Dendam Lama Pangeran William terhadap sang Paman Atas Perlakuannya ke Kate Middleton

Rabu, 10 Juli 2024 - 05:00 WIB
loading...
Dendam Lama Pangeran...
Pangeran William disebut-sebut menyimpan dendam mendalam terhadap pamannya, Pangeran Andrew, yang sudah ada sejak awal hubungannya dengan Kate Middleton. Foto/Music Mundial
A A A
INGGRIS - Pangeran William disebut-sebut menyimpan dendam mendalam terhadap pamannya, Pangeran Andrew, yang sudah ada sejak awal hubungannya dengan Kate Middleton . Ketidaksenangan Pangeran Wales terhadap Duke of York itu kabarnya bermula dari cara Andrew memperlakukan Kate saat ia masih baru di keluarga kerajaan.

Pangeran Andrew mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada 2020 setelah wawancara dengan BBC Newsnight, tetapi ketegangan dengan Pangeran William sudah ada sebelum peristiwa ini. Pada bulan Januari 2022, Istana Buckingham mengumumkan bahwa Andrew telah melepaskan gelar militer dan perlindungan kerajaannya, dan mengembalikannya kepada Ratu Elizabeth II.

Dilansir dari Mirror, Rabu (10/7/2024), sejak saat itu, ia tidak menonjolkan diri, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai pengaruh Raja Charles III dan Pangeran William saat ini. Diyakini bahwa William memainkan peran kunci dalam menyingkirkan Andrew dari jabatannya di Istana Buckingham.

Spekulasi merebak bahwa William adalah kekuatan pendorong di balik desakan Charles agar Andrew mengosongkan Royal Lodge. Kolumnis Daily Mail Richard Kay mengatakan bahwa kakak Pangeran Harry itu sudah lama menyimpan dendam pada pamannya karena bersikap tidak ramah kepda Kate.

Dendam Lama Pangeran William terhadap sang Paman Atas Perlakuannya ke Kate Middleton

Foto/Sky News Australia





"William telah lama menyimpan dendam terhadap Andrew karena bersikap tidak ramah saat pertama kali memperkenalkan Kate Middleton kepada keluarga kerajaan dan merasa bahwa ayahnya terlalu baik padanya," kata Kay.

Charles dilaporkan mendesak Andrew untuk menukar Royal Lodge miliknya yang megah dengan Frogmore Cottage yang lebih sederhana, yang sebelumnya merupakan rumah bagi Pangeran Harry dan Meghan Markle. Hal ini memicu keretakan hubungan kerajaan.

Langkah tersebut diyakini menyebabkan ketegangan antara kedua bersaudara itu, dengan Andrew enggan untuk tinggal di rumah yang lebih kecil. Hal senada diungkapkan oleh pakar kerajaan Tom Quinn, yang menyatakan alasan Charles meminta Andrew pindah ke Frogmore Cottage.

"Bagi Raja Charles, memaksa Andrew untuk pindah ke Frogmore memecahkan beberapa masalah sekaligus. Ini mengirimkan pesan kepada Harry bahwa, sebagai warga negara biasa dan bukan lagi anggota kerajaan yang bekerja, dia tidak akan pernah diizinkan kembali ke Frogmore,” jelas Quinn.



"Ini mengirimkan (sebuah) pesan kepada Andrew bahwa setelah mempermalukan dirinya sendiri, ia tidak dapat lagi berharap untuk hidup dengan gaya yang megah. Dan, akhirnya, ini berarti bahwa tempat tinggal yang megah dapat disiapkan untuk para bangsawan yang benar-benar penting - William dan Kate,” lanjutnya.

Menurut Charles, Royal Lodge adalah satu-satunya kediaman di tanah kerajaan di Windsor yang cukup besar dan megah bagi ahli warisnya. Namun, prospek William dan Kate pindah ke Royal Lodge jika Andrew pergi masih belum jelas.

"Mengambil alih Royal Lodge akan berarti perubahan dalam cara mereka menjalani hidup. Salah satu alasan utama mengapa pasangan ini merasa sangat puas di Adelaide Cottage, rumah mereka saat ini di Windsor Great Park, adalah karena rumah tersebut merupakan rumah keluarga dan tidak ada staf yang tinggal di sana,” ungkap teman dekat William dan Kate.

“Pindah ke Royal Lodge yang luas berarti harus menampung staf rumah tangga, sesuatu yang telah lama mereka tolak,” tambahnya.



Di sisi lain, beredar rumor tentang usulan agar kediaman tersebut diserahkan kepada Duke dan Duchess of Edinburgh. Selain itu, sebuah sumber mengungkapkan kepada The Sun bahwa masuk akal jika Royal Lodge dikembalikan ke Crown Estates, yang dapat membiayai perbaikan dan renovasi yang sangat dibutuhkan.

“Kemudian, tanah itu bisa disewakan untuk menghasilkan uang bagi mereka, kas Raja, dan negara, alih-alih menguras sumber daya semua orang,” ucap sumber tersebut.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3909 seconds (0.1#10.140)