Langsung Merokok setelah Buka Puasa Bisa Bikin Asam Lambung Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langsung merokok setelah buka puasa dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Merokok setelah berpuasa bisa mengganggu sistem pencernaan, seperti asam lambung naik.
Anda semakin berisiko tinggi jika merokok sambil makan berbuka puasa . Selain asam lambung naik, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko masalah pencernaan lainnya seperti sakit perut, mulas.
Selain itu, langsung merokok setelah buka puasa dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan pernapasan, kanker, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Kombinasi antara merokok dan puasa dapat mengganggu sistem kesehatan Anda secara keseluruhan.
Sayangnya, banyak orang yang tidak paham akan bahaya dari kebiasaan buruk ini. Bahkan, langsung merokok setelah buka puasa telah menjadi kebiasaan sebagian banyak orang selama bulan Ramandan.
“Buka puasa langsung merokok ini dampaknya (seperti) sakit kepala akibat efek nikotin yang langsung masuk ke otak, menurunnya nafsu makan, mual muntah akibat naiknya asam lambung," kata dokter sekaligus health educator, dr Vivi Mamonto dikutip dari akun TikTok pribadinya, @dr.vivimamonto, Selasa (19/3/2024).
"Meningkatnya resiko kanker paru-paru, batuk akibat iritasi saluran nafas, dan resistensi insulin," sambungnya.
Langsung merokok setelah berpuasa juga dapat memperkuat kebiasaan buruk merokok dan membuatnya sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Ini dapat mengarah pada ketergantungan yang lebih besar pada rokok dan masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa merokok dalam keadaan perut kosong tanpa nutrisi sama seperti dengan memasukkan zat-zat beracun dalam rokok sebagai kandungan pertama yang dimasukkan ke dalam perut.
Menghindari merokok selama bulan puasa dan mengutamakan kesehatan akan membantu memperoleh manfaat spiritual dan kesehatan yang lebih besar dari ibadah puasa. Kemenkes pun membagikan beberapa tips untuk mengurangi kebiasaan merokok di bulan Ramadan.
Anda bisa berhenti merokok dengan berhenti seketika. Jika hari ini merokok, pastikan keesokan harinya tidak merokok lantaran cara ini dipercaya besar kemungkinan untuk berhasil.
Tundalah saat merokok di jam berbuka puasa. Misalnya, pada hari permulaan rokok pertama dihisap satu jam setelah berbuka puasa. Pada hari kedua, rokok pertama dihisap dua jam setelah berbuka puasa dan seterusnya hingga hari keempat berhenti sama sekali.
Bila perlu, masing-masing waktu dilakukan selama dua hari. Kemudian dua hari lagi bertahap mulai merokok lebih terlambat satu jam dan seterusnya sampai berhenti.
Kurangi jumlah rokok yang Anda hisap setiap hari secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai nol batang pada hari yang ditetapkan. Misalnya, hari pertama 10 batang, lalu selang satu atau dua hari menjadi delapan batang dan seterusnya.
Anda semakin berisiko tinggi jika merokok sambil makan berbuka puasa . Selain asam lambung naik, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko masalah pencernaan lainnya seperti sakit perut, mulas.
Selain itu, langsung merokok setelah buka puasa dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan pernapasan, kanker, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Kombinasi antara merokok dan puasa dapat mengganggu sistem kesehatan Anda secara keseluruhan.
Sayangnya, banyak orang yang tidak paham akan bahaya dari kebiasaan buruk ini. Bahkan, langsung merokok setelah buka puasa telah menjadi kebiasaan sebagian banyak orang selama bulan Ramandan.
“Buka puasa langsung merokok ini dampaknya (seperti) sakit kepala akibat efek nikotin yang langsung masuk ke otak, menurunnya nafsu makan, mual muntah akibat naiknya asam lambung," kata dokter sekaligus health educator, dr Vivi Mamonto dikutip dari akun TikTok pribadinya, @dr.vivimamonto, Selasa (19/3/2024).
"Meningkatnya resiko kanker paru-paru, batuk akibat iritasi saluran nafas, dan resistensi insulin," sambungnya.
Langsung merokok setelah berpuasa juga dapat memperkuat kebiasaan buruk merokok dan membuatnya sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Ini dapat mengarah pada ketergantungan yang lebih besar pada rokok dan masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa merokok dalam keadaan perut kosong tanpa nutrisi sama seperti dengan memasukkan zat-zat beracun dalam rokok sebagai kandungan pertama yang dimasukkan ke dalam perut.
Cara Berhenti Merokok di Bulan Ramadan
Menghindari merokok selama bulan puasa dan mengutamakan kesehatan akan membantu memperoleh manfaat spiritual dan kesehatan yang lebih besar dari ibadah puasa. Kemenkes pun membagikan beberapa tips untuk mengurangi kebiasaan merokok di bulan Ramadan.
1. Berhenti Seketika
Anda bisa berhenti merokok dengan berhenti seketika. Jika hari ini merokok, pastikan keesokan harinya tidak merokok lantaran cara ini dipercaya besar kemungkinan untuk berhasil.
2. Penundaan
Tundalah saat merokok di jam berbuka puasa. Misalnya, pada hari permulaan rokok pertama dihisap satu jam setelah berbuka puasa. Pada hari kedua, rokok pertama dihisap dua jam setelah berbuka puasa dan seterusnya hingga hari keempat berhenti sama sekali.
Bila perlu, masing-masing waktu dilakukan selama dua hari. Kemudian dua hari lagi bertahap mulai merokok lebih terlambat satu jam dan seterusnya sampai berhenti.
3. Pengurangan
Kurangi jumlah rokok yang Anda hisap setiap hari secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai nol batang pada hari yang ditetapkan. Misalnya, hari pertama 10 batang, lalu selang satu atau dua hari menjadi delapan batang dan seterusnya.
(dra)