Mengenal Penyakit Sonny Septian, Suami Fairuz yang Alami Penyempitan Pembuluh Darah di Otak
loading...
A
A
A
Bila kita menghitung di atas kertas, dengan derajat stenosis arteri otak yang sangat berat, pasien seharusnya mengalami gangguan klinis yang lebih berat seperti kelumpuhan total pada anggota gerak tubuh sisi kiri.
Namun, pasien hanya mengalami kelemahan ringan pada tangan dan kaki sisi kiri, dan berangsur mengalami perbaikan kondisi. Inilah peran penting dari adanya pembuluh kollateral, yakni pembuluh darah lain yang turut memberikan suplai pada area otak yang sama. Adanya pembuluh kollateral dapat mempertahankan aliran darah otak agar tetap adekuat, walaupun terjadi sumbatan pada satu segmen pembuluh darah otak.
Sebagai penutup, stenosis intrakranial merupakan salah satu penyebab serangan stroke berulang yang perlu diwaspadai. Pada pasien yang telah memenuhi kriteria diagnosis stroke, walaupun pada pemeriksaan MRI tidak ditemukan kelainan, kita perlu melakukan terapi layaknya pasien stroke sambil melakukan pemeriksaan imaging lanjutan untuk mencari faktor risiko vaskular pada pasien.
Orang yang mengalami penyempitan pembuluh darah akan sulit berbicara dan membuat orang lain sulit memahami apa yang dikatakan. Seseorang yang terkena stroke mungkin mengalami kebingungan, kata-kata yang diucapkannya tidak jelas, atau mungkin tidak dapat memahami pembicaraan.
2. Mati rasa
Selain itu, mereka juga mengalami mati rasa, lemah, hingga lumpuh wajah di lengan atau kaki. Kondisi ini sering kali hanya memengaruhi satu sisi tubuh.
3. Masalah penglihatan
Gejala masalah penglihatan juga akan muncul di satu atau kedua mata. Penglihatan orang tersebut mungkin tiba-tiba kabur atau menghitam pada satu atau kedua mata. Atau orang tersebut mungkin melihat dua kali.
4. Sakit kepala
Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba bisa jadi merupakan gejala stroke. Muntah, pusing, dan perubahan kesadaran bisa terjadi bersamaan dengan sakit kepala.
5. Kesulitan berjalan
Seseorang yang terkena stroke dapat tersandung atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Kapan harus ke dokter?
Ketika mengalami gejala di atas sebaiknya langsung cari pertolongan medis, meskipun gejalanya muncul dan hilang atau hilang sama sekali.
Namun, pasien hanya mengalami kelemahan ringan pada tangan dan kaki sisi kiri, dan berangsur mengalami perbaikan kondisi. Inilah peran penting dari adanya pembuluh kollateral, yakni pembuluh darah lain yang turut memberikan suplai pada area otak yang sama. Adanya pembuluh kollateral dapat mempertahankan aliran darah otak agar tetap adekuat, walaupun terjadi sumbatan pada satu segmen pembuluh darah otak.
Sebagai penutup, stenosis intrakranial merupakan salah satu penyebab serangan stroke berulang yang perlu diwaspadai. Pada pasien yang telah memenuhi kriteria diagnosis stroke, walaupun pada pemeriksaan MRI tidak ditemukan kelainan, kita perlu melakukan terapi layaknya pasien stroke sambil melakukan pemeriksaan imaging lanjutan untuk mencari faktor risiko vaskular pada pasien.
Gejala penyempitan pembuluh darah
1. Kesulitan berbicaraOrang yang mengalami penyempitan pembuluh darah akan sulit berbicara dan membuat orang lain sulit memahami apa yang dikatakan. Seseorang yang terkena stroke mungkin mengalami kebingungan, kata-kata yang diucapkannya tidak jelas, atau mungkin tidak dapat memahami pembicaraan.
2. Mati rasa
Selain itu, mereka juga mengalami mati rasa, lemah, hingga lumpuh wajah di lengan atau kaki. Kondisi ini sering kali hanya memengaruhi satu sisi tubuh.
3. Masalah penglihatan
Gejala masalah penglihatan juga akan muncul di satu atau kedua mata. Penglihatan orang tersebut mungkin tiba-tiba kabur atau menghitam pada satu atau kedua mata. Atau orang tersebut mungkin melihat dua kali.
Baca Juga
4. Sakit kepala
Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba bisa jadi merupakan gejala stroke. Muntah, pusing, dan perubahan kesadaran bisa terjadi bersamaan dengan sakit kepala.
5. Kesulitan berjalan
Seseorang yang terkena stroke dapat tersandung atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Kapan harus ke dokter?
Ketika mengalami gejala di atas sebaiknya langsung cari pertolongan medis, meskipun gejalanya muncul dan hilang atau hilang sama sekali.
(tdy)