Apa yang Dimaksud dengan Post Holiday Blues?

Rabu, 17 April 2024 - 08:38 WIB
loading...
Apa yang Dimaksud dengan Post Holiday Blues?
Apa yang dimaksud dengan post holiday blues? Pertanyaan ini lumrah ditanyakan tiap kali usai masa liburan yang panjang. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Apa yang dimaksud dengan post holiday blues? Pertanyaan ini lumrah ditanyakan tiap kali usai masa liburan yang panjang.

Ya, post holiday blue memang berkaitan dengan liburan. Tepatnya adalah kondisi negatif mental seseorang yang dirasakan selepas menjalani masa libur yang cukup panjang.

Menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI), post holiday blues atau vacation blues adalah kondisi yang digambarkan sebagai perasaan cemas dan stres yang muncul setelah liburan. Sebab saat liburan usai, otak masih belum menerima kehilangan hal-hal yang menyenangkan selama masa tersebut dan merangsang otak untuk beristirahat.



Umumnya kondisi itu dialami oleh pekerja di Amerika Serikat setelah libur musim dingin. Sementara di Indonesia, gejala ini lebih mungkin dialami seusai libur panjang seperti lebaran dan tahun baru. Ketika mengalami gangguan ini, seseorang akan cenderung tidak bersemangat ataupun produktif dalam bekerja.

Perasaan kaget ataupun resah karena liburan telah usai dan harus kembali ke aktivitas sehari-hari merupakan penyebab post holiday blues. Melansir laman Psychcentral, Rabu (17/4/2024), ini bisa mirip dengan perasaan sedih, cemas, atau bahkan depresi.

Gejala atau tanda-tanda post holiday blues sangat bervariasi. Antara lain insomnia, tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari, muncul rasa malas, kehilangan motivasi dan fokus, suka melamun, merasa sepi dan kosong, ataupun frustasi.

Gejalanya juga bisa berupa tidak antusias dengan lingkungan tempat beraktivitas, rasa lelah berkepanjangan, gelisah, emosional, sakit kepala, stres, hingga depresi.

"Tidur Anda mungkin terpengaruh, tingkat energi, dan bahkan kemampuan Anda untuk berkonsentrasi, karena bagaimanapun, liburan memberi kita istirahat dari kehidupan sehari-hari dan pekerjaan yang monoton," kata Psikoterapis Gina Moffa yang berbasis di New York, AS.

Lantas, bagaimana cara mengatasi post holiday blues? Dilansir dari Psychology Today, berikut informasinya.

1. Berbicara secara Langsung dengan Teman

Pikirkan tentang seseorang yang Anda senangi, lalu ajaklah dia berbicara, baik secara langsung maupun telepon. Alih-alih mengeluh tentang perasaan, tanyakan bagaimana pengalaman liburan mereka dan momen paling menyenangkan yang mereka miliki.

Berbicara secara verbal telah diakui banyak ahli psikologi dapat membantu berbagai masalah kecemasan, salah satunya adalah post holiday blues.


2. Lakukan Aktivitas di Luar Rumah

Hilangkan suasana monoton yang membosankan dengan melakukan aktivitas di luar rumah. Bermain atau berjalan-jalan ke luar rumah bisa meningkatkan energi untuk kembali bersemangat. Cobalah untuk makan di restoran atau kafe terdekat, alih-alih memesan makanan secara online.

Lebih baik lagi jika Anda mengajak teman dekat. Dengan begitu, lambat laun suasana hati Anda pasti akan berubah.

3. Olahraga

Jika merasa sedih, kemungkinan besar Anda akan merasa ingin duduk dan melamun atau menonton acara TV favorit. Hal yang sama juga sangat mungkin terjadi saat mengalami post holiday blues. Lawan rasa sedih itu dan gerakkan tubuh Anda dengan berolahraga.

Tak hanya membakar kalori, olahraga juga membuat tubuh memproduksi endorfin, hormon yang berkaitan dengan perasaan senang. Lakukanlah olahraga ringan beberapa kali dalam seminggu. Anda pasti akan merasakan perubahan pada suasana hati Anda.

4. Masak

Cobalah memasak menu yang tidak mengingatkan pada makanan di masa liburan, sehingga Anda bisa mendapatkan aroma masakan yang baru di rumah. Lebih baik lagi jika memasak sesuatu yang baru, karena ini akan merangsang pemikiran kreatif dan aktif dari Anda.

5. Hindari Hal yang Berhubungan dengan Liburan

Hindari menonton acara televisi yang berkaitan dengan liburan. Kalau perlu, hindari juga hal-hal yang berhubungan dengan tempat yang Anda kunjungi saat liburan, seperti makanan.

Bukan tanpa alasan, ini dilakukan untuk menghindari Anda dari perasaan sedih yang ditimbulkan akibat mengenang masa-masa liburan sebelumnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)