Sambut Ramadan, Surabaya Suites Hotel Hadirkan 118 Kuliner Khas Bikak Siyam
loading...
A
A
A
SURABAYA - Surabaya Suite Hotel menghadirkan kuliner khas Bikak Siyam dalam rangka menyambut bulan Ramadan . Aneka makanan wilayah Jalur Sutera (Silk Road) ini bisa dinikmati di Kartini Restaurant.
Istilah Bikak Siyam diambil dari bahasa Jawa krama, yang diartikan sebagai buka puasa. Jalur Sutera (Silk Road) sebagai tema yang diusung untuk hidangan menu (buffet) berbuka puasa tahun ini.
Pemilihan tema hidangan tersebut terinsipasi dari sejarah perjalanan jalur perdagangan internasional yang dinamakan The Silk Road oleh orang Jerman bernama Von Richthofen pada abad ke-18 masehi.
Menilik sejarah Jalur Sutera diawali dari peradaban 2 SM oleh Dinasti Han Tiongkok Zhang Qian ke Asia Tengah, kemudian diikuti Marco Polo melakukan perjalanan dari Barat ke Timur. Permintaan sutera yang semakin tinggi menjadi salah satu faktor perluasan rute perdagangan.
Foto/Masdarul Khoiri
Sehingga membuat negara-negara lain tertarik untuk melakukan perdagangan selain tekstil seperti rempah-rempah, emas, hingga porselen.
"Historis Silk Road ini sangat luar biasa. Kita cerminkan di menu yang akan kita sajikan juga tentunya dari wilayah negara-negara yang menjadi rute perdagangan sutera," kata Chef Executive Surabaya Suites Hotel Danang Lukita baru-baru ini.
"Mulai dari Asia Tengah, Asia Selatan, Timur Tengah, sampai Eropa, dan sekitar 118 menu telah kami siapkan untuk dirotasi setiap harinya,” sambungnya.
Beberapa citra rasa hidangan Jalur Sutera yang dihadirkan antara lain adalah ayam kalio, mung po tofu daging sapi, shurpa soup, sofyani biryani, monty, tukpha tibetan chicken soup, roast beef/lamb, ayam tandoori, black pepper meatball, potato falafel.
Istilah Bikak Siyam diambil dari bahasa Jawa krama, yang diartikan sebagai buka puasa. Jalur Sutera (Silk Road) sebagai tema yang diusung untuk hidangan menu (buffet) berbuka puasa tahun ini.
Pemilihan tema hidangan tersebut terinsipasi dari sejarah perjalanan jalur perdagangan internasional yang dinamakan The Silk Road oleh orang Jerman bernama Von Richthofen pada abad ke-18 masehi.
Menilik sejarah Jalur Sutera diawali dari peradaban 2 SM oleh Dinasti Han Tiongkok Zhang Qian ke Asia Tengah, kemudian diikuti Marco Polo melakukan perjalanan dari Barat ke Timur. Permintaan sutera yang semakin tinggi menjadi salah satu faktor perluasan rute perdagangan.
Foto/Masdarul Khoiri
Sehingga membuat negara-negara lain tertarik untuk melakukan perdagangan selain tekstil seperti rempah-rempah, emas, hingga porselen.
"Historis Silk Road ini sangat luar biasa. Kita cerminkan di menu yang akan kita sajikan juga tentunya dari wilayah negara-negara yang menjadi rute perdagangan sutera," kata Chef Executive Surabaya Suites Hotel Danang Lukita baru-baru ini.
"Mulai dari Asia Tengah, Asia Selatan, Timur Tengah, sampai Eropa, dan sekitar 118 menu telah kami siapkan untuk dirotasi setiap harinya,” sambungnya.
Beberapa citra rasa hidangan Jalur Sutera yang dihadirkan antara lain adalah ayam kalio, mung po tofu daging sapi, shurpa soup, sofyani biryani, monty, tukpha tibetan chicken soup, roast beef/lamb, ayam tandoori, black pepper meatball, potato falafel.