Wanita Dituntut Multitasking, Jelita Academy Jembatani Perempuan Gali Potensi Diri

Senin, 03 Juni 2024 - 17:33 WIB
loading...
Wanita Dituntut Multitasking, Jelita Academy Jembatani Perempuan Gali Potensi Diri
Perempuan kerap dituntut multitasking, menjalani beragam tugas dan peran dalam kehidupannya. Tentu saja hal ini tidak mudah. Foto/ ist
A A A
JAKARTA - Perempuan kerap dituntut multitasking, menjalani beragam tugas dan peran dalam kehidupannya. Tentu saja hal ini tidak mudah.

Untuk memberikan dukungan dan membuka wawasan perempuan Indonesia tentang pentingnya menyelaraskan antara tubuh, pikiran dan jiwa, Jelita Academy menyelenggaraan workshop 'Body-Mind-Soul Connection Happy-Healthy-Wealthy,' di mana workshop Volume 1 telah sukses diselenggarakan di All Season Hotel Thamrin, Jakarta, Sabtu, 1 Juni 2024.

"Kami bertiga di Jelita sudah menjalani proses kehidupan yang sudah sampai di titik ini. Jadi apa yang kami alami ini merupakan pengalaman aktif yang ingin kami share dalam bentuk ilmu maupun pengalaman langsung yang tentunya bermanfaat untuk teman-teman perempuan lain. Jadi mereka yang belum mengalami, tidak perlu mengalami langsung, tapi mengalami secara pasif melalui apa yang kami bagikan ini. Tentunya juga menemukan solusi untuk mengatasi jika menemui problem atau masalah-masalah yang dihadapi oleh perempuan. Perempuan ini juga bisa menjadi versi terbaik dirinya," kata Indira Sudiro, salah satu pendiri Jelita Academy.

Diketahui, Jelita Academy lahir dari inisiasi tiga perempuan inspiratif, yaitu Indira Sudiro (Body Wellness Coach & Balance Lifestyle Enthusiast), Angelina Sondakh (motivator), dan Alia Febyani (Depth Psychoterapist). Ketiganya memiliki perhatian terhadap peningkatan kualitas diri perempuan Indonesia, termasuk di dalamnya menjaga keselarasan antara tubuh, pikiran, dan jiwa agar tetap sehat dan bugar baik jiwa maupun raga.

Sementara, soal JeLiTa Academy Batch 1, Volume 1, Indira Sudiro menjelaskan para peserta perlu kembali mengikuti penyelenggaraan workshop berikutnya agar mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai koneksi antara tubuh, pikiran, dan jiwa.

"Hari ini baru volume pertama, baru prolog, pengenalan. Berikutnya volume 2, 3, dan seterusnya kami ingin lebih secara mendalam lagi untuk mereka lebih memahami koneksi antara body, mind, and soul. Karena untuk menjadi cantik secara keseluruhan tidak cukup hanya outer saja, tapi diperlukan lebih dari itu. Juga untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik diperlukan kalau dalam ilmu saya, body wellness," tutur Indira Sudiro.

"Jika mereka sudah hadir di volume pertama, tentunya sudah lebih paham apa artinya dan bagaimana melakukannya. Dari sisi ilmu yang saya pelajari, saya memberikan coaching tentang body wellness, ada hal yang perlu dilakukan untuk mencapainya, di antaranya melalui kenali diri, pelajari kekurangan dan kelemahannya, kemudian siasati, sampai akhirnya menemukan solusi," kata Indira.

Melalui keikutsertaan pada workshop JeLiTa Academy, para peserta diharapkan mampu menyeimbangkan antara tubuh, pikiran, dan jiwa sebagai bekal dalam mengarungi gelombang kehidupan.

"Harapan kami besar sekali karena workshop kami bukan hanya sekadar bicara tentang teori, tapi ini adalah suatu experimental training, transformation learning. Mereka harus turut merasakan sendiri. Nanti kalau mereka sudah merasakan, mengetahui, mereka akan menyadari adanya kebutuhan dan ingin tahu lebih dalam. Kemudian mereka tentu akan mempelajarinya, mengikuti lagi volume-volume berikutnya dari Jelita Academy dengan tujuan akhir mereka mengetahui keselarasan body, mind, and soul," kata dia.

Angelina Sondakh yang mengisi sesi motivasi pada workshop JeLiTa Academy menekankan tujuannya adalah membantu para perempuan untuk membangkitkan kecantikan yang tak hanya bertumpu pada fisik semata.

"Jadi ini adalah perpaduan dari tiga kekuatan, katakanlah untuk membangkitkan kecantikan yang otentik. Ini diperlukan agar orang tidak parsial mengejar apa yang dinamakan 'cantik.' Khawatirnya jika cantik secara fisik nggak dapat, dan secara mental dia rapuh, apalagi spiritualnya dia nggak engaged, itu benar-benar hilang. Akhirnya, tidak mencapai cantiknya. Justru mencapai kebalikan dari cantik itu," kata Angelina Sondakh.

Aktris, mantan politikus, dan model ini memandang perlunya setiap perempuan mengembangkan kualitas diri dan mandiri. Sebab dengan menjadi perempuan yang berkualitas maka kecantikan yang didapat tak hanya dari sisi fisik saja (outer), namun juga dari dalam (inner).

"Karena dengan pengalaman aku yang kemarin itu, aku ingin semua perempuan Indonesia bisa membentuk kecantikan yang organik, otentik, dan enggak yang hanya cover. Jadi betul-betul cantik because you are beautiful, bukan karena you want to be beautiful. You are precious by your self. Kekuatan ini diaktifkan melalui mental yang kuat, spiritual engagement yang tinggi, kemudian kita baru bisa masuk ke fisik dan body wellness," ujarnya.

Sementara, Alia Febyani, Depth Psychoterapist menjelaskan JeLiTa Academy terlahir dari persahabatan yang dijalinnya bersama Indira Sudiro dan Angelina Sondakh. Karena kesamaan visi dan misi, ketiganya sepakat membentuk JeLiTa Academy untuk membantu perempuan Indonesia menjadi lebih mandiri dan berdaya.

Alia kemudian menyoroti pentingnya mengelola kesehatan mental (mental health). Apalagi, isu kesehatan mental ini masih dipandang negatif oleh sebagian masyarakat. Mereka melabeli orang dengan masalah kesehatan mental dengan predikat 'sakit jiwa.'

"Saat ini isu mental health sudah banyak digaungkan, alhamdulillah. Tidak seperti zaman dulu bahwa hal-hal yang kita tidak sadari, kita dianggap aneh sendiri. Setelah pandemi kemarin, mulai banyak yang bermunculan. Di sini kita mencoba untuk menaikkan kesadaran karena misalnya terhalang oleh stigma, bahwa kalau mental health itu pasti sakit jiwa, gila, atau stres, insecure. Kita mencoba bahwa mental health itu semua orang punya,” ujar dia.

“Tinggal bagaimana kita menyikapinya, mengetahui caranya, tools-nya untuk mengelola yang datang, untuk menghadapi gelombang yang datang. Jawaban itu jangan dicari di mana-mana, tapi itu ada di dalam lho. Biasanya kita sibuk mencerna jawaban di luar, tapi kita lupa jawabannya ada di dalam. Karena sesungguhnya yang tahu jawabannya itu diri kita sendiri. Kita ingin mengajak supaya teman-teman sadar, bisa mengidentifikasi diri dia. Kalau kita sudah bisa terkoneksi dengan diri sejati kita, insyaAllah perjalanan kita ke depan akan lebih selaras," ucapnya lagi.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3245 seconds (0.1#10.140)
pixels