Celana Dalam Bisa Jadi Penyebab Infeksi Vagina, Waspadai Motif Renda

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:29 WIB
loading...
Celana Dalam Bisa Jadi...
Celana dalam bisa membuat Anda berisiko infeksi vagina. Sejumlah negara menghindari celana dalam motif berenda. Foto/ karousell
A A A
JAKARTA - Celana dalam favorit Anda bisa membuat Anda berisiko terkena infeksi vagina yang serius. Meski pakaian dalam berenda mungkin terlihat elegan, pengaruhnya pada bagian bawah tubuh bisa jadi kurang glamor.

Faktanya, pada 2014, Rusia, Belarusia dan Kazakhstan telah secara efektif melarang penjualan dan impor pakaian dalam berenda karena alasan kebersihan. Tapi, seberapa buruk sebenarnya pakaian dalam berenda?



“Renda dan pakaian dalam sintetis lainnya yang tidak dapat menyerap keringat dapat memerangkap panas dan kelembapan di vulva dan vagina,” kata Bone, direktur medis AS di perusahaan kesehatan ginekologi Daye kepada Newsweek.

“Lingkungan yang hangat dan lembab ini memungkinkan bakteri dan jamur tumbuh berlebihan, sehingga berpotensi menyebabkan infeksi,” ucap dia lagi.

Infeksi paling umum yang disebabkan atau diperburuk oleh pakaian dalam yang tidak dapat bernapas adalah infeksi jamur, seperti sariawan, vaginosis bakterial dan dermatitis kontak.

Beberapa orang mungkin sangat rentan terhadap infeksi ini. “Mereka yang paling rentan adalah orang-orang dengan kulit sensitif, sering mengalami infeksi, diabetes, atau kekebalan tubuh lemah,” kata Bone.

“Meskipun menurut saya larangan langsung terhadap pakaian dalam berenda tidak dapat dibenarkan atau layak dilakukan di AS, saya yakin kita memerlukan lebih banyak pendidikan masyarakat tentang pakaian dalam yang dapat menyerap keringat dan kesehatan vagina,” kata Bone.

Selain renda dan poliester, Bone memperingatkan pasien untuk menghindari pakaian dalam yang mengandung pewarna keras dan bahan kimia, seperti PFA.

“Ditemukan di beberapa celana dalam, PFA adalah 'bahan kimia selamanya' yang mengganggu endokrin dan terkait dengan ketidakseimbangan hormon dan bahkan kanker," ujar dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1622 seconds (0.1#10.140)