2 Agensi Besar K-Pop yang Terbukti Menjelekkan Grup dan Agensi Lain lewat Viral Marketing
loading...
A
A
A
Opini-opini negatif yang dibuat antara lain grup-grup SM Entertainment akan dibubarkan jika agensi ini diambil alih oleh HYBE, artis SM Entertainment akan dibungkam atau kontrak mereka akan diputus oleh HYBE, serta artis SM Entertainment akan keluar jika kontrak mereka telah habis.
Untuk membuat dan menyebarkan konten opini negatif tentang HYBE, SM Entertainment dan Astraphe memuat grup chat di Telegram berisi 6 orang. Mereka terdiri dari 2 karyawan SM Entertainment, 1 Kepala Astraphe bermarga Park, dan 3 lainnya dari perusahaan pembuat konten viral.
Awalnya, kontrak dibuat hanya untuk mengenalkan konsep SM Entertainment 3.0, tapi Astraphe menyarankan agar mereka juga melakukan "media mix", yaitu membuat konten viral, bukan sekadar konten sosialiasi biasa.
Karena bentuk layanannya jadi meluas, nilai kontrak SM Entertainment dengan Astraphe pun menjadi cukup besar, mencapai 1,38 miliar won atau sekitar Rp16,15 miliar.
SM Entertainment menanggapi secara resmi berita TenAsia dengan mengatakan bahwa konten media mix yang membuat dan menyebarkan konten negatif tersebut hanya mengambil porsi kecil dari kontrak yang mereka buat.
"Tujuannya untuk menyatakan posisi perusahaan kepada pemegang saham demi mempertahankan hak manajemen," ujar perwakilan SM Entertainment.
TenAsia dikabarkan akan kembali menurunkan berita eksklusif terkait hal ini pada 24 Juli 2024 yang mengungkap keterlibatan para petinggi SM Entertainment.
2. Kakao Entertainment
![2 Agensi Besar K-Pop yang Terbukti Menjelekkan Grup dan Agensi Lain lewat Viral Marketing]()
Pada November 2022, Kakao Entertainment ketahuan mengelola sebuah akun Facebook bernama Idol Issue. Ini adalah akun yang memublikasikan berita umum, rumor, dan kontroversi seputar selebritas Korea Selatan.
Meski begitu, artikel-artikel yang dimuat di akun Facebook ini banyak yang menjelekkan-jelekkan grup K-pop dari agensi lain, antara lain NewJeans, LE SSERAFIM, NMIXX, ITZY, dan BLACKPINK.
Untuk membuat dan menyebarkan konten opini negatif tentang HYBE, SM Entertainment dan Astraphe memuat grup chat di Telegram berisi 6 orang. Mereka terdiri dari 2 karyawan SM Entertainment, 1 Kepala Astraphe bermarga Park, dan 3 lainnya dari perusahaan pembuat konten viral.
Awalnya, kontrak dibuat hanya untuk mengenalkan konsep SM Entertainment 3.0, tapi Astraphe menyarankan agar mereka juga melakukan "media mix", yaitu membuat konten viral, bukan sekadar konten sosialiasi biasa.
Karena bentuk layanannya jadi meluas, nilai kontrak SM Entertainment dengan Astraphe pun menjadi cukup besar, mencapai 1,38 miliar won atau sekitar Rp16,15 miliar.
SM Entertainment menanggapi secara resmi berita TenAsia dengan mengatakan bahwa konten media mix yang membuat dan menyebarkan konten negatif tersebut hanya mengambil porsi kecil dari kontrak yang mereka buat.
"Tujuannya untuk menyatakan posisi perusahaan kepada pemegang saham demi mempertahankan hak manajemen," ujar perwakilan SM Entertainment.
TenAsia dikabarkan akan kembali menurunkan berita eksklusif terkait hal ini pada 24 Juli 2024 yang mengungkap keterlibatan para petinggi SM Entertainment.
2. Kakao Entertainment

Pada November 2022, Kakao Entertainment ketahuan mengelola sebuah akun Facebook bernama Idol Issue. Ini adalah akun yang memublikasikan berita umum, rumor, dan kontroversi seputar selebritas Korea Selatan.
Meski begitu, artikel-artikel yang dimuat di akun Facebook ini banyak yang menjelekkan-jelekkan grup K-pop dari agensi lain, antara lain NewJeans, LE SSERAFIM, NMIXX, ITZY, dan BLACKPINK.
Lihat Juga :