Diminta Kerajaan Cegah Pangeran Harry Tinggalkan Inggris, Mantan PM Boris Johnson: Dia Aset Nasional

Kamis, 10 Oktober 2024 - 03:03 WIB
loading...
Diminta Kerajaan Cegah...
Mantan PM Inggris Boris Johnson menyebut Pangeran Harry dan Meghan Markle sebagai aset nasional. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Mantan PM Inggris Boris Johnson menyebut Pangeran Harry dan Meghan Markle sebagai aset nasional. Hal itu terungkap dalam buku memoar terbarunya dan juga wawancara di salah satu stasiun TV Inggris.

Boris Johnson dalam wawancara yang membahas bukunya yang berjudul “Unleashed” itu mengklaim bahwa Istana Buckingham telah memintanya untuk campur tangan guna menghentikan Harry "melarikan diri" dari Inggris.

Seperti diketahui, Pangeran Harry memutuskan pindah ke California, Amerika Serikat, bersama istri dan anak-anaknya setelah pasangan itu mundur dari keanggotaan senior kerajaan serta rumor pertengkaran hebat dengan keluarganya.



Lebih lanjut Boris Johnson mengatakan, dirinya khawatir negara akan kehilangan aset berharga, yakni Pangeran Harry.

“Dalam keangkuhan saya berpikir, aset nasional ini akan meninggalkan negara kita. Saya pikir secara keseluruhan, ia bisa menjadi kekuatan untuk kebaikan. Jadi saya akan mencoba dan mencegahnya,” ungkap dia.

Dalam wawancara itu, Boris Johnson juga menyampaikan kekagumannya kepada Meghan Markle pada saat datang ke acara yang diadakan untuk pendidikan perempuan. Ia mengakui bahwa keluarga Sussex itu sangat hebat, terutama Meghan yang dinilainya sangat baik dan pandai menyampaikan detail mengenai acara tersebut.

Boris Johnson mengaku, merasa cocok dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Pasalnya, ia sempat bekerja sama dengan Harry ketika dia menyelenggarakan Invictus Games untuk para veteran cacat di Taman Olimpiade.


Boris Johnson Berbicara tentang Ratu Elizabeth II di Buku Memoar

Pada Januari 2023, Boris Johnson telah menandatangani kesepakatan untuk menulis buku tentang masa sulitnya sebagai perdana menteri yang digambarkan sebagai memoar. Buku itu juga mencakup masa krisis yang dialami warga Inggris saat dilanda Covid-19 hingga klaim bahwa Ratu Elizabeth II menderita kanker tulang sebelum kematiannya.

Mengutip CNN, buku tersebut akan tersedia di pasaran pada 10 Oktober 2024 dan telah diserialkan sepanjang pekan ini di surat kabar Daily Mail. Johnson juga menulis mengenang hari-hari terakhir sang ratu di Balmoral, Skotlandia.

"Saya sudah tahu selama setahun atau lebih bahwa ia menderita kanker tulang, dan dokternya khawatir bahwa sewaktu-waktu kondisinya bisa menurun drastis," tulis Boris Johnson dalam bukunya. Mg/Anastasia Wisalya Karini
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1455 seconds (0.1#10.140)