Apa Makna Istilah Tone Deaf yang Lagi Viral? Bisa Dilihat dari Ciri Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istilah tone deaf belakangan viral di media sosial. Meski terdengar tak asing, namun masih banyak yang belum mengetahui makna dari istilah tersebut.
Tone deaf sendiri merujuk pada salah satu sikap negatif yang ada pada diri seseorang. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan berikut ini.
Tone deaf adalah sebutan yang diberikan pada seseorang yang kurang peka terhadap kondisi di sekitarnya seperti adat, norma, aturan, dan lain sebagainya. Istilah ini sebenarnya berasal dari ranah musik, yaitu untuk menggambarkan ketidakmampuan seseorang mengikuti nada (pitch), bahkan untuk lagu dengan melodi yang sederhana.
Sekilas, tone deaf dalam lingkup sosial mungkin mirip dengan sifat egois, tetapi keduanya sebenarnya merupakan hal yang berbeda.
Sifat egois membuat seseorang tetap memprioritaskan kepentingan diri sendiri meski mengetahui dampak tindakannya pada orang lain.
Sementara itu, tone deaf artinya ketidakmampuan untuk memahami situasi yang terjadi. Orang-orang dengan sikap ini cenderung tidak peka secara emosional dan kurang berempati terhadap orang lain.
Berikut beberapa ciri orang yang tone deaf.
Terkadang, orang-orang dengan sikap tone deaf tidak memahami atau tidak peka terhadap norma sosial yang berlaku di lingkungannya. Akibatnya, mereka mungkin melakukan sesuatu yang dinilai tidak sopan atau tidak pantas.
Namun, mereka yang kurang peka secara emosional sering kali kesulitan memahami adat seperti apa yang harus diikuti sehingga tetap membawa kebiasaannya sehari-hari. Akibatnya, mereka bisa saja melakukan hal-hal yang dianggap kurang pantas karena tidak sesuai dengan adat di sekitar.
Tone deaf sendiri merujuk pada salah satu sikap negatif yang ada pada diri seseorang. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan berikut ini.
Tone deaf adalah sebutan yang diberikan pada seseorang yang kurang peka terhadap kondisi di sekitarnya seperti adat, norma, aturan, dan lain sebagainya. Istilah ini sebenarnya berasal dari ranah musik, yaitu untuk menggambarkan ketidakmampuan seseorang mengikuti nada (pitch), bahkan untuk lagu dengan melodi yang sederhana.
Sekilas, tone deaf dalam lingkup sosial mungkin mirip dengan sifat egois, tetapi keduanya sebenarnya merupakan hal yang berbeda.
Sifat egois membuat seseorang tetap memprioritaskan kepentingan diri sendiri meski mengetahui dampak tindakannya pada orang lain.
Sementara itu, tone deaf artinya ketidakmampuan untuk memahami situasi yang terjadi. Orang-orang dengan sikap ini cenderung tidak peka secara emosional dan kurang berempati terhadap orang lain.
Berikut beberapa ciri orang yang tone deaf.
1. Kurang Peka terhadap Perasaan Orang Lain
Orang yang tone deaf cenderung kurang peka terhadap perasaan orang lain. Pasalnya, mereka tidak menyadari bahwa apa yang dikatakan atau dilakukannya telah menyakiti orang lain.2. Tidak Peka terhadap Situasi
Orang yang tone deaf juga mungkin kesulitan membaca situasi di sekitarnya. Dengan ketidakmampuan membaca bahasa tubuh tersebut, seseorang dengan sikap ini bisa mengucapkan hal-hal kurang pantas sehingga membuat orang lain merasa tidak nyaman.3. Tidak Memahami Norma Sosial
Norma sosial merupakan aturan tidak tertulis yang berlaku di berbagai tempat. ‘Aturan’ mengenai apa saja yang pantas dan tidak pantas dilakukan ada di dalamnya.Terkadang, orang-orang dengan sikap tone deaf tidak memahami atau tidak peka terhadap norma sosial yang berlaku di lingkungannya. Akibatnya, mereka mungkin melakukan sesuatu yang dinilai tidak sopan atau tidak pantas.
4. Sulit Memahami Budaya dan Adat Istiadat
Setiap daerah bisa memiliki budaya serta adat yang berbeda. Dengan begitu, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mengikutinya ketika berada di daerah tersebut.Namun, mereka yang kurang peka secara emosional sering kali kesulitan memahami adat seperti apa yang harus diikuti sehingga tetap membawa kebiasaannya sehari-hari. Akibatnya, mereka bisa saja melakukan hal-hal yang dianggap kurang pantas karena tidak sesuai dengan adat di sekitar.
(tsa)