Pemberian MPASI pada Waktu yang Tepat Cegah Obesitas sejak Dini

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB
loading...
Pemberian MPASI pada...
MPASI yang diberikan sebaiknya dimulai saat bayi sudah mencapai usia enam bulan. Pemberian MPASI terlalu dini (di bawah 4 bulan) dapat meningkatkan risiko obesitas. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Saat ini kita menghadapi tiga masalah gizi utama yang dikenal sebagai triple burden of malnutrition, yaitu gizi kurang (stunting dan wasting), gizi lebih (overweight dan obesitas), serta hidden hunger (kekurangan vitamin dan mineral). Meski demikian, sering kali obesitas tidak mendapat perhatian yang sebanding, padahal Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menggambarkan obesitas pada anak sebagai masalah kesehatan global yang serius.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, SpA(K) mengungkapkan, diperkirakan ada 124 juta anak mengalami obesitas di seluruh dunia. Di Tanah Air sendiri, data Status Gizi Indonesia 2022 menunjukkan peningkatan kejadian obesitas anak dalam 4 dekade yakni sebesar 10 kali lipat.

"Anak dengan obesitas dapat mengalami sejumlah penyakit penyerta seperti sindrom metabolik yaitu tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, perlemakan hati, gangguan pernapasan saat tidur, dan kanker," kata Prof. Aryono.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diabetes pada anak Indonesia meningkat 70 kali lipat pada 2023, di mana 70% penyebabnya adalah karena obesitas. Selain itu, sebanyak 55% obesitas anak akan menjadi obesitas pada saat remaja, selanjutnya 80% obesitas remaja bertahan hingga dewasa.

Prof. Aryono menambahkan, mengingat obesitas sangat sulit diatasi, pencegahan merupakan prioritas yang harus dilakukan sedini mungkin mulai dari periode pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).

"Pada periode ini, anak mulai membentuk selera makan, preferensi makanan, dan metabolisme yang penting dalam membentuk dasar kesehatan mereka di masa depan. MPASI yang diberikan sebaiknya dimulai saat bayi sudah mencapai usia enam bulan. Pemberian MPASI terlalu dini (di bawah 4 bulan) dapat meningkatkan risiko obesitas," terangnya.

Selain itu, lanjut dia, penelitian menunjukkan bahwa anak obesitas di satu sisi mengalami kelebihan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein, tetapi di sisi yang lain kekurangan mikronutrien seperti zat besi, sehingga MPASI harus bergizi lengkap dan seimbang.

MPASI yang tinggi zat besi penting untuk mencegah anemia dan mengatur keseimbangan metabolisme sehingga anak menjadi lebih aktif dan sehat.

"Penting juga untuk menghindari beberapa kesalahan dalam pemberian MPASI yang dapat meningkatkan risiko obesitas. Pemberian MPASI yang tidak sesuai dengan tahapan usia anak, misalnya memberikan makanan dewasa seperti snack yang bukan khusus bayi, bisa menyebabkan obesitas karena kalori yang lebih tinggi dari kebutuhan bayi. Agar terhindar dari obesitas, salah satu asupan yang harus benar-benar diperhatikan adalah gula," papar dokter spesialis anak dengan keahlian khusus di bidang nutrisi dan penyakit metabolik itu.

Bagi orang tua yang memiliki keterbatasan waktu dan khawatir dalam memenuhi kebutuhan zat gizi makro serta mikro anak, MPASI fortifikasi bisa menjadi pilihan bagi si kecil. Salah satu keunggulan MPASI fortifikasi adalah memiliki kandungan gizi yang terukur dan seimbang, termasuk zat besi dan gula, yang disesuaikan dengan kebutuhan di setiap tahapan usia anak.

"Karenanya, produk MPASI fortifikasi dilengkapi dengan label ‘rekomendasi usia’. MPASI fortifikasi yang telah lulus uji BPOM, selain bebas pengawet, pewarna, dan perasa juga memiliki kadar garam serta gula yang sesuai dengan standar keamanan untuk bayi. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir untuk memberikan MPASI fortifikasi," tandas Prof. Aryono.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perut Buncit Bukan Tanda...
Perut Buncit Bukan Tanda Kesuksesan, Waspadai Penuaan Otak
Inggris Larang Iklan...
Inggris Larang Iklan Burger dan Soft Drinks Tayang Siang Hari, Gegara Obesitas Anak Tinggi
Pria Korea Selatan Nekat...
Pria Korea Selatan Nekat Makan Banyak hingga Obesitas demi Hindari Wajib Militer
Takaran Gula yang Boleh...
Takaran Gula yang Boleh Dikonsumsi Setiap Hari Versi WHO, Jangan Lebih 6 Sendok Teh
Dessert Jadi Makanan...
Dessert Jadi Makanan yang Disukai Warganet, Perhatian 5 Cara Mencegah Obesitas
5 Tanda Terlalu Banyak...
5 Tanda Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula, Berapa Takaran Idealnya?
Terlalu Banyak Kerja,...
Terlalu Banyak Kerja, Wanita Ini Alami Obesitas hingga Naik 20 Kg Setahun
Kapan Anda Perlu Jalani...
Kapan Anda Perlu Jalani Treatment Body Contouring? Ini Penjelasan Ahli
Atasi Problem Obesitas...
Atasi Problem Obesitas dengan Operasi Bariatrik, Jadikan Hidup Berkualitas
Rekomendasi
7 Keutamaan Makan Sahur,...
7 Keutamaan Makan Sahur, Salah Satunya Mendapat Doa Malaikat
E-Wallet dan QRIS, Pendorong...
E-Wallet dan QRIS, Pendorong Tren Pembayaran Digital di Indonesia
14 Perwira Tinggi TNI...
14 Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut Naik Pangkat dan 9 Pensiun
Berita Terkini
Ini Sifat Putri Diana...
Ini Sifat Putri Diana yang Membuat Raja Charles III Kesal dan Memilih Ratu Camilla
17 menit yang lalu
Timnas Indonesia Dibekuk...
Timnas Indonesia Dibekuk Australia 1-5, Ibnu Jamil Sebut Patrick Kluivert Terlalu Percaya Diri
57 menit yang lalu
Agensi Kim Soo Hyun...
Agensi Kim Soo Hyun Resmi Ajukan Gugatan Pidana pada Keluarga Kim Sae Ron
1 jam yang lalu
Motif Tersembunyi Victoria...
Motif Tersembunyi Victoria Beckham di Film Dokumenter Netflix
2 jam yang lalu
Raja Charles Ternyata...
Raja Charles Ternyata Tak Suka Kepribadian Putri Diana, Jadi Penyebab Cerai?
4 jam yang lalu
Ruben Onsu Diduga Sudah...
Ruben Onsu Diduga Sudah Mualaf, Sarwendah: No Comment
9 jam yang lalu
Infografis
Makanan yang Baik untuk...
Makanan yang Baik untuk Kesehatan Otak dan Bisa Cegah Pikun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved