Adu Akting dengan Jonathan Rhys Meyers, Atiqah Hasiholan Kulik Sejarah Dayak Iban dalam Film Rajah
loading...
A
A
A
Josie Ho sebagai produser dari 852 Films yang juga ikut berperan sebagai Madame Lim di film Rajah ini, "Saya merasa senang sekali ketika tim saya menginformasikan bahwa film Rajah akan tayang di Indonesia,”ungkapnya.
“Terima kasih untuk Bjarne Wong perwakilan di Asia dari 852 Films dan tim, juga untuk Kalyana Shira Films sebagai distributor di Indonesia yang telah merealisasikan mimpi saya. Dengan memproduksi film ini, saya bersyukur kami bisa membagi kebudayaan, warisan dan sejarah dari Sarawak,"sambungnya.
Chief Executive Officer Margate House Films, Rob Allyn menyatakan minat memproduksi film tentang James Brooke menguat setelah membaca novel karya George MacDonald Fraser pada 2009.
Kemudian,dia menemukan buku Rajah Putih Sarawak yang menceritakan sejarah James Brook di sebuah toko buku di Singapura. Momen ini makin meningkatkan minatnya untuk memfilmkan James Brooke.
“Saya menghabiskan waktu tiga tahun untuk menimbang proyek film ini. Penulisan skenario dimulai pada 2013 begitu saya dan tim produksi sepakat menjadikan cerita ini sebuah film,” Rob Allyn membeberkan bahwa cerita kehidupan James Brooke sudah menginspirasi sejumlah film, seperti The Man Who Would be King, King Lord dan Apocalypse Now.
Selain Atiqah dan Rhys Meyers, film ini juga dibintangi aktor dari berbagai negara seperti Josie Ho (Hong Kong - film Open Grave dan Contagion), Dominic Monaghan (Inggris - film Lord if the Ring dan serial Lost), Hannah New (Inggris Raya - film Maleficent dan serial Bridgerton), Bront Palarae (Malaysia - film Gundala karya Joko Anwar dan film Stone Turtle) dan Shaheizy Sam (Malaysia- film Songlap dan film Interchange), serta aktor muda Indonesia Samo Rafael (film Kupu-kupu Kertas dan May the Devil Take You) dan Yusuf Mahardika (film Balada si Roy dan Crocodile Tears).
Film produksi Margate House Films, 852 Films dan Lembaga Pelancongan Sarawak merupakan hasil kerja sama empat negara yakni AS, Tiongkok, Malaysia, dan Inggris. Adapun untuk lokasi syuting secara keseluruhan dilakukan di Sarawak, dari bulan Agustus hingga akhir Oktober 2019. Sebanyak 70% syuting dijalankan di Siniawan yang berada dalam daerah Bau, Sarawak.
“Terima kasih untuk Bjarne Wong perwakilan di Asia dari 852 Films dan tim, juga untuk Kalyana Shira Films sebagai distributor di Indonesia yang telah merealisasikan mimpi saya. Dengan memproduksi film ini, saya bersyukur kami bisa membagi kebudayaan, warisan dan sejarah dari Sarawak,"sambungnya.
Chief Executive Officer Margate House Films, Rob Allyn menyatakan minat memproduksi film tentang James Brooke menguat setelah membaca novel karya George MacDonald Fraser pada 2009.
Kemudian,dia menemukan buku Rajah Putih Sarawak yang menceritakan sejarah James Brook di sebuah toko buku di Singapura. Momen ini makin meningkatkan minatnya untuk memfilmkan James Brooke.
“Saya menghabiskan waktu tiga tahun untuk menimbang proyek film ini. Penulisan skenario dimulai pada 2013 begitu saya dan tim produksi sepakat menjadikan cerita ini sebuah film,” Rob Allyn membeberkan bahwa cerita kehidupan James Brooke sudah menginspirasi sejumlah film, seperti The Man Who Would be King, King Lord dan Apocalypse Now.
Selain Atiqah dan Rhys Meyers, film ini juga dibintangi aktor dari berbagai negara seperti Josie Ho (Hong Kong - film Open Grave dan Contagion), Dominic Monaghan (Inggris - film Lord if the Ring dan serial Lost), Hannah New (Inggris Raya - film Maleficent dan serial Bridgerton), Bront Palarae (Malaysia - film Gundala karya Joko Anwar dan film Stone Turtle) dan Shaheizy Sam (Malaysia- film Songlap dan film Interchange), serta aktor muda Indonesia Samo Rafael (film Kupu-kupu Kertas dan May the Devil Take You) dan Yusuf Mahardika (film Balada si Roy dan Crocodile Tears).
Film produksi Margate House Films, 852 Films dan Lembaga Pelancongan Sarawak merupakan hasil kerja sama empat negara yakni AS, Tiongkok, Malaysia, dan Inggris. Adapun untuk lokasi syuting secara keseluruhan dilakukan di Sarawak, dari bulan Agustus hingga akhir Oktober 2019. Sebanyak 70% syuting dijalankan di Siniawan yang berada dalam daerah Bau, Sarawak.
(tar)