12 Jenis Makanan yang Memicu Penyakit Ginjal

Rabu, 24 Juli 2024 - 16:00 WIB
loading...
12 Jenis Makanan yang...
Jenis makanan yang memicu penyakit ginjal cukup banyak. Apalagi, saat ini hemodialisa menjadi tren. Foto/ diabetes.co.uk
A A A
JAKARTA - Jenis makanan yang memicu penyakit ginjal cukup banyak dan ini harus menjadi perhatian. Apalagi, saat ini penyakit hemodialisa atau cuci darah menjadi tren di kalangan anak muda.

Orang dengan penyakit ginjal biasanya perlu mengikuti pola makan rendah natrium, protein, kalium dan fosfor. Artinya mereka yang menderita penyakit ini harus membatasi atau menghindari makanan, seperti alpukat, nasi merah dan keripik.



Ginjal melakukan banyak fungsi penting untuk kesehatan, termasuk menyaring produk limbah dan kelebihan cairan dari tubuh dan membuangnya melalui urin. Ginjal juga mengatur keseimbangan mineral tubuh dan menghasilkan hormon yang merangsang produksi sel darah merah.

Ketika seseorang menderita penyakit ginjal, produk limbah dapat menumpuk di dalam darahnya. Seorang dokter mungkin merekomendasikan perubahan pola makan untuk membantu mengelola kondisi dan mendukung fungsi ginjal.

Seorang ahli diet spesialis ginjal biasanya menyarankan untuk menyesuaikan pola makan dengan kebutuhan mereka. Pasalnya, pola makan ramah ginjal, disebut juga diet ginjal, mungkin sedikit berbeda tergantung pada stadium penyakit ginjal seseorang. Misalnya, mereka yang menderita penyakit ginjal kronis (CKD) tahap awal harus membatasi asupan natrium dan mungkin protein.

Pada tahap akhir CKD, yang dikenal sebagai gagal ginjal, seseorang harus mengikuti diet yang membatasi natrium, kalium dan fosfor.

Jenis Makanan yang Memicu Penyakit Ginjal

1. Makanan kaleng
Natrium, bahan utama garam, merupakan mineral alami yang banyak ditemukan pada makanan kaleng dalam jumlah tinggi. Produsen biasanya menambahkan natrium ke makanan kaleng untuk meningkatkan umur simpan dan meningkatkan rasa.

Dengan CKD, ginjal tidak dapat menghilangkan kelebihan natrium sebagaimana mestinya. Artinya penderita CKD harus menghindari atau membatasi makan makanan kaleng, seperti sup, sayur mayur, dan kacang-kacangan.

Memilih makanan kaleng berlabel “rendah natrium” dan mengeringkan isinya dapat membantu mengurangi jumlah natrium yang dikonsumsi seseorang.

2. Roti gandum utuh
Penumpukan fosfor dan kalium dapat menyebabkan masalah bagi penderita CKD. Karena tingginya kandungan mineral tersebut pada roti gandum, penderita CKD sebaiknya memilih roti tawar.

Misalnya, satu potong roti gandum mengandung 76,3 mg fosfor dan 90 mg potasium. Roti putih, sebaliknya, mengandung 31,6 mg fosfor dan 32,8 mg potasium.

Jika seseorang tidak ingin berhenti makan roti gandum utuh, mereka dapat mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah makannya. Misalnya, mereka hanya bisa makan satu potong saja, bukan dua potong.

3. Minuman berwarna gelap
Banyak produsen minuman berwarna gelap menambahkan fosfor ke dalam produknya untuk meningkatkan rasa, memperpanjang umur simpan dan mencegah perubahan warna.

Fosfor dalam bentuk aditifnya, yang ditemukan dalam dark cola dan bir, sangat mudah diserap oleh tubuh manusia dan tidak direkomendasikan bagi mereka yang mengikuti diet ginjal. Namun, root beer merupakan pengecualian karena tidak mengandung fosfor.

4. Alpukat
Meskipun ahli kesehatan menganggap alpukat sebagai tambahan yang bermanfaat untuk makanan seseorang, tetepai mereka yang mengalami masalah ginjal mungkin harus menghindari atau membatasinya.

Ini karena buah ini kaya akan potasium, dengan satu buah alpukat dengan berat sekitar 200 g mengandung 975 mg potasium. Menurut National Kidney Foundation, apapun yang melebihi 200 mg potasium per porsi mengandung potasium yang tinggi.

5. Pisang
Pisang berukuran besar mengandung 487 mg potasium, artinya penderita CKD sebaiknya menghindari atau membatasi makan buah ini. Banyak buah tropis lainnya juga memiliki kandungan potasium yang tinggi.

Nanas mungkin merupakan alternatif yang cocok karena mengandung jumlah potasium yang jauh lebih kecil dibandingkan buah tropis lainnya.

6. Jeruk
Jeruk merupakan makanan dan minuman yang kaya kalium. Satu buah jeruk berukuran kecil mengandung 174 mg potasium, sedangkan 250 g jus jeruk mengandung sebanyak 441 mg potasium. Buah-buahan alternatif yang rendah kalium antara lain anggur, apel, dan cranberry.

7. Tomat
Tomat adalah buah tinggi kalium lainnya yang harus dibatasi oleh orang yang mengikuti diet ginjal. Sebagai referensi, secangkir (245 g) saus tomat mengandung 728 mg potasium.

8. Nasi merah
Meski bergizi, beras merah memiliki kandungan fosfor dan kalium yang lebih tinggi ent dari nasi putih. Semangkuk (155 g) nasi merah matang mengandung 149 mg fosfor dan 94,6 mg kalium, sedangkan secangkir (186 g) nasi putih matang mengandung 68,8 mg fosfor dan 53,9 mg kalium.

9. Produk susu
Produk susu atau susu tradisional baik untuk kesehatan tulang, tetapi bagi penderita CKD, mengonsumsi terlalu banyak dapat berdampak buruk pada kesehatan tulang. Alasannya karena produk susu merupakan sumber alami fosfor dan kalium.

Kerusakan ginjal dapat menyebabkan kelebihan fosfor menumpuk di dalam darah (dikenal sebagai hiperfosfatemia). Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh menarik kalsium dari tulang sehingga mengakibatkan tulang menjadi tipis dan lemah.



10. Daging olahan
Daging olahan adalah daging yang telah diasinkan, dikeringkan, diawetkan atau dikalengkan oleh produsen. Sebut saja hot dog, bacon dan pepperoni. Untuk meningkatkan rasa dan mempertahankan rasanya, makanan tersebut sering kali mengandung banyak garam.

Jika seseorang rutin mengonsumsi makanan olahan, menjaga asupan natrium hingga 2.300 mg per hari (jumlah yang direkomendasikan oleh National Kidney Foundation) mungkin sulit.

11. Makanan olahan
Makanan olahan termasuk pizza, mi instan dan makanan ringan yang dirancang untuk microwave biasanya mengandung garam, gula dan lemak dalam jumlah tinggi. Seperti disebutkan di atas, National Kidney Foundation merekomendasikan untuk menjaga asupan natrium hingga 2.300 mg per hari. Hal ini mungkin sulit dilakukan jika seseorang mengonsumsi makanan olahan secara teratur.

12. keripik dan kerupuk
Makanan seperti pretzel, keripik dan biskuit biasanya tinggi natrium dan kurang nutrisi. Keripik misalnya, berasal dari kentang, maka memiliki tinggi potasium.

Sekantong kecil keripik kentang mengandung sekitar 148 mg natrium dan 336 mg kalium, dan 60 g pretzel mengandung sekitar 744 mg natrium dan 134 mg kalium. Ukuran porsi camilan ini sering kali menyebabkan asupan garam lebih banyak dari yang diharapkan.

Jika seseorang menderita CKD, dokter biasanya menyarankan untuk mengurangi asupan kalium, fosfor, dan natrium untuk membantu mengelola kondisi tersebut. Pembatasan makanan tergantung pada stadium penyakitnya.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2051 seconds (0.1#10.140)