Cabut Rambut Kemaluan, Pria Ini Alami Infeksi hingga Koma

Minggu, 24 Maret 2024 - 16:00 WIB
loading...
A A A
"Dia ditolak di berbagai rumah sakit karena mengira kondisinya hanya rekaan belaka. Dia bahkan muntah darah, namun pihak rumah sakit saat itu tetap menyuruhnya pulang,” jelasnya.



Saat ini, Steven sudah kembali ke rumah. Dia bisa berjalan, berbincang, dan perlahan menjalani kegiatan seperti sedia kala.

Menurut Association of American Medical Colleges, sepsis sangat sulit untuk dikenali dan didiagnosis. Kondisi ini memengaruhi sekitar 1,7 juta orang Amerika setiap tahunnya. Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons infeksi atau bakteri dan bekerja berlebihan, memicu serangkaian reaksi yang dapat menyebabkan kegagalan organ.

Menurut laporan CDC, sepsis adalah penyebab kematian paling umum ketiga di rumah sakit AS dan membunuh hampir 270 ribu orang setiap tahunnya. Meskipun mendiagnosis kondisi ini sulit, sepsis dapat diobati jika diketahui sejak dini dan pasien diberi antibiotik yang kuat.

Untuk setiap jam seorang pasien septik tidak diberikan pengobatan, risiko kematian meningkat empat hingga sembilan persen. Infeksi bakteri biasanya menjadi penyebabnya, tetapi virus seperti Covid-19 dan flu yang tidak merespons antibiotik juga dapat menyebabkan sepsis.



Gejalanya meliputi suhu tubuh yang sangat tinggi atau rendah, penurunan mental dan kebingungan, nyeri hebat, dan sesak napas.
(dra)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1624 seconds (0.1#10.140)