7 Efek Samping Minum Kopi Pagi Hari saat Perut Kosong

Rabu, 28 Februari 2024 - 09:09 WIB
loading...
7 Efek Samping Minum Kopi Pagi Hari saat Perut Kosong
Minum kopi saat perut kosong pada pagi hari dapat menimbulkan risiko kesehatan. Foto/ shutterstock
A A A
JAKARTA - Bagi banyak orang, pagi hari tanpa kopi terasa kurang lengkap. Ini memberi mereka gelombang energi yang sangat dibutuhkan, membuat mereka merasa segar. Namun, minum kopi saat perut kosong pada pagi hari dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Penelitian mengungkapkan bahwa kopi saat perut kosong dapat memicu gangguan pencernaan dan mengganggu proses penyerapan nutrisi, sehingga berpotensi mengganggu sistem kekebalan tubuh.



Kebiasaan ini juga dapat memperburuk refluks asam dan meningkatkan kadar kortisol, sehingga berkontribusi terhadap stres.

Dikutip healts hots, ada beberapa efek samping minum kopi pagi hari saat perut kosong.

Efek Samping Minum Kopi saat Perut Kosong

1. Kecemasan dan kegelisahan

Kafein merupakan stimulan yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan tingkat energi. Namun, mengonsumsinya saat perut kosong dapat memperkuat efeknya, menyebabkan peningkatan kecemasan, kegugupan, dan kegelisahan. Keadaan gairah yang meningkat ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, menyebabkan kegelisahan dan ketidakmampuan untuk fokus.

2. Resiko asam lambung

Kopi bersifat asam dan jika dikonsumsi saat perut kosong dapat memperburuk masalah keasaman lambung. “Kombinasi kafein dan tingkat keasaman yang tinggi dapat mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan rasa tidak nyaman, mulas, dan bahkan refluks asam,” kata Lokeshappa.

Seiring waktu, seringnya terpapar kopi asam dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi pencernaan yang lebih serius seperti maag atau tukak lambung.

3. Memperparah masalah pencernaan

Bagi individu yang sudah mengalami masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD), minum kopi saat perut kosong dapat memperburuk gejala. Efek stimulasi kafein dapat meningkatkan motilitas usus, berpotensi memicu diare atau kram perut, yang selanjutnya mengganggu keseimbangan sistem pencernaan.

4. Mengganggu penyerapan nutrisi

Kopi mengandung senyawa tanin yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi tertentu, termasuk zat besi dan kalsium.

“Mengonsumsi kopi saat perut kosong dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting ini, sehingga menyebabkan kekurangan seiring berjalannya waktu,” jelas Lokeshappa.

Hal ini khususnya mengkhawatirkan bagi individu yang mengandalkan pola makan kaya nutrisi untuk kesehatan optimal.

5. Meningkatkan stres

Kafein merangsang pelepasan kortisol, yang sering disebut sebagai hormon stres, dari kelenjar adrenal. Meskipun kortisol memainkan peran penting dalam respons melawan-atau-lari tubuh, peningkatan kadar kortisol dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Hal ini dapat menyebabkan lemahnya fungsi kekebalan tubuh, penambahan berat badan, dan gangguan mood. Minum kopi saat perut kosong dapat berkontribusi terhadap respons stres yang berlebihan, sehingga berpotensi memperburuk kondisi terkait stres.

6. Fluktuasi gula darah

Kafein dapat mempengaruhi sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa, sehingga menyebabkan fluktuasi kadar gula darah. Ketika dikonsumsi saat perut kosong, kopi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang kemudian diikuti dengan penurunan gula darah.

Hal ini dapat membuat individu merasa lelah, mudah tersinggung, dan menginginkan lebih banyak gula atau kafein untuk meringankan gejalanya. Seiring waktu, fluktuasi ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan risiko diabetes tipe 2.


7. Dehidrasi

Kafein bersifat diuretik, artinya meningkatkan produksi urin dan dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dari tubuh. Bila dikonsumsi saat perut kosong, kopi bisa memperparah dehidrasi, terutama jika asupan cairan yang cukup tidak dipertahankan sepanjang hari.

Lokeshappa mengatakan dehidrasi dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan, yang selanjutnya berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1255 seconds (0.1#10.140)