Prodia Tebar 10.000 Skrining Demensia Gratis, Penting untuk Bantu Tentukan Penanganan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang anak berperan penting untuk memperhatikan dan menjaga kesehatan orang tua, terlebih ketika orang terkasih sudah memasuki usia lansia. Bertambahnya usia memang menyebabkan penurunan fungsi sistem tubuh baik fisik, maupun otak.
Penting untuk diperhatikan apakah orang tua Anda menunjukkan gejala seperti lupa meletakkan barang, emosi yang berubah-ubah, menurunnya kemampuan komunikasi, hingga lupa arah pulang ke rumah.
Gejala-gejala tersebut mungkin saja dikarenakan penurunan fungsi otak yang berkelanjutan atau biasa dikenal dengan sindrom demensia. Sindrom ini lebih rentan terjadi pada orang berusia lanjut, tetapi sebenarnya bukan kondisi normal dari proses penuaan. Demensia sendiri bersifat kronik dan progresif, sehingga lambat laun menyebabkan terganggunya aktivitas dan kualitas hidup seseorang.
Hal tersebut menyebabkan orang dengan demensia (ODD) akan sangat bergantung pada pendamping. Dalam hal ini, pendamping yang dimaksud bukan terbatas pada perawat atau caregiver yang dipekerjakan, lebih daripada itu peran dari keluarga terdekat untuk menjaga keselamatan fisik dan menjaga kualitas hidup ODD.
(foto: Shutterstock)
Menurunnya fungsi kognitif tentunya dapat berdampak buruk, misalnya apabila ODD tidak mampu mengingat jadwal minum obat yang dapat mengakibatkan salah atau kelebihan dosis. Selain itu, ODD juga kerap kali salah memperkirakan jarak sehingga sering menabrak objek yang menyebabkan lebam atau terjatuh.
Demensia terjadi secara perlahan-lahan, sehingga sering kali kurang disadari oleh anggota keluarga ODD. Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan skrining dan deteksi dini untuk memastikan orang terkasih mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan dan memperlambat perkembangan penyakit. Skrining awal dapat dilakukan dengan mengenali gejala-gejala umum yang dapat dibantu dengan kuesioner untuk menilai skor demi mengetahui apakah dibutuhkan penanganan lebih lanjut.
Sebagai provider kesehatan terbesar dan terluas di Indonesia, Prodia mengadakan program 10.000 skrining gratis demensia yang dapat bermanfaat untuk deteksi dini dan menentukan rencana terapi yang tepat. Jika ditemukan gejala, skrining awal memungkinkan ODD untuk memiliki peran aktif dalam mengambil keputusan terkait masa depannya, serta mendorong pendamping untuk menggali informasi lebih dalam mengenai demensia dan cara merawat ODD.
Skrining gratis ini dapat dilakukan dengan mengunjungi cabang Prodia terdekat bersama orang tua Anda dan temui petugas Prodia untuk mengisi kuisioner yang telah disediakan. Apabila hasil skor menunjukkan kecenderungan lansia memiliki gejala demensia, segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Tidak berhenti sampai penegakan diagnosis, Prodia juga menyediakan program Health Plan for Dementia untuk membentuk program pengelolaan kesehatan bagi ODD yang mencakup mulai dari skrining lanjutan, konsultasi dokter umum, konsultasi dokter geriatri, konsultasi nutrisionis, pemeriksaan laboratorium, dan program edukasi.
Program ini bertujuan untuk mengendalikan faktor risiko demensia seperti hipertensi, diabetes, maupun kolesterol tinggi demi memperlambat progres perburukan demensia. Selain itu, keluarga juga dapat memiliki support group untuk dapat berdiskusi dalam mendampingi dan menjaga kualitas hidup ODD.
Penting untuk diperhatikan apakah orang tua Anda menunjukkan gejala seperti lupa meletakkan barang, emosi yang berubah-ubah, menurunnya kemampuan komunikasi, hingga lupa arah pulang ke rumah.
Gejala-gejala tersebut mungkin saja dikarenakan penurunan fungsi otak yang berkelanjutan atau biasa dikenal dengan sindrom demensia. Sindrom ini lebih rentan terjadi pada orang berusia lanjut, tetapi sebenarnya bukan kondisi normal dari proses penuaan. Demensia sendiri bersifat kronik dan progresif, sehingga lambat laun menyebabkan terganggunya aktivitas dan kualitas hidup seseorang.
Hal tersebut menyebabkan orang dengan demensia (ODD) akan sangat bergantung pada pendamping. Dalam hal ini, pendamping yang dimaksud bukan terbatas pada perawat atau caregiver yang dipekerjakan, lebih daripada itu peran dari keluarga terdekat untuk menjaga keselamatan fisik dan menjaga kualitas hidup ODD.
(foto: Shutterstock)
Menurunnya fungsi kognitif tentunya dapat berdampak buruk, misalnya apabila ODD tidak mampu mengingat jadwal minum obat yang dapat mengakibatkan salah atau kelebihan dosis. Selain itu, ODD juga kerap kali salah memperkirakan jarak sehingga sering menabrak objek yang menyebabkan lebam atau terjatuh.
Demensia terjadi secara perlahan-lahan, sehingga sering kali kurang disadari oleh anggota keluarga ODD. Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan skrining dan deteksi dini untuk memastikan orang terkasih mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan dan memperlambat perkembangan penyakit. Skrining awal dapat dilakukan dengan mengenali gejala-gejala umum yang dapat dibantu dengan kuesioner untuk menilai skor demi mengetahui apakah dibutuhkan penanganan lebih lanjut.
Sebagai provider kesehatan terbesar dan terluas di Indonesia, Prodia mengadakan program 10.000 skrining gratis demensia yang dapat bermanfaat untuk deteksi dini dan menentukan rencana terapi yang tepat. Jika ditemukan gejala, skrining awal memungkinkan ODD untuk memiliki peran aktif dalam mengambil keputusan terkait masa depannya, serta mendorong pendamping untuk menggali informasi lebih dalam mengenai demensia dan cara merawat ODD.
Skrining gratis ini dapat dilakukan dengan mengunjungi cabang Prodia terdekat bersama orang tua Anda dan temui petugas Prodia untuk mengisi kuisioner yang telah disediakan. Apabila hasil skor menunjukkan kecenderungan lansia memiliki gejala demensia, segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Tidak berhenti sampai penegakan diagnosis, Prodia juga menyediakan program Health Plan for Dementia untuk membentuk program pengelolaan kesehatan bagi ODD yang mencakup mulai dari skrining lanjutan, konsultasi dokter umum, konsultasi dokter geriatri, konsultasi nutrisionis, pemeriksaan laboratorium, dan program edukasi.
Program ini bertujuan untuk mengendalikan faktor risiko demensia seperti hipertensi, diabetes, maupun kolesterol tinggi demi memperlambat progres perburukan demensia. Selain itu, keluarga juga dapat memiliki support group untuk dapat berdiskusi dalam mendampingi dan menjaga kualitas hidup ODD.
(ars)