Hiatus 17 Tahun, Siddharta The Musical Kembali Hadir di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerinduan warga Jakarta, khususnya umat Budha, akan Siddharta The Musical akhirnya terobati setelah pementasan pertama 17 tahun silam.
Berlangsung di Gedung Theatre JIEXPO Kemayoran pada Jumat (24/5/2024), penampilan para seniman panggung Siddharta The Musical di hari pertama sukses menghipnotis warga yang hadir. Pagelaran ini sendiri akan berlangsung tiga hari, yakni pada 24-26 Mei 2024, dalam rangka memperingati Hari Raya Trisuci Waisak 2568 BE.
Penggagas sekaligus Ketua Umum Panitia Acara Siddharta The Musical Sutina Irsan mengatakan, kehadiran Siddharta The Musical tahun 2024 merupakan penampilan kedua. Penampilan perdana Sidhharta the Musical di Indonesia, lanjut dia, digelar pada 2007 di JITEC, Mangga Dua, Jakarta.
Sutina Irsan berharap pergelaran ini bisa menjadi ajang nonton bareng (nobar) bersama keluarga, kerabat, dan handai tolan.
"Ini merupakan pergelaran teater musikal yang berlatar belakang agama Buddha, tapi menyampaikan nilai-nilai luhur yang universal," kata Sutina kepada awak media di JIEXPO Kemayoran, Jumat (24/5/2024).
"Ini disajikan dalam format teater musikal ala Broadway bernuansa Asia yang sangat menghibur," lanjutnya.
Siddhartha The Musical merupakan pentas seni yang mengisahkan kehidupan Siddhartha yang kemudian menjadi Buddha. Walau terlahir sebagai pangeran dan dibesarkan dalam kemewahan istana, Siddhartha melepaskan semua itu untuk menemukan jalan yang dapat membebaskan umat manusia dari penderitaan seperti usia tua, sakit, dan mati.
Koordinator Pergelaran Markus R.A. 'Kepra' Prasetyo mengatakan, Siddhartha The Musical tidak sekadar teater musikal ala Broadway yang bernuansa Asia.
"Kisah Siddhartha utamanya sarat menyampaikan pesan dan nilai tentang menjalani pilihan hidup di jalan yang baik dan benar, menjauhi kesengsaraan serta mencari arti dari kebahagiaan yang hakiki. Kemasan kreatif tari dan nyanyi yang menawan akan membuat pesan dan nilai ini mengalir menyentuh nurani," beber Markus.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama RI Drs. Supriyadi, M.Pd yang sempat hadir menikmati acara ini menyampaikan harapannya.
Dia berharap, pertunjukan ini tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga memperkokoh keyakinan umat Buddha pada Sang Triratna dan membuat hidup semakin maju dengan meneladani Siddhartha dalam praktik Dhamma.
"Pesan moral dari teater musikal ini juga sesuai dan selaras dengan program pemerintah, yaitu moderasi beragama. Semoga pertunjukan ini bisa menggerakkan dan menguatkan sikap untuk hidup lebih baik, lebih berarti serta pada akhirnya sanggup untuk mewujudkan kebahagiaan bagi semua makhluk dan alam semesta," ujarnya.
Teater musikal yang pernah meraih beberapa penghargaan ini dipersembahkan oleh para pemain yang sudah terlatih secara profesional. Mereka tampil secara live singing dalam bahasa Mandarin (dengan subtitle bahasa Indonesia).
Daya hipnotis dari penampilan para seniman panggung ini juga didukung oleh perpaduan musik klasik modern, dikemas dalam desain panggung nan megah, kostum menarik, serta efek cahaya dan audio visual yang menawan dan memukau.
Teater ini dikreasikan dan diproduksi oleh Asia Musical Productions dari Malaysia, dengan Ho Lin Huay sebagai produser, penulis sekaligus sutradara, serta Imee Ooi sebagai penata musik. Imee Ooi sendiri adalah nama yang cukup dikenal di kalangan penggemar musik genre tertentu di Indonesia.
Berlangsung di Gedung Theatre JIEXPO Kemayoran pada Jumat (24/5/2024), penampilan para seniman panggung Siddharta The Musical di hari pertama sukses menghipnotis warga yang hadir. Pagelaran ini sendiri akan berlangsung tiga hari, yakni pada 24-26 Mei 2024, dalam rangka memperingati Hari Raya Trisuci Waisak 2568 BE.
Penggagas sekaligus Ketua Umum Panitia Acara Siddharta The Musical Sutina Irsan mengatakan, kehadiran Siddharta The Musical tahun 2024 merupakan penampilan kedua. Penampilan perdana Sidhharta the Musical di Indonesia, lanjut dia, digelar pada 2007 di JITEC, Mangga Dua, Jakarta.
Sutina Irsan berharap pergelaran ini bisa menjadi ajang nonton bareng (nobar) bersama keluarga, kerabat, dan handai tolan.
"Ini merupakan pergelaran teater musikal yang berlatar belakang agama Buddha, tapi menyampaikan nilai-nilai luhur yang universal," kata Sutina kepada awak media di JIEXPO Kemayoran, Jumat (24/5/2024).
"Ini disajikan dalam format teater musikal ala Broadway bernuansa Asia yang sangat menghibur," lanjutnya.
Siddhartha The Musical merupakan pentas seni yang mengisahkan kehidupan Siddhartha yang kemudian menjadi Buddha. Walau terlahir sebagai pangeran dan dibesarkan dalam kemewahan istana, Siddhartha melepaskan semua itu untuk menemukan jalan yang dapat membebaskan umat manusia dari penderitaan seperti usia tua, sakit, dan mati.
Koordinator Pergelaran Markus R.A. 'Kepra' Prasetyo mengatakan, Siddhartha The Musical tidak sekadar teater musikal ala Broadway yang bernuansa Asia.
"Kisah Siddhartha utamanya sarat menyampaikan pesan dan nilai tentang menjalani pilihan hidup di jalan yang baik dan benar, menjauhi kesengsaraan serta mencari arti dari kebahagiaan yang hakiki. Kemasan kreatif tari dan nyanyi yang menawan akan membuat pesan dan nilai ini mengalir menyentuh nurani," beber Markus.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama RI Drs. Supriyadi, M.Pd yang sempat hadir menikmati acara ini menyampaikan harapannya.
Dia berharap, pertunjukan ini tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga memperkokoh keyakinan umat Buddha pada Sang Triratna dan membuat hidup semakin maju dengan meneladani Siddhartha dalam praktik Dhamma.
"Pesan moral dari teater musikal ini juga sesuai dan selaras dengan program pemerintah, yaitu moderasi beragama. Semoga pertunjukan ini bisa menggerakkan dan menguatkan sikap untuk hidup lebih baik, lebih berarti serta pada akhirnya sanggup untuk mewujudkan kebahagiaan bagi semua makhluk dan alam semesta," ujarnya.
Teater musikal yang pernah meraih beberapa penghargaan ini dipersembahkan oleh para pemain yang sudah terlatih secara profesional. Mereka tampil secara live singing dalam bahasa Mandarin (dengan subtitle bahasa Indonesia).
Daya hipnotis dari penampilan para seniman panggung ini juga didukung oleh perpaduan musik klasik modern, dikemas dalam desain panggung nan megah, kostum menarik, serta efek cahaya dan audio visual yang menawan dan memukau.
Teater ini dikreasikan dan diproduksi oleh Asia Musical Productions dari Malaysia, dengan Ho Lin Huay sebagai produser, penulis sekaligus sutradara, serta Imee Ooi sebagai penata musik. Imee Ooi sendiri adalah nama yang cukup dikenal di kalangan penggemar musik genre tertentu di Indonesia.
(tsa)