Kemenparekraf Harapkan Adanya Percepatan Industri Gim Nasional setelah Keluar Perpres No. 19

Senin, 19 Februari 2024 - 22:22 WIB
loading...
Kemenparekraf Harapkan Adanya Percepatan Industri Gim Nasional setelah Keluar Perpres No. 19
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya dalam The Weekly Brief, Senin (19/2/2024). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyambut baik adanya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 19 tahun 2024 tentang percepatan pengembangan industri gim nasional. Tujuan dari keluarnya Perpres ini adalah untuk mengoptimalkan ekosistem usaha khususnya di dunia game yang cukup kuat di Indonesia.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya menjelaskan, menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada 2021 ada sebanyak 121,7 juta pemain game di Indonesia dan meningkat jadi 174,1 juta di 2022. Diperkirakan pada 2025 mendatang pemain game capai 192,1 juta orang.



"Jumlah gamer di Indonesia terbesar di Asia, sebanyak 43 persen di 2022. Pertumbuhannya kelihatan, semoga bisa terjadi percepatan. Mudah-mudahan bisa berjalan baik niatnya untuk meningkatkan pemain game Indonesia," kata Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Nia Niscaya (WBSU) melalui Zoom, Senin (19/2/2024).

Nia mengatakan, Peraturan Presiden ini bisa meningkatkan potensi game di Indonesia. Sehingga para pemain Indonesia dapat menggunakan produk lokal.

"Jangan hanya didominasi produk luar karena penduduk kita besar dan sebetulnya pemain kita juga sudah ada yang global. Perpres ini dibuat untuk percepatan agar lebih cepat lagi kita bisa menguasai pangsa pasar domestik dan luar negeri," tuturnya.

Lebih lanjut Nia mengatakan, menurut info data dari Gamalitik.com, pemain game Indonesia sudah ada yang ke kancah internasional pada 2022 dan 2023.

"Mereka berasal dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Tangerang. Intinya inilah kekuatan kita, ada potensi, tapi harus dipercepat, ekosistemnya harus diperkuat supaya bisa jadi pemain di negeri sendiri lebih dominan dan bisa global," pungkasnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1644 seconds (0.1#10.140)