Imane Khelif Petinju Aljazair di Olimpiade Paris 2024 Diduga Idap DSD

Jum'at, 02 Agustus 2024 - 16:15 WIB
loading...
Imane Khelif Petinju...
Kontroversi melanda Olimpiade Paris 2024 dengan kemunculan Imane Khelif, petinju Aljazair, yang diduga mengidap kondisi Diferensiasi Seksual Development (DSD). Foto/Reuters
A A A
PARIS - Kontroversi melanda Olimpiade Paris 2024 dengan kemunculan Imane Khelif, petinju Aljazair, yang diduga mengidap kondisi Diferensiasi Seksual Development (DSD). Imane yang diduga sebagai transgender terlahir sebagai wanita namun memiliki karakteristik biologis pria.

Pertandingan Imane Khelif melawan petinju Italia, Angela Carini di babak 16 besar Olimpiade Paris 2024 pun memicu kontroversi. Pertandingan yang berakhir setelah berjalan 46 detik ini menimbulkan perdebatan di kalangan publik mengenai keadilan kompetisi dan inklusivitas dalam olahraga.

Carini yang tampak berdarah pun menyebut rasa sakit yang hebat dari pertandingan melawan Imane sebagai alasan dirinya mengundurkan diri dari pertandingan itu. Namun, ketegangan terlihat jelas saat Carini menolak menjabat tangan Khelif setelah pertandingan.

Imane Khelif kembali berlaga di Olimpiade Paris 2024 meskipun sebelumnya didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia 2023 karena gagal dalam tes kelayakan gender.



Di sisi lain, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memastikan Imane bukan petinju transgender. Ia mengidap DSD, kelainan perkembangan seksual yang menyebabkan kromosom XY dan kadar testosteron serupa dengan atlet pria.

DSD mencakup sekelompok kondisi langka yang memengaruhi gen, hormon, dan organ reproduksi. Dilansir dari Times of India, (2/8/2024), individu dengan DSD dapat tubuh sebagai perempuan. Namun, mereka memiliki kromosom XY dan kadar testosteron yang biasanya ditemukan pada pria.

Faktor yang Memengaruhi DSD



Selain faktor genetik, beberapa faktor lain juga dapat memengaruhi seseorang mengidap DSD, seperti:

1. Hormon


Tingkat dan jenis hormon seks yang dihasilkan oleh gonad sangat penting dalam proses ini.

2. Gen


Gen-gen tertentu dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap hormon seks.

3. Faktor Lingkungan


Beberapa faktor lingkungan, seperti paparan zat kimia tertentu atau kondisi kesehatan ibu selama kehamilan, dapat mengganggu proses diferensiasi seksual.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)