaksinasi HPV dan deteksi secara berkala. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan kanker serviks membuat penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar.
Prof Dr dr Soehartati Gondhowiardjo SpRad(K)Onk, Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN), mengatakan, salah satu masalah terbesar dalam penanggulangan kanker saat ini adalah banyaknya informasi yang kurang dapat dipertanggungjawabkan tersebar di masyarakat.
Informasi tersebut kadang menyesatkan masyarakat dengan menggiring mereka untuk melakukan terapi alternatif dan baru datang ke pusat pelayanan kesehatan setelah terlambat. Jika ditangani dengan tepat dan cepat oleh tenaga medis, peluang untuk sembuh pun akan semakin besar.
“Isu lainnya, kebanyakan infeksi HPV tidak menimbulkan gejala atau tanda khusus pada tahap awal, sehingga orang bisa terinfeksi tanpa menyadarinya dan menularkannya kepada orang lain. Padahal, kanker serviks salah satu kanker yang dapat dicegah melalui cek kesehatan secara rutin, melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV,” ungkap dr Soehartati.
Berangkat dari keprihatinan ini, Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) terus menyampaikan kepeduliannya kepada masyarakat akan pentingnya mencegah kanker serviks secara primer melalui vaksinasi HPV dan deteksi dini.
Kali ini KICKS bekerja sama dengan Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) menyelenggarakan kegiatan Workshop Edukasi dan Advokasi Publik tentang Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker bagi para aktivis yang tergabung dalam elemenelemen organisasi pendukung KICKS.
Kegiatan ini juga terbuka bagi aktivis dari elemenelemen organisasi masyarakat lainnya, seperti Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi (PPLiPI), Dharma Wanita Persatuan Pusat, Kalyanamitra, Cancer Information & Support Center, dan Nasyiatul Aisyiyah. (Sri Noviarni)
Hal ini berarti ada lebih dari 9.000 perempuan meninggal karena kanker serviks. Padahal, kanker serviks dapat dicegah melalui vaksinasi HPV dan deteksi secara berkala. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan kanker serviks membuat penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar.
Prof Dr dr Soehartati Gondhowiardjo SpRad(K)Onk, Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN), mengatakan, salah satu masalah terbesar dalam penanggulangan kanker saat ini adalah banyaknya informasi yang kurang dapat dipertanggungjawabkan tersebar di masyarakat.
Informasi tersebut kadang menyesatkan masyarakat dengan menggiring mereka untuk melakukan terapi alternatif dan baru datang ke pusat pelayanan kesehatan setelah terlambat. Jika ditangani dengan tepat dan cepat oleh tenaga medis, peluang untuk sembuh pun akan semakin besar.
“Isu lainnya, kebanyakan infeksi HPV tidak menimbulkan gejala atau tanda khusus pada tahap awal, sehingga orang bisa terinfeksi tanpa menyadarinya dan menularkannya kepada orang lain. Padahal, kanker serviks salah satu kanker yang dapat dicegah melalui cek kesehatan secara rutin, melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV,” ungkap dr Soehartati.
Berangkat dari keprihatinan ini, Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) terus menyampaikan kepeduliannya kepada masyarakat akan pentingnya mencegah kanker serviks secara primer melalui vaksinasi HPV dan deteksi dini.
Kali ini KICKS bekerja sama dengan Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) menyelenggarakan kegiatan Workshop Edukasi dan Advokasi Publik tentang Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker bagi para aktivis yang tergabung dalam elemenelemen organisasi pendukung KICKS.
Kegiatan ini juga terbuka bagi aktivis dari elemenelemen organisasi masyarakat lainnya, seperti Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi (PPLiPI), Dharma Wanita Persatuan Pusat, Kalyanamitra, Cancer Information & Support Center, dan Nasyiatul Aisyiyah. (Sri Noviarni)
(nfl)