Perkiraan Biaya Pemakaman Raja Charles III yang Dibahas Keluarga Kerajaan, Tembus Triliunan Rupiah?
loading...
A
A
A
INGGRIS - Perkiraan biaya pemakaman Raja Charles III yang dibahas Keluarga Kerajaan membuat publik ramai dan penasaran. Rencana pemakaman ini dinamai dengan sandi Operasi Jembatan Menai, berdasarkan jembatan gantung di Wales.
Dilansir dari Daily Record, Jumat (18/10/2024), Keluarga Kerajaan Inggris menggunakan nama sandi tersebut untuk tujuan keamanan rencana pemakaman Raja Charles III.
Rencana pemakaman Charles dilaporkan diperbarui Keluarga Kerajaan setelah ia didiagnosis menderita kanker. Pasalnya, upacara pemakaman kerajaan merupakan acara rumit yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk direncanakan.
Tidak hanya rencana pemakaman ayah Pangeran William, dan Pangeran Harry itu yang diperbarui secara berkala, tetapi juga dokumen Operasi Jembatan Menai yang meninjau apa yang harus berjalan baik setelah pemakaman Charles. Termasuk apa yang dapat dilakukan saat anggota kerajaan berikutnya meninggal.
Foto/Getty Images
Departemen pemerintah yang bertanggung jawab atas pemakaman kenegaraan, Kantor Kabinet, menolak mengomentari klaim bahwa dokumen Operasi Jembatan Menai setebal beberapa ratus halaman diperbarui secara berkala. Mereka menekankan tidak akan memberikan komentar apa pun mengenai rencana semacam itu merupakan hal rutin.
"Rencana-rencana itu telah dikaji ulang dan terus diperbarui. Tidak lebih dari apa yang Anda harapkan mengingat raja telah didiagnosis menderita kanker," kata seorang sumber yang dekat dengan Keluarga Kerajaan.
Di sisi lain, tidak ada informasi pasti mengenai perkiraan biaya pemakaman sang raja. Hanya saja, diketahui bahwa upacara pemakaman ibunda Charles, Ratu Elizabeth II merupakan upacara kenegaraan pertama di Inggris sejak pemakaman Winston Churchill pada 1965.
Upacara ini juga merupakan upacara seremonial terbesar sejak Perang Dunia II. Di mana upacara pemakaman dan masa berkabung nasional selama 10 hari menghabiskan biaya sekitar 162 juta pound sterling atau Rp3,2 triliun dari pemerintah Inggris.
Sedangkan biaya keamanan saja diperkirakan tembus hingga USD7,5 juta atau Rp115 miliar. Sementara itu, pakar kerajaan Tom Sykes menyatakan bahwa rencana pemakaman raja menyebabkan ketegangan di Istana Buckingham, dengan banyak yang mengkhawatirkan prospek William menjadi raja selanjutnya.
Kemungkinan suami Kate Middleton itu dinobatkan sebagai Raja Inggris lebih cepat dari yang diharapkan dilaporkan telah membuat semua orang panik. Pasalnya, landasan William sebagai Raja William V diletakkan dengan rasa urgensi, bahkan saat ayahnya tampak dalam keadaan sehat.
Pada awal tahun ini, mantan suami mendiang Putri Diana itu mengumumkan mengidap kanker. Penyakit ini diketahui setelah ayah dua anak itu menjalani perawatan pembesaran prostat di salah satu rumah sakit di London.
Meski demikian, Charles tidak menyebutkan jenis kanker yang dideritanya. Namun, ia memastikan kanker yang diidapnya bukan lah kanker prostat.
Lihat Juga: Inggris, Italia, dan Jepang Bersatu Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6 untuk Saingi F-35 AS
Dilansir dari Daily Record, Jumat (18/10/2024), Keluarga Kerajaan Inggris menggunakan nama sandi tersebut untuk tujuan keamanan rencana pemakaman Raja Charles III.
Rencana pemakaman Charles dilaporkan diperbarui Keluarga Kerajaan setelah ia didiagnosis menderita kanker. Pasalnya, upacara pemakaman kerajaan merupakan acara rumit yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk direncanakan.
Tidak hanya rencana pemakaman ayah Pangeran William, dan Pangeran Harry itu yang diperbarui secara berkala, tetapi juga dokumen Operasi Jembatan Menai yang meninjau apa yang harus berjalan baik setelah pemakaman Charles. Termasuk apa yang dapat dilakukan saat anggota kerajaan berikutnya meninggal.
Foto/Getty Images
Baca Juga
Departemen pemerintah yang bertanggung jawab atas pemakaman kenegaraan, Kantor Kabinet, menolak mengomentari klaim bahwa dokumen Operasi Jembatan Menai setebal beberapa ratus halaman diperbarui secara berkala. Mereka menekankan tidak akan memberikan komentar apa pun mengenai rencana semacam itu merupakan hal rutin.
"Rencana-rencana itu telah dikaji ulang dan terus diperbarui. Tidak lebih dari apa yang Anda harapkan mengingat raja telah didiagnosis menderita kanker," kata seorang sumber yang dekat dengan Keluarga Kerajaan.
Di sisi lain, tidak ada informasi pasti mengenai perkiraan biaya pemakaman sang raja. Hanya saja, diketahui bahwa upacara pemakaman ibunda Charles, Ratu Elizabeth II merupakan upacara kenegaraan pertama di Inggris sejak pemakaman Winston Churchill pada 1965.
Upacara ini juga merupakan upacara seremonial terbesar sejak Perang Dunia II. Di mana upacara pemakaman dan masa berkabung nasional selama 10 hari menghabiskan biaya sekitar 162 juta pound sterling atau Rp3,2 triliun dari pemerintah Inggris.
Sedangkan biaya keamanan saja diperkirakan tembus hingga USD7,5 juta atau Rp115 miliar. Sementara itu, pakar kerajaan Tom Sykes menyatakan bahwa rencana pemakaman raja menyebabkan ketegangan di Istana Buckingham, dengan banyak yang mengkhawatirkan prospek William menjadi raja selanjutnya.
Kemungkinan suami Kate Middleton itu dinobatkan sebagai Raja Inggris lebih cepat dari yang diharapkan dilaporkan telah membuat semua orang panik. Pasalnya, landasan William sebagai Raja William V diletakkan dengan rasa urgensi, bahkan saat ayahnya tampak dalam keadaan sehat.
Pada awal tahun ini, mantan suami mendiang Putri Diana itu mengumumkan mengidap kanker. Penyakit ini diketahui setelah ayah dua anak itu menjalani perawatan pembesaran prostat di salah satu rumah sakit di London.
Meski demikian, Charles tidak menyebutkan jenis kanker yang dideritanya. Namun, ia memastikan kanker yang diidapnya bukan lah kanker prostat.
Lihat Juga: Inggris, Italia, dan Jepang Bersatu Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6 untuk Saingi F-35 AS
(dra)