Hadirkan Film Horor Berlatar Kisah 1980-1990, Ini Pengalaman Para Pemainnya

Senin, 19 Agustus 2024 - 16:46 WIB
loading...
Hadirkan Film Horor...
Foto: Doc. Istimewa
A A A
JAKARTA - Sukses dengan film Vina: Sebelum 7 Hari yang sukses jadi perbincangan di tanah air, sutradara Anggy Umbara kembali menghadirkan karya film yang menjadi film horor perdananya berjudul Kromoleo.

Pada film horor bertajuk Kromoleo ini bisa dikatakan berbeda dengan film horor garapan sebelumnya yang pernah digarap Anggy Umbara. Pada Kromoleo, Anggy Umbara menyelipkan latar belakang dari salah satu sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1980-an hingga 1990-an. Ada pesan darinya Anggy ingin mengingatkan masyarakat dengan sejarah penting yang pernah terjadi di Indonesia.

"Ini film horor pertama saya yang mengangkat isu sosial yang sangat penting. Kita tidak ingin melupakan sejarah.Terlalu banyak pelanggaran HAM yang terjadi di negara kita. Terlalu banyak sejarah kelam yang terjadi di bangsa kita. Di sini digambarkan sejarah itu," ucap Anggy Umbara saat ditemui premier film Kromoleo di Jakarta.

Anggy mengaku tertarik mengangkat film ini karena mengangkat nilai kelokalan, khususnya di Jawa Tengah. Anggy berharap film Klomoleo ini bisa mendapat respon positif dari masyarakat.

Bagi sutradara kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1980,Local value selalu menarik untuk diangkat menjadi film. Selain akan membuka wawasan penonton secara lebih lebar dan mendalam, unsur kelokalan pasti mempunyai kedekatan tersendiri dengan masyarakat Indonesia secara khusus sebagai faktor human interest yang kuat di dalam cerita

“Dalam film ini saya lebih liar dan leluasa dalam eksekusi. Tim kami sangat solid, dan akhirnya bisa menciptakan film yang sesuai dengan passion," jelas Anggy

Menariknya dalam Kromoleo ini kolaborasi ketiga sutradara Anggi Umbara dengan Ratu Sofya dalam sebuah film. "Meskipun ini adalah film horor ketiga yang kami garap bersama, tantangannya tetap terasa baru," ujar Ratu Sofya.

"Karakter Zia sangat berbeda dari peran-peran saya sebelumnya, dan saya benar-benar harus mendalami karakter ini. Mas Anggy banyak membantu saya dalam memahami dan meresapi emosi Zia," tambahnya.

Ratu Sofya menambahkan, selain karena sudah merasa nyaman bekerja sama dengan Anggy, alasannya tertarik untuk bergabung dalam film ini adalah karena naskahnya yang unik. “Cerita dan karakter yang aku mainin di sini tuh gong banget. Terlebih, aku juga suka banget sama film horor yang ada unsur action dan gore-nya, makanya aku pengin banget gabung di film ini,” tukasnya.

Bermain dalam film ini, Ratu Sofya kena mental gara-gara karakter Zia yang diperankannya dalam film Kromoleo #Teror1malam. Dia mengatakan bahwa karakter ini cukup sulit bahkan membuatnya merasa terbebani. Ia mengaku merasa sangat berat karakter Zia masuk ke dalam dirinya. Bahkan Ratu Sofya sampai menangis lantaran merasa sudah tidak sanggup lagi memainkan karakter Zia dalam film garapan sutradara Anggy Umbara.

“Aku sampai nangis, sampai kena mental gitu. Di film sebelumnya aku masih sanggup sama mas Anggy. Tapi ini aku benar-benar sampai nangis. Aku kayak nggak ngerti lagi, kenapa ya," aku Ratu Sofya.

Untungnya dia mendapat arahan dan masukan dari Anggy Umbara dan sejumlah pemain lain. Alhasil, karakter ini bisa masuk ke dirinya setelah memakan waktu seminggu lebih.

Menurut Ratu Sofya, karakter Zia di film Kromoleo cukup tomboy dan berbeda dari sosoknya di kehidupan nyata. Ada sedikit adegan action diperankannya di film Kromoleo. Latar belakang bela diri Ratu Sofya ternyata sangat membantunya untuk melakukan adegan itu. "Aku sekitar dua tahun ikut perguruan tapak suci, tapi sejak pandemi aku berhenti. Untuk hasilnya aku masih bisa meski nggak jago banget," ujar Ratu Sofya.

Aktor peran Abun Sungkar mendapatkan pengalaman unik saat menjalani proses syuting film Kromoleo dimana dia ditampar oleh rekan mainnya, Tyo Pakusadewo. "Itu lagi syuting, terus menampar biar semangat kayaknya," kata Abun.

Pemilik nama lengkap Muhammad Abdul Wahab Sungkar mengatakan Tyo Pakusadewo menamparnya agar lebih bersemangat di lokasi syuting. Sementara itu, Anggy Umbara mengatakan film Kromoleo memiliki local value yang dianggapnya cukup menarik untuk dieksplorasi di dalam film.

Dia yakin unsur lokal ini penting sekali untuk menambah kedekatan film ini dengan masyarakat. "Nilai-nilai kekeluargaan dan kisah historical tragedy/incident yang pernah terjadi misalnya, sangat bisa relate dengan masyarakat luas. Khususnya penonton film dan pecinta horor Indonesia," paparnya.

Sekedar informasi, Film Kromoleo akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 22 Agustus 2024. Film ini dibintangi Ratu Sofya, Tio Pakusadewo, Abun Sungkar, Cornelio Sunny, Aline Fauziah, Rukman Rosadi, Totos Rasiti, Vonny Anggraini, dan Dayu Wijanto.
(unt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1498 seconds (0.1#10.140)