Waspada Sering Terpapar AC Berisiko Alami Sick Building Syndrome, Kenali Gejalanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sering terpapar AC dapat meningkatkan risiko mengalami sick building syndrome (SBS). SBS adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian gejala yang dialami oleh orang-orang yang tinggal atau bekerja dalam bangunan tertentu.
Seperti gedung perkantoran atau apartemen, dan gejalanya dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan mereka. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi Jantung, dr. Bobby Arfhan Anwar SpJP(K) mengatakan sick building syndrome harus diwaspadai.
“Ini adalah suatu sindroma yang dialami oleh orang-orang rutin berada di dalam ruangan ataupun rumah yang dilengkapi dengan fasilitas AC,” kata dr. Bobby dikutip dari akun Instagram @dr.bobbyjantung, Kamis (9/5/2025).
Ruangan dengan pendingin AC sebetulnya tidak memiliki ventilasi yang baik untuk udara bersirkulasi. Menurut dr. Bobby, hal ini membuat zat polutan yang ada di dalam ruangan menjadi mengendap.
“Selain itu, ventilasi yang tidak baik dapat menyebabkan udara tidak rutin berganti sebagaimana udara di ventilasi terbuka,” jelasnya.
Selain itu, jika ruangan hanya menggunakan AC saja, maka tingkat kelembaban udara di dalam ruangan tersebut cenderung minim. Maka tak heran kulit bisa menjadi kering jika berlama-lama di ruangan AC.
Menggunakan AC di dalam ruangan juga membuat faktor tingkat kelembaban udaranya menjadi tidak sesuai dengan batas yang dianjurkan dalam bidang kesehatan. Kondisi ini bisa memicu sick building syndrome yang umumnya ditandai dengan rasa mudah lelah, batuk, pilek, dan juga gatal-gatal pada kulit.
“Orang yang mengalami sindroma ini akan merasakan gampang lelah setelah bekerja seharian. Selain itu juga ada flu, batuk, pilek, dan gatal-gatal pada kulitnya,” ujarnya.
Oleh karenanya, untuk menghindari sindrom tersebut, maka sebaiknya ruangan dengan AC tetap menjaga ventilasi dan sirkulasi udara dengan baik.
Selain itu, dr. Bobby juga menyarankan penggunaan air purifier dan air humidifier di ruangan AC agar tingkat kelembapannya tetap terjaga. Sehingga tidak menyebabkan berbagai penyakit.
“Sehingga direkomendasikan untuk menjaga ventilasi ruangan dengan baik dan juga sebisa mungkin menjaga kebersihan udara dengan menggunakan air purifier dan air humidifier," sarannya.
"Dengan alat tersebut tingkat kelembaban dalam ruangan bisa terjaga,” tandasnya.
Seperti gedung perkantoran atau apartemen, dan gejalanya dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan mereka. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi Jantung, dr. Bobby Arfhan Anwar SpJP(K) mengatakan sick building syndrome harus diwaspadai.
“Ini adalah suatu sindroma yang dialami oleh orang-orang rutin berada di dalam ruangan ataupun rumah yang dilengkapi dengan fasilitas AC,” kata dr. Bobby dikutip dari akun Instagram @dr.bobbyjantung, Kamis (9/5/2025).
Ruangan dengan pendingin AC sebetulnya tidak memiliki ventilasi yang baik untuk udara bersirkulasi. Menurut dr. Bobby, hal ini membuat zat polutan yang ada di dalam ruangan menjadi mengendap.
“Selain itu, ventilasi yang tidak baik dapat menyebabkan udara tidak rutin berganti sebagaimana udara di ventilasi terbuka,” jelasnya.
Selain itu, jika ruangan hanya menggunakan AC saja, maka tingkat kelembaban udara di dalam ruangan tersebut cenderung minim. Maka tak heran kulit bisa menjadi kering jika berlama-lama di ruangan AC.
Menggunakan AC di dalam ruangan juga membuat faktor tingkat kelembaban udaranya menjadi tidak sesuai dengan batas yang dianjurkan dalam bidang kesehatan. Kondisi ini bisa memicu sick building syndrome yang umumnya ditandai dengan rasa mudah lelah, batuk, pilek, dan juga gatal-gatal pada kulit.
“Orang yang mengalami sindroma ini akan merasakan gampang lelah setelah bekerja seharian. Selain itu juga ada flu, batuk, pilek, dan gatal-gatal pada kulitnya,” ujarnya.
Oleh karenanya, untuk menghindari sindrom tersebut, maka sebaiknya ruangan dengan AC tetap menjaga ventilasi dan sirkulasi udara dengan baik.
Selain itu, dr. Bobby juga menyarankan penggunaan air purifier dan air humidifier di ruangan AC agar tingkat kelembapannya tetap terjaga. Sehingga tidak menyebabkan berbagai penyakit.
“Sehingga direkomendasikan untuk menjaga ventilasi ruangan dengan baik dan juga sebisa mungkin menjaga kebersihan udara dengan menggunakan air purifier dan air humidifier," sarannya.
"Dengan alat tersebut tingkat kelembaban dalam ruangan bisa terjaga,” tandasnya.
(dra)