Jangan Pernah Sepelekan Luka Bakar Ringan, Dampaknya Cukup Fatal

Senin, 01 April 2019 - 23:49 WIB
Jangan Pernah Sepelekan Luka Bakar Ringan, Dampaknya Cukup Fatal
Jangan Pernah Sepelekan Luka Bakar Ringan, Dampaknya Cukup Fatal
A A A
JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat luka bakar menyebabkan sekitar 195.000 jiwa meninggal di Indonesia setiap tahun. Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2013 juga membukukan bahwa luka bakar menempati urutan keenam penyebab cedera tidak disengaja (unintentional injury) dengan tingkat prevalensi 0,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Riset Kementerian Kesehatan tersebut juga menekankan anak-anak usia 1-4 tahun menjadi kelompok umur yang paling rentan terkena luka bakar dengan tingkat prevalensi sampai 1,5 persen.

Dokter Spesialis Bedah Plastik, dr Aryanto Habibie, SpBP-RE mengatakan, fakta tersebut semakin diperkuat oleh riset epidemologi sejumlah dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada 2013-2015, di mana sebanyak 108 pasien (82,3 persen) luka bakar adalah kelompok anak-anak (pediatric group) yang berusia 1-4 tahun.

"Saat ini masih banyak sekali mitos yang beredar di masyarakat seputar tata cara penanganan luka bakar seperti mengoleskan odol, mentega, tepung dan sebagainya," ucap dr Aryanto di kawasan Depok, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal ini menyebabkan penanganan luka bakar yang kurang tepat sehingga dapat membuat luka bakar menjadi bertambah parah. "Banyak kasus pasien luka bakar tingkat lanjut yang justru berawal dari luka bakar ringan yang disepelekan ataupun tidak ditangani dengan tepat," terang dr Aryanto.

Pada saat bersamaan, salep luka bakar produksi Combiphar, Mebo, yang peduli terhadap permasalahan tersebut, membagikan pengetahuan mengenai luka bakar lewat talkshow di seluruh gerai Watsons yang ada di Indonesia selama Maret lalu.

"Dalam menyelenggarakan talkshow ini, kami bekerjasama dengan dokter spesialis bedah plastik, dr. Aryanto Habibie, SpBP-RE, dengan harapan kami dapat memberikan informasi yang tepat seputar luka bakar dan penanganannya," ungkap VP Consumer Healthcare & Wellness and International Operations Combiphar, Weitarsa Hendarto.

Dia menambahkan, pihaknya berharap dengan hadirnya produk Webo ini masyarakat lebih peduli akan penanganan luka bakar tahap awal, khususnya para ibu. "Kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para ibu mengenai pertolongan pertama luka bakar di rumah. Selain itu, kami juga mendorong keluarga Indonesia untuk selalu sedia Mebo, salep luka bakar, sebagai bagian P3K di rumah mereka," ucap Weitarsa.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4431 seconds (0.1#10.140)