Menikmati Kelezatan Bakso Langganan Keluarga Cendana

Jum'at, 15 Maret 2019 - 05:31 WIB
Menikmati Kelezatan Bakso Langganan Keluarga Cendana
Menikmati Kelezatan Bakso Langganan Keluarga Cendana
A A A
JAKARTA - Menikmati Bakso Cendana di Gedung KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Menteng, Jakarta Pusat, bisa dijadikan pilihan destinasi kuliner saat berada di Ibu Kota. Selain rasanya yang lezat, legenda Bakso Cendana menjadi alasan mengapa wajib menikmati bakso ini.

Ya, nama Bakso Cendana disematkan sesuai dengan nama jalan tempat awalnya berjualan, yang terletak di Jalan Cendana, Jakarta Pusat, persis di depan rumah kediaman mendiang presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.

Bagi penyuka bakso lembut, Bakso Cendana ini tentu menjadi pilihan yang tepat. Apalagi jika kapasitas perutnya lumayan besar, dijamin makan bakso ini akan kenyang. "Porsinya banyak karena dulu yang makan kebanyakan Paspamres. Makan Paspamres kan harus banyak, biar kuat," seloroh Pak Andi, penjual dan sosok di balik kenikmatan Bakso Cendana.

Satu porsi Bakso Cendana isinya 1 bakso telur jumbo, 7 bakso kecil plus mi, bihun dan sayuran. Tidak banyak varian baksonya, hanya satu varian saja. Harga semangkuk bakso pun terbilang murah untuk porsinya yang jumbo dan rasa bakso yang maknyus, cuma Rp20 ribu.

Pak Andi sendiri sudah berjualan sejak 1968, dan bakso ini sudah lama menjadi langganan Keluarga Cendana atau keluarga mendiang Presiden Soeharto. Karena sudah kenal sangat dekat, Pak Andi sudah dianggap seperti keluarga oleh keluarga Soeharto. Bahkan, dia diberi tempat berjualan di dalam halaman rumah Keluarga Cendana.

Kini, Pak Andi tak lagi berjualan di Jalan Cendana dan sudah pindah ke Gedung KPAI, yang berjarak sekitar 300 meter dari tempatnya dulu berjualan. Belum genap satu bulan dia berjualan di tempat baru. Alasan kepindahan lantaran rumah milik keluarga Soeharto tempat Pak Andi berjualan dulu, hendak dibangun hotel.

"Dulunya Pak Syafrie (Letnan Jenderal purn Syafri Syamsudin) dan Subagyo (Jenderal purn Subagyo HS) pernah bilang, jangan pindah. Nanti anak-anak (anak-anak Soeharto dan paspamres) nanyain," kenang Pak Andi.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6707 seconds (0.1#10.140)