Tersangka Teroris Konser Taylor Swift di Austria Berencana Menabrakkan Mobil ke Penonton
loading...
A
A
A
AUSTRIA - Serangan teroris di konser Taylor Swift di Wina, Austria yang direncanakan oleh ekstremis yang terhubung dengan ISIS berhasil digagalkan. Polisi sudah menangkap dua orang tersangka.
Salah satu tersangka, seorang remaja Austria berusia 19 tahun dilaporkan berencana menyerang konser Taylor Swift di Stadion Ernst Happel, yang dapat memakan banyak korban. Polisi berhasil mengamankannya di Ternitz, sebelah selatan Wina.
Rencana tersebut termasuk menabrakkan mobil ke sekitar 20.000 penonton yang berada di luar stadion. Pelaku kemudian menyerang mereka dengan parang serta pisau.
Dilansir dari Mirror, Jumat (9/8/2024), tersangka teroris di konser Swift ini juga diduga berencana membuat bom menggunakan bahan kimia TATP yang sangat berbahaya, setelah zat tersebut ditemukan di rumahnya.
Foto/People
Polisi menyatakan bahwa tersangka ini telah teradikalisasi secara daring dan telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS. Akibat ancaman ini, tiga konser pelantun Blank Spance itu di Wina dibatalkan demi keselamatan para penggemar.
Penangkapan ini terjadi setelah kerja sama intensif antara kepolisian Austria dan Direktorat Keamanan dan Intelijen, yang memungkinkan identifikasi dan pencegahan ancaman tersebut sebelum terlaksana.
Penangkapan tersangka lainnya, seorang warga Austria berusia 17 tahun, juga telah dilakukan. Sementara seorang warga negara Austria berusia 15 tahun juga telah diperiksa setelah diidentifikasi sebagai tersangka.
Tersangka kedua ditangkap di ibu kota Austria. Penangkapan remaja tersebut terjadi pada Rabu, 7 Agustus 2024 dini hari. Sedangkan penangkapan ketiga terjadi di Wina pada sore harinya.
“Berkat kerja sama intensif dari kepolisian kami dan DSN (Direktorat Keamanan dan Intelijen) yang baru didirikan dengan dinas luar negeri, ancaman itu teridentifikasi sejak dini, dilawan, dan tragedi dapat dicegah,” tulis Kanselir Austria Karl Nehammer di akun X pribadinya.
Pembatalan konser kekasih Travis Kelce ini memicu keprihatinan lebih lanjut terkait keamanan acara-acara besar. Terutama di tengah ancaman terorisme.
Layanan tiket Austria Barracuda Music menyampaikan berita itu kepada penggemar yang kecewa. Di mana disebutkan bahwa mereka yang telah membeli tiket untuk pertunjukan tersebut akan menerima pengembalian uang secara otomatis dalam 10 hari kerja berikutnya.
“Kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang,” jelas Barracuda Music.
Lihat Juga: Berapa Kerugian Pembatalan Konser Dua Lipa di Jakarta? Honor Satu Kali Manggung Capai Rp15 Miliar
Salah satu tersangka, seorang remaja Austria berusia 19 tahun dilaporkan berencana menyerang konser Taylor Swift di Stadion Ernst Happel, yang dapat memakan banyak korban. Polisi berhasil mengamankannya di Ternitz, sebelah selatan Wina.
Rencana tersebut termasuk menabrakkan mobil ke sekitar 20.000 penonton yang berada di luar stadion. Pelaku kemudian menyerang mereka dengan parang serta pisau.
Dilansir dari Mirror, Jumat (9/8/2024), tersangka teroris di konser Swift ini juga diduga berencana membuat bom menggunakan bahan kimia TATP yang sangat berbahaya, setelah zat tersebut ditemukan di rumahnya.
Foto/People
Polisi menyatakan bahwa tersangka ini telah teradikalisasi secara daring dan telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS. Akibat ancaman ini, tiga konser pelantun Blank Spance itu di Wina dibatalkan demi keselamatan para penggemar.
Penangkapan ini terjadi setelah kerja sama intensif antara kepolisian Austria dan Direktorat Keamanan dan Intelijen, yang memungkinkan identifikasi dan pencegahan ancaman tersebut sebelum terlaksana.
Penangkapan tersangka lainnya, seorang warga Austria berusia 17 tahun, juga telah dilakukan. Sementara seorang warga negara Austria berusia 15 tahun juga telah diperiksa setelah diidentifikasi sebagai tersangka.
Tersangka kedua ditangkap di ibu kota Austria. Penangkapan remaja tersebut terjadi pada Rabu, 7 Agustus 2024 dini hari. Sedangkan penangkapan ketiga terjadi di Wina pada sore harinya.
“Berkat kerja sama intensif dari kepolisian kami dan DSN (Direktorat Keamanan dan Intelijen) yang baru didirikan dengan dinas luar negeri, ancaman itu teridentifikasi sejak dini, dilawan, dan tragedi dapat dicegah,” tulis Kanselir Austria Karl Nehammer di akun X pribadinya.
Pembatalan konser kekasih Travis Kelce ini memicu keprihatinan lebih lanjut terkait keamanan acara-acara besar. Terutama di tengah ancaman terorisme.
Layanan tiket Austria Barracuda Music menyampaikan berita itu kepada penggemar yang kecewa. Di mana disebutkan bahwa mereka yang telah membeli tiket untuk pertunjukan tersebut akan menerima pengembalian uang secara otomatis dalam 10 hari kerja berikutnya.
“Kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang,” jelas Barracuda Music.
Lihat Juga: Berapa Kerugian Pembatalan Konser Dua Lipa di Jakarta? Honor Satu Kali Manggung Capai Rp15 Miliar
(dra)