Terlalu Sering Duduk Nonton TV Berisiko Penyakit Jantung
A
A
A
JAKARTA - Terlalu sering duduk dan hanya menonton televisi di rumah jauh lebih mungkin meningkatkan risiko masalah jantung daripada waktu yang dihabiskan untuk duduk di tempat kerja. Temuan ini berdasarkan studi dari Vagelos College of Physicians and Surgeons di Universitas Columbia di New York City.
Peneliti menemukan bahwa ada perbedaan antara pekerjaan duduk (duduk di tempat kerja) dan waktu luang duduk (duduk di rumah, menonton televisi).
Dilansir Medcalnewstoday, para peneliti bekerja secara khusus dengan sekelompok orang Afrika-Amerika dengan tujuan mengisi kekosongan dalam penelitian ini yang terutama berfokus pada orang kulit putih Eropa. Namun, mereka percaya bahwa terlepas dari kekhususan kelompok penelitian dan etnis, temuan ini dapat berlaku untuk semua orang.
"Temuan kami menunjukkan bahwa bagaimana Anda menghabiskan waktu di luar pekerjaan mungkin lebih penting dalam hal kesehatan jantung," jelas penulis studi, Keith Diaz, Ph.D.
Solusi untuk masalah ini, peneliti menyarankan bagi mereka yang menganut gaya hidup sedentary atau kurang aktivitas fisik untuk lebih banyak berolahraga . Cara ini dapat membantu mengurangi resiko penyakit jantung hingga kematian.
"Bahkan jika Anda memiliki pekerjaan yang mengharuskan Anda duduk untuk waktu yang lama, mengganti waktu yang Anda habiskan dengan duduk di rumah dengan olahraga berat dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian," saran Diaz yang telah mempublikasikan penelitiannya di Journal of American Heart Association.
Para peneliti menganalisis data untuk kohort 3.592 peserta yang telah terdaftar dalam Jackson Heart Study, sebuah studi berbasis komunitas yang berfokus pada penyebab penyakit kardiovaskular, ginjal, dan pernapasan di kalangan orang Afrika-Amerika. Semua peserta tinggal di Jackson, MS, dan data kesehatan serta gaya hidup yang tersedia tentang mereka mencakup periode 8,5 tahun. (Baca juga: Wanita Menyusui Tak Persoalkan Bentuk Payudara ).
Informasi tersebut termasuk berapa banyak waktu yang dihabiskan para peserta untuk duduk di tempat kerja, serta berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk menonton TV dibandingkan berolahraga di waktu luang mereka. Diaz dan tim menemukan bahwa orang yang melaporkan duduk dan menonton TV selama 4 jam atau lebih setiap hari memiliki risiko 50% lebih tinggi mengalami masalah kardiovaskular dan kematian dini dibandingkan dengan orang yang duduk di depan televisi selama 2 jam atau kurang per hari.
Namun, peningkatan risiko yang sama tidak berlaku ketika jam duduk terjadi di tempat kerja. Di mana peserta yang duduk untuk waktu yang lama di kantor tidak memiliki risiko kardiovaskular yang lebih tinggi daripada mereka yang menghabiskan sedikit waktu duduk di tempat kerja. Para peneliti menyarankan untuk mengganti beberapa downtime TV dengan olahraga sedang hingga berat dapat menghindari peningkatan risiko kardiovaskular.
Bahkan, mereka mencatat bahwa orang yang duduk menonton TV selama 4 jam atau lebih setiap hari tetapi juga melakukan 150 menit atau lebih dari latihan per minggu tidak memiliki risiko tinggi masalah kesehatan jantung atau kematian dini.
Peneliti menemukan bahwa ada perbedaan antara pekerjaan duduk (duduk di tempat kerja) dan waktu luang duduk (duduk di rumah, menonton televisi).
Dilansir Medcalnewstoday, para peneliti bekerja secara khusus dengan sekelompok orang Afrika-Amerika dengan tujuan mengisi kekosongan dalam penelitian ini yang terutama berfokus pada orang kulit putih Eropa. Namun, mereka percaya bahwa terlepas dari kekhususan kelompok penelitian dan etnis, temuan ini dapat berlaku untuk semua orang.
"Temuan kami menunjukkan bahwa bagaimana Anda menghabiskan waktu di luar pekerjaan mungkin lebih penting dalam hal kesehatan jantung," jelas penulis studi, Keith Diaz, Ph.D.
Solusi untuk masalah ini, peneliti menyarankan bagi mereka yang menganut gaya hidup sedentary atau kurang aktivitas fisik untuk lebih banyak berolahraga . Cara ini dapat membantu mengurangi resiko penyakit jantung hingga kematian.
"Bahkan jika Anda memiliki pekerjaan yang mengharuskan Anda duduk untuk waktu yang lama, mengganti waktu yang Anda habiskan dengan duduk di rumah dengan olahraga berat dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian," saran Diaz yang telah mempublikasikan penelitiannya di Journal of American Heart Association.
Para peneliti menganalisis data untuk kohort 3.592 peserta yang telah terdaftar dalam Jackson Heart Study, sebuah studi berbasis komunitas yang berfokus pada penyebab penyakit kardiovaskular, ginjal, dan pernapasan di kalangan orang Afrika-Amerika. Semua peserta tinggal di Jackson, MS, dan data kesehatan serta gaya hidup yang tersedia tentang mereka mencakup periode 8,5 tahun. (Baca juga: Wanita Menyusui Tak Persoalkan Bentuk Payudara ).
Informasi tersebut termasuk berapa banyak waktu yang dihabiskan para peserta untuk duduk di tempat kerja, serta berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk menonton TV dibandingkan berolahraga di waktu luang mereka. Diaz dan tim menemukan bahwa orang yang melaporkan duduk dan menonton TV selama 4 jam atau lebih setiap hari memiliki risiko 50% lebih tinggi mengalami masalah kardiovaskular dan kematian dini dibandingkan dengan orang yang duduk di depan televisi selama 2 jam atau kurang per hari.
Namun, peningkatan risiko yang sama tidak berlaku ketika jam duduk terjadi di tempat kerja. Di mana peserta yang duduk untuk waktu yang lama di kantor tidak memiliki risiko kardiovaskular yang lebih tinggi daripada mereka yang menghabiskan sedikit waktu duduk di tempat kerja. Para peneliti menyarankan untuk mengganti beberapa downtime TV dengan olahraga sedang hingga berat dapat menghindari peningkatan risiko kardiovaskular.
Bahkan, mereka mencatat bahwa orang yang duduk menonton TV selama 4 jam atau lebih setiap hari tetapi juga melakukan 150 menit atau lebih dari latihan per minggu tidak memiliki risiko tinggi masalah kesehatan jantung atau kematian dini.
(tdy)