Edan! Penjual Ini Ketahuan Campur Urine ke Jus Buah

Minggu, 22 September 2024 - 00:05 WIB
loading...
Edan! Penjual Ini Ketahuan...
Viral di media sosial video menjijikkan yang memperlihatkan aksi seorang penjual mencampur urine ke jus buah. Diketahui hal tersebut terjadi di Loni, India. Foto/Times of India
A A A
INDIA - Viral di media sosial video menjijikkan yang memperlihatkan aksi seorang penjual mencampur urine ke jus buah dan menjualnya. Diketahui hal tersebut terjadi di Loni, Ghaziabad, India.

Menurut laporan, Aamir Khan, pemilik Khushi Juice Corner, dan asistennya dipukuli habis-habisan oleh penduduk setelah kepergok kedapatan mencampur urine dalam jus buah dan menyajikannya kepada pelanggan.

Dilansir dari Times of India, Minggu (22/9/2024), kemudian polisi tiba di tempat kejadian dan menangkap pemilik toko jus dan asistennya. Kejadian ini telah menimbulkan kehebohan di seluruh area.



Edan! Penjual Ini Ketahuan Campur Urine ke Jus Buah

Foto/Times of India

Menurut sebuah video yang beredar di media sosial, penduduk setempat memergoki pemilik toko jus tersebut melakukan aksinya dan mulai memukulinya dan asistennya.

Polisi kini tengah menyelidiki alasan penjual jus tersebut mencampur urine ke dalam jus buah yang dijual. Akibat insiden tersebut, isu kebersihan makanan kaki lima kembali disorot.

Di sisi lain, urine terdiri dari cairan dan produk limbah yang tidak dibutuhkan tubuh. Sementara air membentuk 91 hingga 96 persen urine, sisanya terbuat dari garam, amonia, dan produk sampingan yang dihasilkan selama proses tubuh normal.



Urine mengandung produk limbah yang telah disaring dari aliran darah. Meskipun disebut racun, produk limbah ini tidak sepenuhnya beracun.

Akan tetapi, produk limbah ini sangat pekat dan menurut para ahli, tubuh berusaha membuangnya. Pasalnya, jika tetap berada di dalam tubuh, produk ini dapat membahayakan.

Dikatakan bahwa minum urine akan memasukkan kembali produk limbah pekat ke dalam sistem tubuh. Hal ini memaksa ginjal untuk menyaringnya lagi, yang menyebabkan tekanan yang membahayakankesehatan.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1838 seconds (0.1#10.140)