Libur Panjang Iduladha, Kemenparekraf Minta Perhatikan Keamanan dan Keselamatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta masyarakat untuk memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan saat berlibur ke sejumlah tempat wisata di Indonesia pada momen libur panjang Iduladha tahun ini.
Libur panjang Iduladha sendiri akan jatuh pada 15-18 Juni 2024. Sehingga, agar tetap aman dan nyaman selama liburan, Kemenparekraf mengimbau memperhatikan beberapa hal. Termasuk cuaca di tempat wisata yang akan dikunjungi.
"Ada long weekend di Iduladha, 15-18 Juni, dan mari kita menghimbau kepada konsumen ya tentunya, tetap memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, dan juga cek cuaca," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Kemenparekraf, Jakarta, Senin (10/6/2024).
"Karena kan ini juga tidak menentu prediksi cuaca, dan do and don't di destinasi yang akan kita kunjungi," sambungnya.
Sementara bagi para pengusaha dan pelaku pengelola industri pariwisata, Nia mengimbau agar mempersiapkan segala hal. Ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Kemudian bagi para pengusaha sendiri, pelaku pengelola industri, tolong siapkan semuanya menghadapi lonjakan pengunjung,” jelasnya.
“Jangan lupa visitors management, teknik itu betul-betul harus diterapkan, karena apa pun ada crowd di suatu tempat, tentu tidak akan lebih aman kalau itu betul-betul diperhatikan penyebarannya. Dan kembali visitors management itu jadi kunci kenyamanan dan keselamatan," tambahnya.
Salah satu yang menurut Nia harus diperhatikan pengelola wisata adalah jalur evakuasi di tempat wisata untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Dan jangan lupa jalur evakuasi kalau terjadi apa-apa kita tidak ingin. Tapi persiapan itu tentu akan baik, karena itu penanganan itu harus disiapkan,” ujarnya.
“Karena itu pengunjung jangan lupa kenyamanan itu nomor satu, karena ketika kita menghadiri atau mengunjungi atraksi destinasi, kalau nggak nyaman itu pasti kapok dan tidak akan datang lagi, dan yang mengerikan, experience dia itu di share, dan experience itu akan menciptakan pengaruh bagi orang lain," lanjutnya.
Terakhir, Nia juga mengimbau agar lebih jeli dalam memilih jasa kendaraan sewaan bagi para wisatawan yang berencana melakukan perjalanan dengan transportasi sewaan. Mulai dari izin kendaraan, aspek keamanan, hingga administrasi sopir kendaraan.
“Dan ini yang tak kalah penting. Kalau kita bepergian dengan kendaraan sewa, bus atau segala macam, tolong itu diperhatikan bagaimana izinnya si kendaraan. Kemudian juga ini bisa dilihat izin penyelenggaraan bisa dicek di spionam.debhub.id,” ungkapnya.
“Jadi betul-betul apakah dia punya izin kendaraan. Kemudian harus dilihat juga bukti lulus uji elektroniknya. Kemudian juga kita lihat apakah kursi itu ada sabuk pengaman. Ini juga hal yang penting, administrasi pengemudi, dan sopir,” tandasnya.
Libur panjang Iduladha sendiri akan jatuh pada 15-18 Juni 2024. Sehingga, agar tetap aman dan nyaman selama liburan, Kemenparekraf mengimbau memperhatikan beberapa hal. Termasuk cuaca di tempat wisata yang akan dikunjungi.
"Ada long weekend di Iduladha, 15-18 Juni, dan mari kita menghimbau kepada konsumen ya tentunya, tetap memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, dan juga cek cuaca," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Kemenparekraf, Jakarta, Senin (10/6/2024).
"Karena kan ini juga tidak menentu prediksi cuaca, dan do and don't di destinasi yang akan kita kunjungi," sambungnya.
Sementara bagi para pengusaha dan pelaku pengelola industri pariwisata, Nia mengimbau agar mempersiapkan segala hal. Ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Kemudian bagi para pengusaha sendiri, pelaku pengelola industri, tolong siapkan semuanya menghadapi lonjakan pengunjung,” jelasnya.
“Jangan lupa visitors management, teknik itu betul-betul harus diterapkan, karena apa pun ada crowd di suatu tempat, tentu tidak akan lebih aman kalau itu betul-betul diperhatikan penyebarannya. Dan kembali visitors management itu jadi kunci kenyamanan dan keselamatan," tambahnya.
Salah satu yang menurut Nia harus diperhatikan pengelola wisata adalah jalur evakuasi di tempat wisata untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Dan jangan lupa jalur evakuasi kalau terjadi apa-apa kita tidak ingin. Tapi persiapan itu tentu akan baik, karena itu penanganan itu harus disiapkan,” ujarnya.
Baca Juga
“Karena itu pengunjung jangan lupa kenyamanan itu nomor satu, karena ketika kita menghadiri atau mengunjungi atraksi destinasi, kalau nggak nyaman itu pasti kapok dan tidak akan datang lagi, dan yang mengerikan, experience dia itu di share, dan experience itu akan menciptakan pengaruh bagi orang lain," lanjutnya.
Terakhir, Nia juga mengimbau agar lebih jeli dalam memilih jasa kendaraan sewaan bagi para wisatawan yang berencana melakukan perjalanan dengan transportasi sewaan. Mulai dari izin kendaraan, aspek keamanan, hingga administrasi sopir kendaraan.
“Dan ini yang tak kalah penting. Kalau kita bepergian dengan kendaraan sewa, bus atau segala macam, tolong itu diperhatikan bagaimana izinnya si kendaraan. Kemudian juga ini bisa dilihat izin penyelenggaraan bisa dicek di spionam.debhub.id,” ungkapnya.
“Jadi betul-betul apakah dia punya izin kendaraan. Kemudian harus dilihat juga bukti lulus uji elektroniknya. Kemudian juga kita lihat apakah kursi itu ada sabuk pengaman. Ini juga hal yang penting, administrasi pengemudi, dan sopir,” tandasnya.
(dra)