7 Hal yang Harus Dihindari Kalau Mau Sukses Diet Intermittent Fasting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diet intermittent fasting belakangan sedang menjadi tren. Metode diet ini banyak diterapkan oleh artis ternama Tanah Air, salah satunya Marshanda.
Berkat diet intermittent fasting Marshanda baru-baru ini sukses menurunkan berat badannya hingga 17 kilogram. Seperti diketahui, intermitten fasting adalah metode diet dengan cara berpuasa mengonsumsi kalori apa pun selama jangka waktu tertentu.
Namun, faktanya, tidak semua orang berhasil dalam melakukan diet intermittent fasting. Pasalnya, masih banyak kesalahan yang kerap dilakukan sehingga membuat diet ini kurang optimal bagi beberapa orang.
Berikut sejumlah kesalahan yang kerap membuat diet intermitten fasting menjadi gagal, melansir dari berbagai sumber.
Ada yang dilakukan dua kali dalam seminggu, ada pula yang dilakukan secara bergantian (hari ini puasa, besok makan secara normal).
Selain itu, durasi berpuasa dalam diet ini juga bervariasi. Biasanya orang yang memiliki aktivitas padat, bekerja, atau mempunyai jadwal olahraga rutin, lebih memilih menerapkan pola diet 16 jam berpuasa dan 8 jam boleh makan, karena pola ini dinilai lebih mudah serta tidak memberatkan.
Misalnya Anda terbiasa sarapan pada pukul 7 pagi. Maka jangan memaksakan untuk berpuasa di jam tersebut. Sarapan sangatlah penting terutama dalam hal memberikan energi bagi tubuh untuk beraktivitas.
Alih-alih memaksakan tubuh berpuasa, lebih baik Anda melatih tubuh menjalankan kebiasaan baru secara bertahap, tak perlu terburu-buru.
Beberapa orang mungkin meremehkan pentingnya memilih makanan yang sehat dan bergizi selama periode makan mereka. Puasa intermittent bukanlah alasan untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat atau berlebihan selama periode makan.
Berkat diet intermittent fasting Marshanda baru-baru ini sukses menurunkan berat badannya hingga 17 kilogram. Seperti diketahui, intermitten fasting adalah metode diet dengan cara berpuasa mengonsumsi kalori apa pun selama jangka waktu tertentu.
Namun, faktanya, tidak semua orang berhasil dalam melakukan diet intermittent fasting. Pasalnya, masih banyak kesalahan yang kerap dilakukan sehingga membuat diet ini kurang optimal bagi beberapa orang.
Berikut sejumlah kesalahan yang kerap membuat diet intermitten fasting menjadi gagal, melansir dari berbagai sumber.
1. Memilih Pola Diet yang Salah
Kesalahan intermittent fasting yang pertama adalah memilih pola diet yang salah. Anda harus paham bahwa terdapat lebih dari satu jenis intermittent fasting.Ada yang dilakukan dua kali dalam seminggu, ada pula yang dilakukan secara bergantian (hari ini puasa, besok makan secara normal).
Selain itu, durasi berpuasa dalam diet ini juga bervariasi. Biasanya orang yang memiliki aktivitas padat, bekerja, atau mempunyai jadwal olahraga rutin, lebih memilih menerapkan pola diet 16 jam berpuasa dan 8 jam boleh makan, karena pola ini dinilai lebih mudah serta tidak memberatkan.
2. Terburu-buru Mencapai Target
Salah satu kesalahan intermittent fasting yang umum terjadi ialah terburu-buru mencapai target. Padahal tubuh memerlukan penyesuaian terhadap kebiasaan baru, tak terkecuali kebiasaan makan.Misalnya Anda terbiasa sarapan pada pukul 7 pagi. Maka jangan memaksakan untuk berpuasa di jam tersebut. Sarapan sangatlah penting terutama dalam hal memberikan energi bagi tubuh untuk beraktivitas.
Alih-alih memaksakan tubuh berpuasa, lebih baik Anda melatih tubuh menjalankan kebiasaan baru secara bertahap, tak perlu terburu-buru.
3. Tidak Memperhatikan Asupan Makanan
Salah satu aspek yang penting dalam kesuksesan puasa intermittent adalah memperhatikan asupan makanan selama periode makan.Beberapa orang mungkin meremehkan pentingnya memilih makanan yang sehat dan bergizi selama periode makan mereka. Puasa intermittent bukanlah alasan untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat atau berlebihan selama periode makan.