Begini Kemeriahan Ramadan Pertama di Kota Frankfurt Jerman, Jalan-Jalan Dipenuhi Lampu Bulan Sabit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perayaan bulan suci Ramadan di Indonesia terasa sangat kental, dari kebiasaan hingga tradisi masyarakat yang sudah turun temurun dilakukan. Namun, berbeda dengan di Barat. Misalnya di Kota Frankfurt, Jerman.
Ya, Ramadan ini menjadi tahun ini pertama Kota Frankfurt merayakan bulan penuh berkah. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan toleransi dan menciptakan kebersamaan selama bulan suci Ramadan.
Melansir DW pada Rabu (13/3/2024), sepanjang jalan raya utama setempat dihiasi dengan dekorasi bulan sabit, bintang, lentera dan dekorasi lainnya untuk pertama kalinya.
Untuk pertama kalinya, kota Frankfurt di Jerman akan merayakan bulan suci Ramadhan dengan menerangi jalan raya utama dengan bulan sabit, bintang, dan lentera. Muslim setempat menyambut baik langkah tersebut.
Mulai 10 Maret hingga 9 April 2024, seluruh umat Islam yang menjalankan bulan puasa bisa berkunjung ke Grosse Bockenheimer Strasse dan melihat banyaknya tulisan di papan besar yang berisikan “Selamat Ramadhan!" dan iluminasi lainnya.
Kawasan tersebut merupakan kawasan pejalan kaki yang berisikan kafe dan juga restoran. Ketua Dewan Kota, Hilime Arslaner menjelaskan bahwa momentum Ramadhan sangat penting di dalam kehidupan masyarakat Muslim.
“Ramadhan adalah waktu di mana orang merenungkan apa yang benar-benar penting dalam hidup, memiliki sesuatu untuk dimakan, tempat tinggal, dan kedamaian serta kenyamanan bersama keluarga, teman, dan tetangga,” jelas Arslaner dari laporan tersebut.
Oleh karenanya kota Frankfurt tergugah untuk mengubah beberapa hiasan kota supaya nuansa Ramadhan semakin kental dan terbangun rasa toleransi satu sama lain.
“Saya senang pesan-pesan perdamaian selama Ramadhan ini dapat terlihat di Frankfurt,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Frankfurt, Nargess Eskandari-GrĂĽnberg mengungkap bahwa pesan-pesan hangatnya perdamaian ini sangat penting ditengah-tengah masa perang dan krisis dunia.
“Ini adalah cahaya kebersamaan: melawan prasangka, diskriminasi, rasisme anti-Muslim dan juga anti semitisme,” ujarnya.
Kota ini juga merupakan salah satu kota multikultural yang paling membanggakan di Jerman, dengan populasi Muslim sekitar 15 persen dari populasi atau sekitar 100.000-150.000 orang.
Meskipun umumnya dekorasi pada penerangan jalan umum di Frankfurt telah lama menjadi bagian dari perayaan keagamaan umat Kristiani seperti Natal. Akan tetapi banyak umat Islam yang mulai menghiasi rumah dan bangunan selama bulan Ramadan.
Oleh karena itu, rencana Ramadan Frankfurt mengusung unsur-unsur tradisi Islam dan Kristen. Hal ini pun mendapatkan antusiasme yang baik dari masyarakat setempat.
Ya, Ramadan ini menjadi tahun ini pertama Kota Frankfurt merayakan bulan penuh berkah. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan toleransi dan menciptakan kebersamaan selama bulan suci Ramadan.
Melansir DW pada Rabu (13/3/2024), sepanjang jalan raya utama setempat dihiasi dengan dekorasi bulan sabit, bintang, lentera dan dekorasi lainnya untuk pertama kalinya.
Untuk pertama kalinya, kota Frankfurt di Jerman akan merayakan bulan suci Ramadhan dengan menerangi jalan raya utama dengan bulan sabit, bintang, dan lentera. Muslim setempat menyambut baik langkah tersebut.
Mulai 10 Maret hingga 9 April 2024, seluruh umat Islam yang menjalankan bulan puasa bisa berkunjung ke Grosse Bockenheimer Strasse dan melihat banyaknya tulisan di papan besar yang berisikan “Selamat Ramadhan!" dan iluminasi lainnya.
Kawasan tersebut merupakan kawasan pejalan kaki yang berisikan kafe dan juga restoran. Ketua Dewan Kota, Hilime Arslaner menjelaskan bahwa momentum Ramadhan sangat penting di dalam kehidupan masyarakat Muslim.
“Ramadhan adalah waktu di mana orang merenungkan apa yang benar-benar penting dalam hidup, memiliki sesuatu untuk dimakan, tempat tinggal, dan kedamaian serta kenyamanan bersama keluarga, teman, dan tetangga,” jelas Arslaner dari laporan tersebut.
Oleh karenanya kota Frankfurt tergugah untuk mengubah beberapa hiasan kota supaya nuansa Ramadhan semakin kental dan terbangun rasa toleransi satu sama lain.
“Saya senang pesan-pesan perdamaian selama Ramadhan ini dapat terlihat di Frankfurt,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Frankfurt, Nargess Eskandari-GrĂĽnberg mengungkap bahwa pesan-pesan hangatnya perdamaian ini sangat penting ditengah-tengah masa perang dan krisis dunia.
“Ini adalah cahaya kebersamaan: melawan prasangka, diskriminasi, rasisme anti-Muslim dan juga anti semitisme,” ujarnya.
Kota ini juga merupakan salah satu kota multikultural yang paling membanggakan di Jerman, dengan populasi Muslim sekitar 15 persen dari populasi atau sekitar 100.000-150.000 orang.
Meskipun umumnya dekorasi pada penerangan jalan umum di Frankfurt telah lama menjadi bagian dari perayaan keagamaan umat Kristiani seperti Natal. Akan tetapi banyak umat Islam yang mulai menghiasi rumah dan bangunan selama bulan Ramadan.
Oleh karena itu, rencana Ramadan Frankfurt mengusung unsur-unsur tradisi Islam dan Kristen. Hal ini pun mendapatkan antusiasme yang baik dari masyarakat setempat.
(tdy)