Surabaya Fashion Parade 2024 Usung Tema 'AVANTECH', Padukan Teknologi dan Seni Budaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Surabaya Fashion Parade (SFP) kembali hadir pada 21-25 Agustus 2024 di Atrium Tunjungan Plaza. Mengusung tema “AVANTECH”, SFP kali ini menampilkan 60 desainer asal Surabaya dan kota-kota lain di Indonesia.
Event kali ini sekaligus merayakan perjalanannya yang ke-17 tahun. “AVANTECH” adalah tema yang menggambarkan kemajuan teknologi dalam dunia fashion, menghubungkan desain kekinian dengan solusi digital untuk menciptakan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya.
Dengan partisipasi dari berbagai desainer terkemuka, industri teknologi, inovator lokal, dan insan mode, SFP ke-17 menawarkan wadah bagi para creator untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam desain busana dengan setting spektakuler.
SFP juga masih terus mengkampanyekan bagaimana fashion, teknologi, dan praktik keberlanjutan dapat bersinergi dalam industri ini. Desain fashion yang dapat memanfaatkan teknologi terbaru dalam menghasilkan karya yang tidak hanya menawan tetapi juga ramah lingkungan adalah komitmen yang terus digaungkan SFP.
SFP ke-17 adalah kerja sama mutual antara Tunjungan Plaza dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang siap memberikan gebrakan baru tiap tahunnya. Partnership yang telah terjalin sejak 2017 ini memberikan perubahan signifikan dalam setiap event SFP karena menghadirkan tema-tema yang selalu berbeda dan berkelas.
Menurut desainer Indonesia Fashion Chamber (IFC) Dibya Hody, tema SFP tahun ini mengambil dari buku tren fashion berdasarkan lembaga riset fashion IFC. Buku ini sebagai panduan desainer Indonesia.
"Kita bikin buku tren sendiri karena buku tren yang dikeluarkan lembaga di luar negeri harganya cukup tinggi," kata Dibya.
Dia mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir dunia digempur Artificial Intelligent (AI). IFC sendiri tidak menganggap AI sebagai saingan, tetapi membantu tugas agar lebih cepat dan efisien. Termasuk dalam mencari inspirasi dan ide dunia fashion.
"Saya mencari inspirasi dengan cepat dibantu dengan AI," ujarnya.
Teknologi tak hanya desain, tapi juga fabric. Misal menentukan bahan fashion seperti langkah menghasilkan serat alam buatan.
Dalam kesempatan sama, Founder SFP Dian Apriliana menyampaikan, tema AVANTECH menggambarkan kemajuan teknologi dalam dunia fashion menghubungkan desain kekinian dengan solusi digital untuk menciptakan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya.
“SFP ke-17 ini menawarkan wadah bagi para kreator untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam desain busana dengan setting spektakuler,” ujar Dian.
Event kali ini sekaligus merayakan perjalanannya yang ke-17 tahun. “AVANTECH” adalah tema yang menggambarkan kemajuan teknologi dalam dunia fashion, menghubungkan desain kekinian dengan solusi digital untuk menciptakan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya.
Dengan partisipasi dari berbagai desainer terkemuka, industri teknologi, inovator lokal, dan insan mode, SFP ke-17 menawarkan wadah bagi para creator untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam desain busana dengan setting spektakuler.
SFP juga masih terus mengkampanyekan bagaimana fashion, teknologi, dan praktik keberlanjutan dapat bersinergi dalam industri ini. Desain fashion yang dapat memanfaatkan teknologi terbaru dalam menghasilkan karya yang tidak hanya menawan tetapi juga ramah lingkungan adalah komitmen yang terus digaungkan SFP.
SFP ke-17 adalah kerja sama mutual antara Tunjungan Plaza dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang siap memberikan gebrakan baru tiap tahunnya. Partnership yang telah terjalin sejak 2017 ini memberikan perubahan signifikan dalam setiap event SFP karena menghadirkan tema-tema yang selalu berbeda dan berkelas.
Menurut desainer Indonesia Fashion Chamber (IFC) Dibya Hody, tema SFP tahun ini mengambil dari buku tren fashion berdasarkan lembaga riset fashion IFC. Buku ini sebagai panduan desainer Indonesia.
"Kita bikin buku tren sendiri karena buku tren yang dikeluarkan lembaga di luar negeri harganya cukup tinggi," kata Dibya.
Dia mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir dunia digempur Artificial Intelligent (AI). IFC sendiri tidak menganggap AI sebagai saingan, tetapi membantu tugas agar lebih cepat dan efisien. Termasuk dalam mencari inspirasi dan ide dunia fashion.
"Saya mencari inspirasi dengan cepat dibantu dengan AI," ujarnya.
Teknologi tak hanya desain, tapi juga fabric. Misal menentukan bahan fashion seperti langkah menghasilkan serat alam buatan.
Dalam kesempatan sama, Founder SFP Dian Apriliana menyampaikan, tema AVANTECH menggambarkan kemajuan teknologi dalam dunia fashion menghubungkan desain kekinian dengan solusi digital untuk menciptakan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya.
“SFP ke-17 ini menawarkan wadah bagi para kreator untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam desain busana dengan setting spektakuler,” ujar Dian.
(tsa)