Studi: Spons Cuci Piring Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa spons cuci piring yang ada di dapur bisa menyebabkan gagal ginjal. Benda ini dapat menjadi berkumpulnya bakteri berbahaya, yang berpotensi menyebabkan penyakit serius yang sering kali disalahartikan sebagai patogen bawaan makanan.
Dilansir dari Times of India, Senin (16/9/2024), pengelolaan spons yang tepat, termasuk penggantian spons secara berkala dan mempertimbangkan alat pembersih alternatif, dapat membantu mengurangi risiko gagal ginjal .
Penelitian terkini menggarisbawahi jumlah bakteri yang mengkhawatirkan yang terkandung dalam spons cuci piring, yang berpotensi lebih banyak daripada mangkuk toilet. Hal ini bisa menimbulkan risiko yang lebih besar daripada toilet.
Dengan menampung hingga 54 miliar bakteri per sentimeter kubik, spons dapat mencemari semua yang dibersihkannya, dan meningkatkan risiko keracunan makanan. Terutama jika mempertimbangkan bahwa 5 persen ayam mentah dari supermarket dapat mengandung salmonella.
Insinyur biomedis di Duke University telah membuktikan bahwa spons dapur, karena strukturnya, berfungsi sebagai lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroba. Kekhawatiran utamanya adalah bahwa penyakit yang sering dikaitkan dengan faktor lain, seperti makanan yang dikonsumsi, sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke spons yang terkontaminasi.
Ini tidak hanya mencakup gastroenteritis ringan tetapi juga penyakit parah seperti meningitis, pneumonia, demam tinggi, diare berdarah, dan keracunan darah yang mengancam jiwa. Campylobacter, bakteri yang hidup di spons, yang sering kali berasal dari ayam yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, atau kecambah dan produk olahan yang terkontaminasi, dapat menyebabkan diare, sakit perut, demam, dan mual.
Organisme lain yang ditemukan di spons, enterobacter cloacae, bagian dari flora usus normal, dapat menyebabkan infeksi parah jika orang tersebut mengalami gangguan kekebalan tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah seperti pneumonia, septikemia, dan meningitis.
Sementara itu, e coli, yang terdapat di spons, biasanya dikaitkan dengan keracunan makanan, yang menyebabkan sakit perut, diare berdarah, dan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa jika tidak diobati. Salah satu bakteri feses yang berkembang biak di spons dapur adalah e coli, yang berisiko menyebabkan gagal ginjal. Sindrom uremik hemolitik adalah nama kondisi ginjal yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri ini.
Dilansir dari Times of India, Senin (16/9/2024), pengelolaan spons yang tepat, termasuk penggantian spons secara berkala dan mempertimbangkan alat pembersih alternatif, dapat membantu mengurangi risiko gagal ginjal .
Penelitian terkini menggarisbawahi jumlah bakteri yang mengkhawatirkan yang terkandung dalam spons cuci piring, yang berpotensi lebih banyak daripada mangkuk toilet. Hal ini bisa menimbulkan risiko yang lebih besar daripada toilet.
Dengan menampung hingga 54 miliar bakteri per sentimeter kubik, spons dapat mencemari semua yang dibersihkannya, dan meningkatkan risiko keracunan makanan. Terutama jika mempertimbangkan bahwa 5 persen ayam mentah dari supermarket dapat mengandung salmonella.
Insinyur biomedis di Duke University telah membuktikan bahwa spons dapur, karena strukturnya, berfungsi sebagai lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroba. Kekhawatiran utamanya adalah bahwa penyakit yang sering dikaitkan dengan faktor lain, seperti makanan yang dikonsumsi, sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke spons yang terkontaminasi.
Ini tidak hanya mencakup gastroenteritis ringan tetapi juga penyakit parah seperti meningitis, pneumonia, demam tinggi, diare berdarah, dan keracunan darah yang mengancam jiwa. Campylobacter, bakteri yang hidup di spons, yang sering kali berasal dari ayam yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, atau kecambah dan produk olahan yang terkontaminasi, dapat menyebabkan diare, sakit perut, demam, dan mual.
Organisme lain yang ditemukan di spons, enterobacter cloacae, bagian dari flora usus normal, dapat menyebabkan infeksi parah jika orang tersebut mengalami gangguan kekebalan tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah seperti pneumonia, septikemia, dan meningitis.
Sementara itu, e coli, yang terdapat di spons, biasanya dikaitkan dengan keracunan makanan, yang menyebabkan sakit perut, diare berdarah, dan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa jika tidak diobati. Salah satu bakteri feses yang berkembang biak di spons dapur adalah e coli, yang berisiko menyebabkan gagal ginjal. Sindrom uremik hemolitik adalah nama kondisi ginjal yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri ini.