Mendorong Wisata Berkelanjutan dari Desa Wisata Terbaik di Dunia

Senin, 08 Juli 2024 - 16:30 WIB
loading...
Mendorong Wisata Berkelanjutan...
Peserta Impact Bootcamp dari perusahaan, yayasan, akademisi, social media influencer, maupun praktisi. Foto/Istimewa
A A A
BALI - Bali dan pariwisata memang tidak bisa dipisahkan. Kontribusi pariwista di Pulau Dewata terhadap industri pariwisata nasional cukup besar. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat, dari segi pendapatan maupun kunjungan turis, pariwisata Bali berkontribusi sekitar 50 persen terhadap pariwisata Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, untuk tahun 2024, kunjungan turis ke Indonesia ditargetkan 14,3 juta. Sementara kunjungan turis ke Bali ditargetkan 7 juta. Jika target ini dicapai bakal melampaui rekor kunjungan tertinggi di 2019 sekitar 6,23 juta.

Sandiaga menambahkan, secara total, kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional mencapai angka USD13-15 miliar dan 25 juta lapangan kerja.



“Total kontribusinya 4,5 persen," katanya.

Untuk makin memperkuat sektor pariwisata di Bali, diselenggarakan Impact Bootcamp. Ini adalah program intensif yang bertujuan membekali peserta dengan keterampilan inovasi dalam program pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata berbasis komunitas di Bali pada 5-7 Juli 2024. Program ini difokuskan pada pemanfaatan budaya dan nilai lokal sebagai kekuatan wisata berbasis komunitas.

Bertema “Establishing Sustainable Tourism by Combining Local Values and Culture”, kegiatan ini diadakan di Desa Penglipuran dan Desa Aan. Kedua desa ini telah diakui sebagai Desa Berkelanjutan oleh Certified Tourism dan menerima penghargaan internasional dari UNWTO.

Kegiatan ini diselenggarakan Socialimpact.ID, konsultan yang menyediakan layanan konsultasi di bidang CSR (Corporate Social Responsibility), ESG (Environmental Social Governance), dan program keberlanjutan lainnya.

Founder & Direktur Socialimpact.ID, Rio Zakarias W menjelaskan, Impact Bootcamp bertujuan memberikan inspirasi dan meningkatkan pengetahuan peserta mengenai konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Harapannya, dengan kegiatan ini terbentuk ekosistem yang menciptakan dampak positif di lingkungan masing-masing peserta, baik dari perusahaan, yayasan, akademisi, social media influencer, maupun praktisi.


Eksplorasi Desa Wisata

Desa Penglipuran dan Desa Aan menjadi lokasi utama program ini. Desa Penglipuran yang terletak di Kubu, Kecamatan Bangli, diakui UNWTO sebagai Desa Wisata Terbaik di Dunia pada 2023.

Desa ini terkenal dengan arsitektur tradisional, hutan bambu, dan budaya Bali yang kental. Semua tenaga kerja di desa ini berasal dari penduduk setempat, mencerminkan praktik wisata berkelanjutan.

Desa Aan di Kecamatan Banjarankan, Kabupaten Klungkung, juga diakui sebagai Desa Wisata sejak 2021. Desa ini memiliki potensi wisata alam berupa perbukitan, persawahan, air terjun, dan sungai. Selain itu, terdapat juga potensi agro-ekowisata seperti budidaya madu kele, pertanian tradisional, dan museum seni.

Socialimpact.ID merancang empat aktivitas kunci yaitu Inspirasi dan Impact Talks, Village Walks, Atraksi Budaya, serta Experience. Peserta diajak mengunjungi potensi alam desa, mengenal kekayaan budaya melalui atraksi Barong Macan dalam “Panglipuran Village Festival”, dan menikmati “authentic dinner” di Desa Penglipuran.

Dalam kegiatan ini juga ditekankan pentingnya meminimalisir dampak negatif pariwisata dan memaksimalkan manfaat positifnya. Termasuk di antaranya menjaga keanekaragaman hayati dan mendorong wisatawan untuk bertindak secara bertanggung jawab.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)