Drama Keluarga Kerajaan Norwegia Memanas usai Putri Martha Louise Menikah dengan Dukun
loading...
A
A
A
NORWEGIA - Drama Keluarga Kerajaan Norwegia memas usai Putri Martha Louise menikah dengan seorang dukun bernama Durek Verrett. Sayangnya, pernikahan pasangan ini tidak disambut gembira oleh warga Norwegia. Durek sendiri dikenal sebagai dukun generasi keenam yang lahir dengan keturunan voodoo Haiti dan pengobatan tradisional.
Meskipun Putri Martha Louise menikah dengan Durek Verrett dalam sebuah pesta yang indah di sebuah hotel di kota kecil Geiranger, Norwegia, namun orang di negara tersebut menilai bahwa ia harus kehilangan gelarnya sebagai putri. Hal ini pun menjadi sorotan publik.
Dilansir dari Express, Sabtu (14/9/2024), sebuah survei untuk NRK, kelompok penyiaran publik di Norwegia, menunjukkan 69 persen pemilih berpikir putri Raja Harald V itu harus kehilangan gelar putrinya. Survei yang dilakukan selama periode 3-5 September diikuti oleh 1.011 responden.
Menurut BFMTV, pernikahan Martha baru-baru ini tidak secara langsung menjadi masalah, tetapi mereka percaya kontroversi seputar penggunaan gelarnya untuk tujuan komersial telah memengaruhi opini publik di Norwegia.
Foto/NBC News
Foto/People
Di sisi lain, Martha mengundurkan diri sebagai anggota kerajaan yang bekerja pada 2022, tetapi ibu tiga anak ini diizinkan untuk mempertahankan gelarnya. Ini sebuah keputusan yang telah diperdebatkan dengan sengit di Norwegia karena laporan ia telah menggunakan gelarnya secara komersial.
Kontroversi baru-baru ini juga mencakup penjualan komersial botol gin. Gelar dan monogram putri miliknya dilaporkan muncul pada gin yang diproduksi untuk pernikahan pasangan tersebut.
Disuling oleh Oslo Handverksdestilleri, minuman keras tersebut digambarkan sebagai minuman pernikahan yang dibuat khusus. Tidak seperti pernikahan kerajaan besar, hanya ada segelintir keluarga dekat, teman-teman yang hadir di pernikahan Martha dan Durek dengan kru dokumenter dari Netflix juga ikut serta sebagian besar media lokal dikecualikan.
Orang tua sang Martha, Raja Harald dan Ratu Sonja, menghadiri pernikahan tersebut bersama dengan anggota Keluarga Kerajaan Norwegia lainnya. Termasuk saudara laki-laki Martha, Pangeran Haakon, istrinya, Putri Mette Marit, dan anak-anak mereka, Putri Ingrid Alexandra, dan Pangeran Sverre Magnus.
Sebuah insiden yang diduga baru-baru ini melibatkan putra sulung Putri Mette, Marius Borg Hoiby, juga telah merugikan kerajaan setelah ditahan sekitar 30 jam pada bulan Agustus 2024 karena menyerang pacarnya. Kondisi ini menambah panjang drama Keluarga Kerajaan Norwegia.
Di sisi lain, popularitas Kerajaan Norwegia telah menurun sejak 2017. Sementara 81 persen warga Norwegia mendukung monarki pada 2017, hanya 62 persen yang mendukungnya hingga September 2024.
Penurunan ini sangat terlihat dalam beberapa bulan terakhir karena dukungan untuk Kerajaan Norwegia turun dari 73 persen pada Mei lalu menjadi 68 persen pada Agustus dan kemudian menjadi 62 persen pada September.
Sementara itu, saat pernikahan Marta dan Durek pada bulan Agustus, para tamu harus mengikuti aturan yang ketat. Ini karena kedua mempelai memiliki kesepakatan eksklusif dengan Netflix dan Hello! Magazine, yang membuat tamu tidak diperbolehkan untuk mengunggah apa pun di media sosial.
Media Norwegia Aftenposten mengatakan bahwa sutradara terkenal, Rebecca Chaiklin, yang menggarap Tiger King, sedang membuat film dokumenter yang mendalam dan mengharukan tentang pasangan Norwegia tersebut.
“Jika ada terlalu banyak foto yang bocor, jumlah yang akan diterima pasangan tersebut mungkin akan berkurang, dalam hal kesepakatan yang telah mereka buat dengan perusahaan yang meliput pernikahan mereka,” tandasnya.
Meskipun Putri Martha Louise menikah dengan Durek Verrett dalam sebuah pesta yang indah di sebuah hotel di kota kecil Geiranger, Norwegia, namun orang di negara tersebut menilai bahwa ia harus kehilangan gelarnya sebagai putri. Hal ini pun menjadi sorotan publik.
Dilansir dari Express, Sabtu (14/9/2024), sebuah survei untuk NRK, kelompok penyiaran publik di Norwegia, menunjukkan 69 persen pemilih berpikir putri Raja Harald V itu harus kehilangan gelar putrinya. Survei yang dilakukan selama periode 3-5 September diikuti oleh 1.011 responden.
Menurut BFMTV, pernikahan Martha baru-baru ini tidak secara langsung menjadi masalah, tetapi mereka percaya kontroversi seputar penggunaan gelarnya untuk tujuan komersial telah memengaruhi opini publik di Norwegia.
Foto/NBC News
Foto/People
Di sisi lain, Martha mengundurkan diri sebagai anggota kerajaan yang bekerja pada 2022, tetapi ibu tiga anak ini diizinkan untuk mempertahankan gelarnya. Ini sebuah keputusan yang telah diperdebatkan dengan sengit di Norwegia karena laporan ia telah menggunakan gelarnya secara komersial.
Kontroversi baru-baru ini juga mencakup penjualan komersial botol gin. Gelar dan monogram putri miliknya dilaporkan muncul pada gin yang diproduksi untuk pernikahan pasangan tersebut.
Disuling oleh Oslo Handverksdestilleri, minuman keras tersebut digambarkan sebagai minuman pernikahan yang dibuat khusus. Tidak seperti pernikahan kerajaan besar, hanya ada segelintir keluarga dekat, teman-teman yang hadir di pernikahan Martha dan Durek dengan kru dokumenter dari Netflix juga ikut serta sebagian besar media lokal dikecualikan.
Orang tua sang Martha, Raja Harald dan Ratu Sonja, menghadiri pernikahan tersebut bersama dengan anggota Keluarga Kerajaan Norwegia lainnya. Termasuk saudara laki-laki Martha, Pangeran Haakon, istrinya, Putri Mette Marit, dan anak-anak mereka, Putri Ingrid Alexandra, dan Pangeran Sverre Magnus.
Sebuah insiden yang diduga baru-baru ini melibatkan putra sulung Putri Mette, Marius Borg Hoiby, juga telah merugikan kerajaan setelah ditahan sekitar 30 jam pada bulan Agustus 2024 karena menyerang pacarnya. Kondisi ini menambah panjang drama Keluarga Kerajaan Norwegia.
Di sisi lain, popularitas Kerajaan Norwegia telah menurun sejak 2017. Sementara 81 persen warga Norwegia mendukung monarki pada 2017, hanya 62 persen yang mendukungnya hingga September 2024.
Penurunan ini sangat terlihat dalam beberapa bulan terakhir karena dukungan untuk Kerajaan Norwegia turun dari 73 persen pada Mei lalu menjadi 68 persen pada Agustus dan kemudian menjadi 62 persen pada September.
Sementara itu, saat pernikahan Marta dan Durek pada bulan Agustus, para tamu harus mengikuti aturan yang ketat. Ini karena kedua mempelai memiliki kesepakatan eksklusif dengan Netflix dan Hello! Magazine, yang membuat tamu tidak diperbolehkan untuk mengunggah apa pun di media sosial.
Media Norwegia Aftenposten mengatakan bahwa sutradara terkenal, Rebecca Chaiklin, yang menggarap Tiger King, sedang membuat film dokumenter yang mendalam dan mengharukan tentang pasangan Norwegia tersebut.
“Jika ada terlalu banyak foto yang bocor, jumlah yang akan diterima pasangan tersebut mungkin akan berkurang, dalam hal kesepakatan yang telah mereka buat dengan perusahaan yang meliput pernikahan mereka,” tandasnya.
(dra)