Viral! Idap Tonsurephobia, Anak Ini Phobia Potong Rambut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Viral di media sosial kisah anak laki-laki phobia potong rambut karena mengidap kondisi medis yang disebut dengan tonsurephobia. Kondisi ini membuatnya tidak pernah potong rambut 12 tahun atau selama hidupnya.
Anak laki-laki bernama Farouk James ini mempunyai rambut sepanjang pinggangnya yang membuat penampilannya menarik perhatian. Ia bahkan memiliki lebih dari 250 ribu pengikut di Instagram.
Namun, sejak ia pindah ke sekolah barunya, Farouk dipaksa untuk potong rambut. Para guru memerintahkan bocah tersebut untuk memotong rambutnya hingga di atas kerahnya, sesuai dengan peraturan sekolah.
Keluarga Farouk telah mengirim catatan dokter ke sekolah yang menunjukkan bahwa ia menderita tonsilophobia. Ini merupakan ketakutan ekstrem akan rambutnya dipotong, tetapi sekolah memilih untuk mengabaikannya dan menegakkan aturan.
Foto/Oddity Central
“Saya menderita tonsilitisphobia dan juga narkolepsi yang berarti saya mudah tidur nyenyak, dan mereka mengikat bersama. Saya bisa bermimpi mengerikan tentang rambut saya dipotong,” kata Farouk kepada Sky News Kids Show FYI dilansir dari Oddity Central, Jumat (24/5/2024).
“Mereka jelas tidak percaya, mereka pikir itu hanya sebuah fase, sebuah front untuk menjaga diri saya di sekolah,” sambungnya.
Ibu Farouk, Bonnie Miller, menjelaskan bahwa putranya telah mencoba pergi ke sekolah dengan mengepang rambutnya. Namun, hal ini juga tidak dibolehkan lantaran dilarang di sekolah London.
Karena tidak mematuhi aturan panjang rambut, anak berusia 12 tahun itu telah dihukum beberapa kali, dan bahkan terancam dikeluarkan dari sekolah. “Itu akhirnya mengarah pada isolasi, penangguhan, dan akhirnya pengusiran,” ucap Farouk.
Ibu Farouk mengklaim bahwa ia tahu aturan sekolah sebelum mendaftarkan putranya di sana. Namun, saat itu sekolah menjamin bahwa Farouk akan memperoleh pengecualian karena alasan kesehatan.
Sayangnya, setelah awal tahun ajaran, kepala sekolah memberitahunya bahwa Farouk akan dikeluarkan kecuali ia potong rambut karena tonsurephobia tidak diakui sebagai phobia.
"Saya telah mencoba membuatnya memotong rambutnya karena ia mencintai sekolah dan saya sangat menghargai pendidikan yang ia dapatkan di sana. Ia baru saja akan memulai psikoterapi untuk mengatasi phobia, kami benar-benar melakukan segala yang mungkin,” ungkap Miller.
“Farouk bahkan mengatakan kepada saya bahwa jika ia memotong rambutnya, hidupnya tidak akan layak untuk dijalani. Kecuali saya benar-benar merekam saya membawanya ke tukang cukur dan mengirimkannya ke sekolah, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi,” tandasnya.
Anak laki-laki bernama Farouk James ini mempunyai rambut sepanjang pinggangnya yang membuat penampilannya menarik perhatian. Ia bahkan memiliki lebih dari 250 ribu pengikut di Instagram.
Namun, sejak ia pindah ke sekolah barunya, Farouk dipaksa untuk potong rambut. Para guru memerintahkan bocah tersebut untuk memotong rambutnya hingga di atas kerahnya, sesuai dengan peraturan sekolah.
Keluarga Farouk telah mengirim catatan dokter ke sekolah yang menunjukkan bahwa ia menderita tonsilophobia. Ini merupakan ketakutan ekstrem akan rambutnya dipotong, tetapi sekolah memilih untuk mengabaikannya dan menegakkan aturan.
Foto/Oddity Central
“Saya menderita tonsilitisphobia dan juga narkolepsi yang berarti saya mudah tidur nyenyak, dan mereka mengikat bersama. Saya bisa bermimpi mengerikan tentang rambut saya dipotong,” kata Farouk kepada Sky News Kids Show FYI dilansir dari Oddity Central, Jumat (24/5/2024).
“Mereka jelas tidak percaya, mereka pikir itu hanya sebuah fase, sebuah front untuk menjaga diri saya di sekolah,” sambungnya.
Ibu Farouk, Bonnie Miller, menjelaskan bahwa putranya telah mencoba pergi ke sekolah dengan mengepang rambutnya. Namun, hal ini juga tidak dibolehkan lantaran dilarang di sekolah London.
Karena tidak mematuhi aturan panjang rambut, anak berusia 12 tahun itu telah dihukum beberapa kali, dan bahkan terancam dikeluarkan dari sekolah. “Itu akhirnya mengarah pada isolasi, penangguhan, dan akhirnya pengusiran,” ucap Farouk.
Ibu Farouk mengklaim bahwa ia tahu aturan sekolah sebelum mendaftarkan putranya di sana. Namun, saat itu sekolah menjamin bahwa Farouk akan memperoleh pengecualian karena alasan kesehatan.
Sayangnya, setelah awal tahun ajaran, kepala sekolah memberitahunya bahwa Farouk akan dikeluarkan kecuali ia potong rambut karena tonsurephobia tidak diakui sebagai phobia.
"Saya telah mencoba membuatnya memotong rambutnya karena ia mencintai sekolah dan saya sangat menghargai pendidikan yang ia dapatkan di sana. Ia baru saja akan memulai psikoterapi untuk mengatasi phobia, kami benar-benar melakukan segala yang mungkin,” ungkap Miller.
“Farouk bahkan mengatakan kepada saya bahwa jika ia memotong rambutnya, hidupnya tidak akan layak untuk dijalani. Kecuali saya benar-benar merekam saya membawanya ke tukang cukur dan mengirimkannya ke sekolah, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi,” tandasnya.
(dra)