Cabut Rambut Kemaluan, Pria Ini Alami Infeksi hingga Koma
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang pria bernama Steven mengalami infeksi hingga koma akibat mencabut rambut kemaluan. Dia mengalami sepsis setelah mencabut rambut yang tumbuh ke dalam di area selangkangan.
Dilansir dari Daily Mail, Minggu (24/3/2024) pria asal Amerika Serikat ini didiagnosis menderita sepsis yang berpotensi fatal akibat infeksi tersebut pada akhir 2022. Kisah Steven ini pertama kali dibagikan oleh akun TikTok yang diposting oleh saudara perempuannya, Michelle.
Sepsis adalah reaksi ekstrim sistem kekebalan tubuh terhadap suatu infeksi. Dijuluki pembunuh diam-diam, penyakit ini dapat dengan cepat memicu sejumlah komplikasi yang mengancam jiwa termasuk kegagalan organ dan, jika tidak diobati, kematian.
Syok septik menyebabkan serangkaian komplikasi yang mengkhawatirkan. Termasuk pembekuan darah, pneumonia, kegagalan organ, dan kondisi paru-paru ARDS atau sindrom gangguan pernapasan akut.
Foto/The Sun
Foto/The Sun
"Dokter kemudian menemukan infeksi bakteri septik telah mencapai jantungnya dan menghancurkannya," kata Michelle.
Namun, Steven tidak dapat menjalani operasi karena kondisinya terlalu kritis. Karena semua komplikasi tersebut, dia diintubasi dan ditempatkan dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis untuk mencoba dan membiarkan tubuhnya pulih.
Michelle menjelaskan bahwa dokter menyatakan dia mati otak dan memberinya peluang empat persen untuk bertahan hidup. Namun setelah sebulan dan menjalani banyak prosedur dan perawatan, Steven bangkit dari komanya tanpa kerusakan otak dan hampir pulih sepenuhnya.
Dilansir dari Daily Mail, Minggu (24/3/2024) pria asal Amerika Serikat ini didiagnosis menderita sepsis yang berpotensi fatal akibat infeksi tersebut pada akhir 2022. Kisah Steven ini pertama kali dibagikan oleh akun TikTok yang diposting oleh saudara perempuannya, Michelle.
Sepsis adalah reaksi ekstrim sistem kekebalan tubuh terhadap suatu infeksi. Dijuluki pembunuh diam-diam, penyakit ini dapat dengan cepat memicu sejumlah komplikasi yang mengancam jiwa termasuk kegagalan organ dan, jika tidak diobati, kematian.
Syok septik menyebabkan serangkaian komplikasi yang mengkhawatirkan. Termasuk pembekuan darah, pneumonia, kegagalan organ, dan kondisi paru-paru ARDS atau sindrom gangguan pernapasan akut.
Foto/The Sun
Foto/The Sun
"Dokter kemudian menemukan infeksi bakteri septik telah mencapai jantungnya dan menghancurkannya," kata Michelle.
Namun, Steven tidak dapat menjalani operasi karena kondisinya terlalu kritis. Karena semua komplikasi tersebut, dia diintubasi dan ditempatkan dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis untuk mencoba dan membiarkan tubuhnya pulih.
Michelle menjelaskan bahwa dokter menyatakan dia mati otak dan memberinya peluang empat persen untuk bertahan hidup. Namun setelah sebulan dan menjalani banyak prosedur dan perawatan, Steven bangkit dari komanya tanpa kerusakan otak dan hampir pulih sepenuhnya.