Jalani Tradisi Nikah Adat Bali Mepamit, Mahalini Fix Pindah ke Agama Islam
loading...
A
A
A
Setelah dua prosesi ini selesai dilakukan, calon mempelai perempuan diperkenankan untuk melangsungkan pernikahan dengan pasangannya sekaligus memeluk agama baru.
Memadik atau melamar adalah tahap di mana keluarga besar dari calon pengantin pria datang ke rumah calon pengantin wanita untuk melakukan lamaran.
Pada momen ini, biasanya ada seorang perwakilan dari calon pengantin pria yang bertugas untuk menyampaikan silsilah keluarga mereka. Ini dimaksudkan untuk menghindari adanya pernikahan sedarah.
Dalam prosesi memadik, ada beberapa upacara di dalamnya, dimulai dari pejati yang berarti upacara pesaksi untuk dihaturkan di pemerajan calon pengantin perempuan. Lalu ada canang pangraos yaitu simbolisasi dari permohonan manusia agar pembicaraannya dapat berjalan sesuai harapan.
Dan tahap ketiga adalah pagemelan yaitu acara seserahan yang memiliki bentuk bervariasi, bisa berupa kue, buah-buahan, pakaian, atau peralatan ibadah.
Di momen ini juga umumnya calon mempelai perempuan akan ditanya apakah pernikahan yang direncanakan itu sudah benar-benar tulus dari rasa cinta sama cinta, tanpa adanya paksaan atau tidak. Jika sudah yakin, diharapkan pihak keluarga merestui pernikahan tersebut dan pihak keluarga perempuan akan menyerahkan calon mempelai perempuan ke pihak keluarga laki-laki, sehingga muncul istilah pewarangan (milik bersama).
Akan ada juga momen saling memberi nasihat dari pihak perempuan maupun pria. Itu diharapkan bisa menjadi pegangan bagi calon pengantin di kehidupan baru mereka.
Madharma Suaka
Tradisi madharma suaka hampir sama dengan meminang atau dalam bahasa Bali disebut memadik.Memadik atau melamar adalah tahap di mana keluarga besar dari calon pengantin pria datang ke rumah calon pengantin wanita untuk melakukan lamaran.
Pada momen ini, biasanya ada seorang perwakilan dari calon pengantin pria yang bertugas untuk menyampaikan silsilah keluarga mereka. Ini dimaksudkan untuk menghindari adanya pernikahan sedarah.
Dalam prosesi memadik, ada beberapa upacara di dalamnya, dimulai dari pejati yang berarti upacara pesaksi untuk dihaturkan di pemerajan calon pengantin perempuan. Lalu ada canang pangraos yaitu simbolisasi dari permohonan manusia agar pembicaraannya dapat berjalan sesuai harapan.
Dan tahap ketiga adalah pagemelan yaitu acara seserahan yang memiliki bentuk bervariasi, bisa berupa kue, buah-buahan, pakaian, atau peralatan ibadah.
Di momen ini juga umumnya calon mempelai perempuan akan ditanya apakah pernikahan yang direncanakan itu sudah benar-benar tulus dari rasa cinta sama cinta, tanpa adanya paksaan atau tidak. Jika sudah yakin, diharapkan pihak keluarga merestui pernikahan tersebut dan pihak keluarga perempuan akan menyerahkan calon mempelai perempuan ke pihak keluarga laki-laki, sehingga muncul istilah pewarangan (milik bersama).
Akan ada juga momen saling memberi nasihat dari pihak perempuan maupun pria. Itu diharapkan bisa menjadi pegangan bagi calon pengantin di kehidupan baru mereka.
(tsa)