Pentingnya Asupan Protein untuk Dukung Anak Capai Potensi Maksimal dan Terhindar dari Stunting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tumbuh kembang anak adalah periode penting yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat, perkembangan otak yang signifikan, serta perkembangan sosial dan emosional yang penting. Pola makan harian yang sehat dengan kandungan gizi cukup dan seimbang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Pola makan sehat dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang ini akan membantu orang tua memastikan anak mampu mencapai potensi maksimal mereka dalam tumbuh kembangnya dan terhindar dari risiko stunting ataupun hambatan pertumbuhan lain.
Sayang, hingga kini dalam tujuan Indonesia Emas 2045, isu stunting masih naik ke permukaan dan menjadi perhatian. Seperti diungkap Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan penurunan angka stunting yang signifikan, dan ditargetkan bisa turun hingga 14 persen di 2024, sehingga tujuan zero stunting pada 2030 mungkin tercapai.
Ada banyak sekali upaya yang harus dan dapat dilakukan bersama dalam mencapai tujuan ini. Mulai dari unit terkecil di masyarakat, yaitu keluarga. Keluarga perlu memastikan pemenuhan gizi anak cukup untuk tumbuh kembangnya. Tugas orang tualah untuk memilih makanan yang mendukung tumbuh kembang si buah hati.
Dr. dr. Luciana Sutanto, MS. SpGK.(K), spesialis gizi klinik di RS Mitra Kemayoran, Jakarta, menjelaskan bahwa pemenuhan gizi anak sebenarnya sudah dituangkan dalam pedoman makan yang disusun Kementerian Kesehatan lewat Peraturan Menteri Kesehatan no 41 tahun 2014.
“Di pedoman gizi seimbang itu dijelaskan bagaimana porsi makan untuk anak, yaitu terdiri dari makan utama yang lengkap tiga kali satu hari, ditambah dua sampai tiga kali selingan. Makan utama terdiri dari sumber karbohidrat, yang sehari-hari kita sebut sebagai makanan pokok, ada lauk-pauk yang menjadi sumber protein, baik itu hewani maupun nabati, serta dilengkapi sayur dan buah,” jelas dr. Lucy.
Tidak kalah penting untuk dicermati, kunci menurunkan stunting dan menghindari risiko hambatan pertumbuhan adalah protein. Konsumsi asam amino esensial bersumber dari protein, merupakan variasi asupan protein. Dibandingkan protein nabati, protein hewani mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta mempunyai bioavailabilitas atau kemampuan diserap yang lebih tinggi.
Asam amino yang merupakan bagian terkecil dari struktur protein memiliki banyak fungsi, antara lain membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memastikan produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dokter Lucy menambahkan mengenai pentingnya asam amino.
“Secara khusus, saya ingin menekankan pentingnya protein, karena protein adalah sumber asam amino yang sangat diperlukan tumbuh kembang anak, jadi harus dilengkapi baik jenis maupun jumlahnya. Komposisi protein hewani dianjurkan untuk lebih banyak dikonsumsi daripada protein nabati, karena kelebihan protein hewani yang lebih mudah diserap tubuh dan jenis asam aminonya yang lebih lengkap, jadi bisa memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak," terangnya.
"Tubuh manusia sebenarnya bisa membuat asam amino non esensial, tetapi tidak bisa membuat sendiri asam amino esensial. Karena itu penting jadi bagian dari makanan anak-anak kita,” lanjutnya.
Sejalan dengan penekanan dr. Luciana terhadap asupan asam amino, banyak penelitian yang sudah membuktikan korelasi erat antara kadar asam amino yang rendah di dalam tubuh dengan kasus anak stunting.
Pada sebuah studi yang dimuat di EBioMedicine disebutkan bahwa kadar asam amino esensial maupun non esensial yang bersirkulasi di dalam tubuh anak-anak yang mengalami stunting secara signifikan lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalami stunting. Pemenuhan asam amino di masa pertumbuhan memiliki peranan penting karena membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, merangsang produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan mempercepat pemulihan penyakit.
Sementara itu, Health Communicator KALBE Nutritionals dr. Dewi Virdianti Pangastuti mengungkapkan, tumbuh kembang anak bisa selalu dipantau dengan metrik tertentu.
“Anak usia 4-12 tahun yang sedang tumbuh dan berkembang pesat membutuhkan asam amino yang cukup. Tugas orang tua memastikan asupan anak mendukung proses itu. Apakah asupan makanan anak cukup untuk tumbuh kembangnya bisa dilihat dari berat dan tinggi badannya dibandingkan dengan standar usianya,” ungkap dr. Dewi Virdianti.
Dalam membantu orang tua memilih makanan yang tepat untuk anak-anak, KALBE Nutritionals hadir dengan Morinaga Chil*Go! yang mengandung 9 asam amino esensial dalam bentuk susu bubuk.
Menurut Gregorius Daru Smaragiri, Business Unit Head Morinaga Chil*Go! KALBE Nutritionals, Morinaga Chil*Go! diharapkan bisa membantu menghapus kekhawatiran orang tua akan asupan gizi cukup untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan kecerdasan anak.
“Susu Morinaga Chil*Go! mengandung asam amino esensial, minyak ikan Omega 3 dan 6, serta kolin untuk memberikan dukungan nutrisi yang lengkap. Juga diperkaya dengan serat pangan, tinggi vitamin A, C, E, zinc, kalsium, dan vitamin D, serta 14 vitamin dan 7 mineral lainnya. Susu harga terjangkau ini dirancang untuk mengoptimalkan pemenuhan gizi anak-anak demi tumbuh kembang yang optimal dan membantu pencegahan stunting,” papar Gregorius Daru.
Hal ini juga berlaku di bulan Ramadan dan memasuki libur lebaran sebentar lagi. Banyak orang tua di Indonesia mulai melatih anak-anak mereka untuk berpuasa sejak usia 4 atau 5 tahun. Puasa akan mengubah kebiasaan makan, asupan energi, dan cairan tubuh anak.
Tentu di kondisi ini, anak membutuhkan dukungan untuk memastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi, meskipun mereka tengah belajar berpuasa atau melakukan perjalanan mudik bersama orang tua.
“Morinaga Chil*Go! hadir untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan gizi anak di momen spesial ini. Saat melakukan perjalanan mudik atau liburan, susu cair steril Morinaga Chil*Go! on the go sangat praktis dibawa sebagai nutrisi pendamping serta camilan sehat anak," pungkas Daru.
Lihat Juga: Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Stunting lewat Edukasi Air Bersih dan Pembuatan Camilan Es Potong
Pola makan sehat dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang ini akan membantu orang tua memastikan anak mampu mencapai potensi maksimal mereka dalam tumbuh kembangnya dan terhindar dari risiko stunting ataupun hambatan pertumbuhan lain.
Sayang, hingga kini dalam tujuan Indonesia Emas 2045, isu stunting masih naik ke permukaan dan menjadi perhatian. Seperti diungkap Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan penurunan angka stunting yang signifikan, dan ditargetkan bisa turun hingga 14 persen di 2024, sehingga tujuan zero stunting pada 2030 mungkin tercapai.
Ada banyak sekali upaya yang harus dan dapat dilakukan bersama dalam mencapai tujuan ini. Mulai dari unit terkecil di masyarakat, yaitu keluarga. Keluarga perlu memastikan pemenuhan gizi anak cukup untuk tumbuh kembangnya. Tugas orang tualah untuk memilih makanan yang mendukung tumbuh kembang si buah hati.
Dr. dr. Luciana Sutanto, MS. SpGK.(K), spesialis gizi klinik di RS Mitra Kemayoran, Jakarta, menjelaskan bahwa pemenuhan gizi anak sebenarnya sudah dituangkan dalam pedoman makan yang disusun Kementerian Kesehatan lewat Peraturan Menteri Kesehatan no 41 tahun 2014.
“Di pedoman gizi seimbang itu dijelaskan bagaimana porsi makan untuk anak, yaitu terdiri dari makan utama yang lengkap tiga kali satu hari, ditambah dua sampai tiga kali selingan. Makan utama terdiri dari sumber karbohidrat, yang sehari-hari kita sebut sebagai makanan pokok, ada lauk-pauk yang menjadi sumber protein, baik itu hewani maupun nabati, serta dilengkapi sayur dan buah,” jelas dr. Lucy.
Tidak kalah penting untuk dicermati, kunci menurunkan stunting dan menghindari risiko hambatan pertumbuhan adalah protein. Konsumsi asam amino esensial bersumber dari protein, merupakan variasi asupan protein. Dibandingkan protein nabati, protein hewani mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta mempunyai bioavailabilitas atau kemampuan diserap yang lebih tinggi.
Asam amino yang merupakan bagian terkecil dari struktur protein memiliki banyak fungsi, antara lain membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memastikan produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dokter Lucy menambahkan mengenai pentingnya asam amino.
“Secara khusus, saya ingin menekankan pentingnya protein, karena protein adalah sumber asam amino yang sangat diperlukan tumbuh kembang anak, jadi harus dilengkapi baik jenis maupun jumlahnya. Komposisi protein hewani dianjurkan untuk lebih banyak dikonsumsi daripada protein nabati, karena kelebihan protein hewani yang lebih mudah diserap tubuh dan jenis asam aminonya yang lebih lengkap, jadi bisa memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak," terangnya.
"Tubuh manusia sebenarnya bisa membuat asam amino non esensial, tetapi tidak bisa membuat sendiri asam amino esensial. Karena itu penting jadi bagian dari makanan anak-anak kita,” lanjutnya.
Sejalan dengan penekanan dr. Luciana terhadap asupan asam amino, banyak penelitian yang sudah membuktikan korelasi erat antara kadar asam amino yang rendah di dalam tubuh dengan kasus anak stunting.
Pada sebuah studi yang dimuat di EBioMedicine disebutkan bahwa kadar asam amino esensial maupun non esensial yang bersirkulasi di dalam tubuh anak-anak yang mengalami stunting secara signifikan lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalami stunting. Pemenuhan asam amino di masa pertumbuhan memiliki peranan penting karena membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, merangsang produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan mempercepat pemulihan penyakit.
Sementara itu, Health Communicator KALBE Nutritionals dr. Dewi Virdianti Pangastuti mengungkapkan, tumbuh kembang anak bisa selalu dipantau dengan metrik tertentu.
“Anak usia 4-12 tahun yang sedang tumbuh dan berkembang pesat membutuhkan asam amino yang cukup. Tugas orang tua memastikan asupan anak mendukung proses itu. Apakah asupan makanan anak cukup untuk tumbuh kembangnya bisa dilihat dari berat dan tinggi badannya dibandingkan dengan standar usianya,” ungkap dr. Dewi Virdianti.
Dalam membantu orang tua memilih makanan yang tepat untuk anak-anak, KALBE Nutritionals hadir dengan Morinaga Chil*Go! yang mengandung 9 asam amino esensial dalam bentuk susu bubuk.
Menurut Gregorius Daru Smaragiri, Business Unit Head Morinaga Chil*Go! KALBE Nutritionals, Morinaga Chil*Go! diharapkan bisa membantu menghapus kekhawatiran orang tua akan asupan gizi cukup untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan kecerdasan anak.
“Susu Morinaga Chil*Go! mengandung asam amino esensial, minyak ikan Omega 3 dan 6, serta kolin untuk memberikan dukungan nutrisi yang lengkap. Juga diperkaya dengan serat pangan, tinggi vitamin A, C, E, zinc, kalsium, dan vitamin D, serta 14 vitamin dan 7 mineral lainnya. Susu harga terjangkau ini dirancang untuk mengoptimalkan pemenuhan gizi anak-anak demi tumbuh kembang yang optimal dan membantu pencegahan stunting,” papar Gregorius Daru.
Hal ini juga berlaku di bulan Ramadan dan memasuki libur lebaran sebentar lagi. Banyak orang tua di Indonesia mulai melatih anak-anak mereka untuk berpuasa sejak usia 4 atau 5 tahun. Puasa akan mengubah kebiasaan makan, asupan energi, dan cairan tubuh anak.
Tentu di kondisi ini, anak membutuhkan dukungan untuk memastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi, meskipun mereka tengah belajar berpuasa atau melakukan perjalanan mudik bersama orang tua.
“Morinaga Chil*Go! hadir untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan gizi anak di momen spesial ini. Saat melakukan perjalanan mudik atau liburan, susu cair steril Morinaga Chil*Go! on the go sangat praktis dibawa sebagai nutrisi pendamping serta camilan sehat anak," pungkas Daru.
Lihat Juga: Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Stunting lewat Edukasi Air Bersih dan Pembuatan Camilan Es Potong
(tsa)