Pemerintah Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe Dukung Pembuatan Film Roman Berlatar Tsunami Aceh dan Hubungan RI-Afsel

Selasa, 06 Agustus 2024 - 13:55 WIB
loading...
Pemerintah Aceh dan...
Konsul Protokol dan Konsuler KJRI Prof. Syahrizal Abbas (kiri) bersilaturahmi dengan anggota Tuha Peut Wali Nanggroe Aceh di ekretariat Wali Nanggroe Aceh. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Proses penyiapan pembuatan film kerjasama antara pelaku industri film Indonesia dengan Cape Town Afsel terus bergulir. Film ini bertemakan hubungan roman antara mahasiswa dan mahasiswi Universitas Syiah Kuala Aceh berlatar belakang tsunami Aceh dan hubungan RI-Afsel.

Kerjasama bidang perfilman ini diyakini akan menjadi instrumen yang baik dalam mempererat hubungan kedua negara terutama sosial budaya. Hal ini penting mengingat kedua negara memiliki hubungan yang sangat dalam secara historis dan sosial budaya sejak syiar Islam pertama oleh Syekh Yusuf Al Macassari dari Makasar dan Tuan Guru dari Tidore.

Selain itu dengan keberadaan Cape Malay yang menjadi diaspora Indonesia dan saat ini jumlahnya lebih dari 330.000 orang.

Konjen RI Cape Town telah menugaskan Faiez Maulana, Konsul Protokol dan Konsuler KJRI untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak di Aceh pada 30 Juli- 1 Agustus 2024.



Konsul Protokol dan Konsuler KJRI telah bersilaturahmi dengan anggota Tuha Peut Wali Nanggroe Aceh, Prof. Syahrizal Abbas di Sekretariat Wali Nanggroe Aceh.

Pertemuan berlangsung hangat. Prof. Syahrizal menyampaikan dukungan dari lembaga Wali Nanggroe atas rencana pembuatan film tersebut. Pembuatan film ini, menurutnya, menjadi sarana efektif untuk menampilkan kebudayaan Aceh yang bisa disaksikan oleh masyarakat dunia.

Pembicaraan menjadi lebih hangat dan diselingi tawa ceria saat Prof. Syahrizal menceritakan pengalamannya di luar negeri baik waktu belajar di Kanada maupun saat melakukan kunjungan kerja ke Kairo, Mesir.

Selain itu, KJRI Cape Town bertemu dengan Almuniza Kamal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh. Pertemuan dilakukan sesuai kearifan lokal yaitu di warung kopi Cut Nun, Ulee Kareng Banda Aceh.

Sembari menyeruput harumnya kopi Aceh, perbincangan berlangsung menarik. Almuniza menyampaikan Pemerintah Aceh siap mendukung pembuatan film tersebut. Film tersebut akan menjadi momentum untuk peningkatan Pariwisata Aceh.

Selain itu wakil KJRI Cape Town telah melakukan pertemuan dengan Dekan FH USK, Dr. M. Gaussyah beserta jajaran. Dr. Gaussyah sangat bangga akan rencana pembuatan film tersebut yang pasti akan mengambil lokasi FH USK. Beliau juga siap memfasilitasi jika sekiranya skenario membutuhkan mahasiswa dalam pengambilan scene di film tersebut.

Melengkapi kunjungan, Faiez Maulana bertemu dengan Davi Abdullah, pelaku film lokal Aceh. Davi beserta timnya akan menjadi supporting partner yang akan mendukung syuting pengambilan gambar di Aceh.



Davi merupakan peraih Piala Citra Festival Film Indonesia (2021) untuk karya dokumenternya Three Faces in the Land of Sharia. Film dokumenter dengan kategori hak asasi manusia tersebut juga berhasil menembus nominasi Cannes World Film Festival (2023).

Konjen RI Cape Town, Tudiono menyampaikan bahwa silaturahmi dan pertemuan dengan berbagai pihak yang dilakukan KJRI Cape Town di Aceh, dimaksudkan untuk memberikan informasi sedari dini terkait film tersebut serta menumbuhkan nilai dan semangat “sense of belonging”, rasa memiliki film dimaksud oleh masyarakat Aceh dan tentu saja menerima masukan-masukan yang berharga.

Pembuatan film ini akan dilakukan di Aceh dan di Cape Town, Afrika Selatan dan diharapkan dapat dilakukan dalam waktu dekat.
(wur)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1250 seconds (0.1#10.140)