Benarkah Makan Tempe dan Tahu Menyebabkan Asam Urat?

JAKARTA - Makan tempe dan tahu dipercaya bisa menyebabkan asam urat . Tempe dan tahu adalah produk kedelai yang merupakan sumber protein nabati yang baik dan biasanya dianggap sebagai makanan sehat.

Namun, tempe dan tahu mengandung kadar purin yang sedang hingga tinggi. Dilansir dari Mayo Clinic, Selasa (19/3/2024) purin adalah senyawa alami yang ditemukan dalam makanan dan dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh.

Karena tempe dan tahu mengandung purin, ada potensi bahwa konsumsi berlebihan dari kedua makanan ini dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan secara teratur.

Bagi sebagian orang yang rentan terhadap peningkatan kadar asam urat, seperti penderita asam urat atau orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini, disarankan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi purin. Termasuk tempe dan tahu.




Foto/Infografis SINDOnews

Namun, ini tidak berarti bahwa mereka harus sepenuhnya menghindari makanan tersebut. Sebagai gantinya, mereka perlu membatasi porsi dan frekuensi konsumsi tempe dan tahu, serta memperhatikan reaksi tubuh terhadap makanan tersebut.

Penting juga untuk diingat bahwa faktor-faktor lain seperti pola makan secara keseluruhan, gaya hidup, dan riwayat kesehatan secara keseluruhan juga berperan dalam pengelolaan asam urat.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu Anda. Berikut cara mencegah asam urat usai mengonsumsi tempe dan tahu.

1. Batasi jumlah konsumsi tempe dan tahu dalam satu porsi.
2. Konsumsi secara moderat, tidak berlebihan.
3. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
4. Perhatikan reaksi tubuh Anda setelah mengonsumsi tempe dan tahu. Jika memperburuk gejala asam urat, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsinya.



Selain itu, penting menjaga pola makan secara keseluruhan dengan mengonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta menghindari makanan yang tinggi purin seperti daging merah, makanan laut yang kaya purin, dan alkohol.