Sandiaga Gencar Promosikan Desa Wisata di Semarang Lewat Beti Dewi
loading...
A
A
A
SEMARANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno gencar mempromosikan desa wisata di Semarang, Jawa Tengah melalui program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) 2024.
Pada acara Beti Dewi Kreatif di Kampung Jadhoel Semarang pada Kamis, 12 September 2024, Sandiaga mengatakan bahwa program ini bertujuan mendukung target 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara. Di mana Jawa Tengah sebagai pusat utama.
"Dan Jawa Tengah ini merupakan episentrum pergerakan wisatawan nusantara karena 70-78 persen di Pulau Jawa dan Jawa Tengah ini ada di titik sentral,” kata Sandiaga.
Jawa Tengah berkontribusi besar terhadap pariwisata domestik, dengan daya tarik alam, kuliner, seni, dan budaya, serta potensi desa wisatanya. Pengelolaan desa wisata kini menjadi bagian dari program jangka menengah dan panjang, diharapkan menjadi prioritas hingga 2029.
"Jadi siapapun nanti menterinya, program desa wisata ini akan dilanjutkan karena sudah masuk ke dalam arsitektur program teknokrasi pembangunan kita sampai 2029," jelasnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan berbagai mitra, termasuk 5 OTA (Online Travel Agent) yakni Traveloka, Tiket.com, Mister Aladin, Atourin dan Djalanin.com. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan paket wisata dan produk ekonomi kreatif dari desa-desa wisata.
Kemenparekraf juga akan memberikan pendampingan, penyusunan dan pembuatan paket-paket wisata, serta mempromosikan produk wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki oleh desa wisata penerima penghargaan ADWI serta Desa Wisata lainnya di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dilakukan di platform mitra Online Travel Agent (OTA) melalui Beti Dewi 2024.
Oleh karenanya, Sandiaga berharap kolaborasi ini meningkatkan kunjungan dan transaksi produk lokal. Mulai dari kuliner, fesyen, dan kriya, sehingga ekonomi kreatif desa wisata juga berkembang.
"Jadi, bukan hanya paket-paket wisata tapi produk-produk ekonomi kreatif tadi ada produk kuliner, fesyen, dan juga ada produk kriya ini mudah-mudahan para mitra kita travel agent bisa mendorong lebih banyak pembelian, dan juga transaksi," ujarnya.
"Sehingga bukan hanya kunjungan di desa wisata yang meningkat tapi juga produk-produk ekonomi kreatifnya juga laku," tandasnya.
Pada acara Beti Dewi Kreatif di Kampung Jadhoel Semarang pada Kamis, 12 September 2024, Sandiaga mengatakan bahwa program ini bertujuan mendukung target 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara. Di mana Jawa Tengah sebagai pusat utama.
"Dan Jawa Tengah ini merupakan episentrum pergerakan wisatawan nusantara karena 70-78 persen di Pulau Jawa dan Jawa Tengah ini ada di titik sentral,” kata Sandiaga.
Jawa Tengah berkontribusi besar terhadap pariwisata domestik, dengan daya tarik alam, kuliner, seni, dan budaya, serta potensi desa wisatanya. Pengelolaan desa wisata kini menjadi bagian dari program jangka menengah dan panjang, diharapkan menjadi prioritas hingga 2029.
"Jadi siapapun nanti menterinya, program desa wisata ini akan dilanjutkan karena sudah masuk ke dalam arsitektur program teknokrasi pembangunan kita sampai 2029," jelasnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan berbagai mitra, termasuk 5 OTA (Online Travel Agent) yakni Traveloka, Tiket.com, Mister Aladin, Atourin dan Djalanin.com. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan paket wisata dan produk ekonomi kreatif dari desa-desa wisata.
Kemenparekraf juga akan memberikan pendampingan, penyusunan dan pembuatan paket-paket wisata, serta mempromosikan produk wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki oleh desa wisata penerima penghargaan ADWI serta Desa Wisata lainnya di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dilakukan di platform mitra Online Travel Agent (OTA) melalui Beti Dewi 2024.
Oleh karenanya, Sandiaga berharap kolaborasi ini meningkatkan kunjungan dan transaksi produk lokal. Mulai dari kuliner, fesyen, dan kriya, sehingga ekonomi kreatif desa wisata juga berkembang.
"Jadi, bukan hanya paket-paket wisata tapi produk-produk ekonomi kreatif tadi ada produk kuliner, fesyen, dan juga ada produk kriya ini mudah-mudahan para mitra kita travel agent bisa mendorong lebih banyak pembelian, dan juga transaksi," ujarnya.
"Sehingga bukan hanya kunjungan di desa wisata yang meningkat tapi juga produk-produk ekonomi kreatifnya juga laku," tandasnya.
(dra)