Apakah Otak Pria dan Wanita Berbeda?
loading...
A
A
A
Pemindaian otak menunjukkan bahwa terdapat perbedaan di wilayah yang bertanggung jawab atas fungsi tertentu.
Sebagian besar perbedaan ini terdapat pada jaringan mode default (bagian otak tempat kita menyimpan elemen kunci pengetahuan sosial yang diperoleh melalui interaksi), dan jaringan striatum dan limbik—area yang terlibat dalam berbagai proses termasuk melamun, mengingat masa lalu, merencanakan masa depan, membuat keputusan, dan mencium.
Hasil temuan dipublikasikan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) dan dimuat oleh berbagai media.
Menurut tim di Stanford, hasil ini secara efektif telah menambahkan bagian baru ke dalam teka-teki. Mereka yakin penelitian mereka menambah bobot pada teori bahwa jenis kelamin biologis membentuk otak. Namun, tidak semua orang yakin.
Subjek kontroversial
Mencari otak 'laki-laki' dan 'perempuan' bukanlah hal baru. Namun, ini adalah subjek kontroversial yang memiliki pencelanya.
Jurnal ilmiah Nature mengingatkan bahwa sejarah penelitian perbedaan jenis kelamin penuh dengan ketidakmampuan berhitung, salah tafsir, bias publikasi, kekuatan statistik yang lemah, kontrol yang tidak memadai, dan lebih buruk lagi.
Sejarah bias
Memang, neuroseksisme telah bertahan sejak abad ke-19. Saat itu, para ilmuwan dan filsuf dengan cepat menarik kesimpulan tentang inferioritas mental perempuan, atau kurangnya bakat mereka untuk tugas-tugas tertentu, berdasarkan dugaan perbedaan anatomi antara otak laki-laki dan perempuan. Pada 1931, terlihat seorang perempuan duduk dengan psikograf, atau mesin frenologi, di kepalanya. Psikograf mengaku dapat secara mekanis membedakan bakat subjek dalam sejumlah kemampuan mental.
Namun, penelitian awal tentang pengukuran kapasitas tengkorak menunjukkan bahwa otak pria, secara rata-rata, agak lebih besar dan lebih berat daripada otak wanita. Atas dasar ini, beberapa komentator mengajukan apa yang disebut teori "kehilangan lima ons", yang mereka yakini sebagai kunci kemampuan pria yang seharusnya lebih unggul.
Tubuh yang lebih besar, otak yang lebih besar
Faktanya, menurut New Scientist, penjelasan sederhananya adalah bahwa tubuh yang lebih besar membutuhkan lebih banyak jaringan otak untuk menjalankannya—hubungan yang terlihat di seluruh spesies hewan.
Perbedaan khusus jenis kelamin di otak
"Tampaknya ada kebutuhan yang tak terelakkan, bahkan di dunia saat ini, untuk menemukan serangkaian perbedaan khusus jenis kelamin yang terprogram secara biologis di otak, dan menyetujui bahwa perbedaan ini harus menjadi dasar dari setiap perbedaan perilaku, temperamen, atau kemampuan dan prestasi antara perempuan dan laki-laki," kata Rippon, profesor emeritus bidang neuroimaging kognitif di Aston Brain Centre di Universitas Aston di Inggris.
Sebagian besar perbedaan ini terdapat pada jaringan mode default (bagian otak tempat kita menyimpan elemen kunci pengetahuan sosial yang diperoleh melalui interaksi), dan jaringan striatum dan limbik—area yang terlibat dalam berbagai proses termasuk melamun, mengingat masa lalu, merencanakan masa depan, membuat keputusan, dan mencium.
Hasil temuan dipublikasikan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) dan dimuat oleh berbagai media.
Menurut tim di Stanford, hasil ini secara efektif telah menambahkan bagian baru ke dalam teka-teki. Mereka yakin penelitian mereka menambah bobot pada teori bahwa jenis kelamin biologis membentuk otak. Namun, tidak semua orang yakin.
Subjek kontroversial
Mencari otak 'laki-laki' dan 'perempuan' bukanlah hal baru. Namun, ini adalah subjek kontroversial yang memiliki pencelanya.
Jurnal ilmiah Nature mengingatkan bahwa sejarah penelitian perbedaan jenis kelamin penuh dengan ketidakmampuan berhitung, salah tafsir, bias publikasi, kekuatan statistik yang lemah, kontrol yang tidak memadai, dan lebih buruk lagi.
Sejarah bias
Memang, neuroseksisme telah bertahan sejak abad ke-19. Saat itu, para ilmuwan dan filsuf dengan cepat menarik kesimpulan tentang inferioritas mental perempuan, atau kurangnya bakat mereka untuk tugas-tugas tertentu, berdasarkan dugaan perbedaan anatomi antara otak laki-laki dan perempuan. Pada 1931, terlihat seorang perempuan duduk dengan psikograf, atau mesin frenologi, di kepalanya. Psikograf mengaku dapat secara mekanis membedakan bakat subjek dalam sejumlah kemampuan mental.
Namun, penelitian awal tentang pengukuran kapasitas tengkorak menunjukkan bahwa otak pria, secara rata-rata, agak lebih besar dan lebih berat daripada otak wanita. Atas dasar ini, beberapa komentator mengajukan apa yang disebut teori "kehilangan lima ons", yang mereka yakini sebagai kunci kemampuan pria yang seharusnya lebih unggul.
Tubuh yang lebih besar, otak yang lebih besar
Faktanya, menurut New Scientist, penjelasan sederhananya adalah bahwa tubuh yang lebih besar membutuhkan lebih banyak jaringan otak untuk menjalankannya—hubungan yang terlihat di seluruh spesies hewan.
Perbedaan khusus jenis kelamin di otak
"Tampaknya ada kebutuhan yang tak terelakkan, bahkan di dunia saat ini, untuk menemukan serangkaian perbedaan khusus jenis kelamin yang terprogram secara biologis di otak, dan menyetujui bahwa perbedaan ini harus menjadi dasar dari setiap perbedaan perilaku, temperamen, atau kemampuan dan prestasi antara perempuan dan laki-laki," kata Rippon, profesor emeritus bidang neuroimaging kognitif di Aston Brain Centre di Universitas Aston di Inggris.