Polisi Sita CCTV Hotel untuk Ungkap Asal Narkoba yang Digunakan Liam Payne sebelum Tewas
loading...
A
A
A
ARGENTINA - Polisi tengah menyelidiki asal narkoba yang digunakan Liam Payne sebelum meninggal dunia karena terjatuh dari balkon lantai tiga Hotel CasaSur Palermo, Buenos Aires, Argentina pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Polisi pun telah mendatangi hotel tempat Liam Payne meninggal dunia itu untuk menyita CCTV dan dokumen yang memperlihatkan momen terakhir mantan anggota One Direction tersebut sebelum meninggal dunia.
“Personel dari Divisi Investigasi Khusus dan Divisi Investigasi Teknologi Khusus dikerahkan (Rabu) sore ke Hotel CasaSur di Palermo tempat penyanyi Liam Payne tewas minggu lalu untuk melakukan penggerebekan guna memperoleh unsur-unsur yang menarik untuk investigasi," kata sumber kepolisian.
Dilansir dari Page Six, Jumat (25/10/2024), polisi juga menyita komputer, telepon, dan perangkat lain milik hotel. Sumber lainnya mengatakan kepada Us Weekly bahwa tujuan utama penyitaan itu adalah untuk mengidentifikasi staf mana yang bekerja pada 16 Oktober 2024 dan hari-hari sebelumnya.
Foto/Page Six
Karena banyaknya obat-obatan terlarang yang ditemukan dalam tubuh Payne pada saat meninggal dunia, polisi yakin para karyawan hotel menyediakannya untuk penyanyi tersebut dan membawanya dalam kotak sabun Dove, yang ditemukan pada saat tewas.
Sumber tersebut mengatakan kepada Us Weekly bahwa hotel diminta memberikan banyak rekaman CTTV. Penyanyi 31 tahun itu dan pacarnya, Kate Cassidy, berada di Argentina untuk menghidupkan kembali persahabatannya dengan rekan satu bandnya, Niall Horan, yang sedang mengadakan konser di dekat sana.
Meskipun memintanya untuk tinggal, Cassidy meninggalkan Argentina tepat dua hari sebelum Payne meninggal. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, penyanyi asal Inggris ini menunjukkan perilaku tidak menentu.
Di mana saksi mata melihat ia bertindak aneh dan bahkan menghancurkan laptopnya saat berada di lobi hotel. Hal ini menyebabkan seorang manajer hotel menelepon petugas tanggap darurat untuk melaporkan seseorang yang mengganggu dan dalam pengaruh alkohol serta narkoba.
Beberapa saat kemudian, penyanyi dan penulis lagu itu ditemukan di halaman hotel tempat ia terjatuh. Otopsi awal mengungkapkan bahwa ayah satu anak itu kemungkinan jatuh dari balkon dalam keadaan setengah sadar atau tidak sadar, yang menyebabkannya mengalami banyak trauma, termasuk patah tulang tengkorak.
Saat pemeriksaan awal di kamarnya yang berantakan, polisi menemukan narkoba dan alkohol di setiap ruangan. Laporan toksikologi kemudian mengungkapkan bahwa terdapat crack, kokain, dan benzodiazepin, yang merupakan jenis depresan, dalam tubuh pelantun For You itu.
Mereka juga menemukan jejak kokain merah muda, obat yang biasanya mencampur metamfetamin, ketamin, MDMA, dan lainnya. Terungkap pula polisi telah memeriksa lima orang, termasuk dua wanita, yang bersama Payne beberapa jam sebelum meninggal.
Di sisi lain, jenazah Payne sampai saat ini masih berada di Argentina untuk penyelidikan tambahan. Keluarga harus menunggunya kurang lebih selama 10 hari ke depan untuk bisa membawanya pulang ke Inggris.
Polisi pun telah mendatangi hotel tempat Liam Payne meninggal dunia itu untuk menyita CCTV dan dokumen yang memperlihatkan momen terakhir mantan anggota One Direction tersebut sebelum meninggal dunia.
“Personel dari Divisi Investigasi Khusus dan Divisi Investigasi Teknologi Khusus dikerahkan (Rabu) sore ke Hotel CasaSur di Palermo tempat penyanyi Liam Payne tewas minggu lalu untuk melakukan penggerebekan guna memperoleh unsur-unsur yang menarik untuk investigasi," kata sumber kepolisian.
Dilansir dari Page Six, Jumat (25/10/2024), polisi juga menyita komputer, telepon, dan perangkat lain milik hotel. Sumber lainnya mengatakan kepada Us Weekly bahwa tujuan utama penyitaan itu adalah untuk mengidentifikasi staf mana yang bekerja pada 16 Oktober 2024 dan hari-hari sebelumnya.
Foto/Page Six
Karena banyaknya obat-obatan terlarang yang ditemukan dalam tubuh Payne pada saat meninggal dunia, polisi yakin para karyawan hotel menyediakannya untuk penyanyi tersebut dan membawanya dalam kotak sabun Dove, yang ditemukan pada saat tewas.
Sumber tersebut mengatakan kepada Us Weekly bahwa hotel diminta memberikan banyak rekaman CTTV. Penyanyi 31 tahun itu dan pacarnya, Kate Cassidy, berada di Argentina untuk menghidupkan kembali persahabatannya dengan rekan satu bandnya, Niall Horan, yang sedang mengadakan konser di dekat sana.
Meskipun memintanya untuk tinggal, Cassidy meninggalkan Argentina tepat dua hari sebelum Payne meninggal. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, penyanyi asal Inggris ini menunjukkan perilaku tidak menentu.
Di mana saksi mata melihat ia bertindak aneh dan bahkan menghancurkan laptopnya saat berada di lobi hotel. Hal ini menyebabkan seorang manajer hotel menelepon petugas tanggap darurat untuk melaporkan seseorang yang mengganggu dan dalam pengaruh alkohol serta narkoba.
Beberapa saat kemudian, penyanyi dan penulis lagu itu ditemukan di halaman hotel tempat ia terjatuh. Otopsi awal mengungkapkan bahwa ayah satu anak itu kemungkinan jatuh dari balkon dalam keadaan setengah sadar atau tidak sadar, yang menyebabkannya mengalami banyak trauma, termasuk patah tulang tengkorak.
Saat pemeriksaan awal di kamarnya yang berantakan, polisi menemukan narkoba dan alkohol di setiap ruangan. Laporan toksikologi kemudian mengungkapkan bahwa terdapat crack, kokain, dan benzodiazepin, yang merupakan jenis depresan, dalam tubuh pelantun For You itu.
Mereka juga menemukan jejak kokain merah muda, obat yang biasanya mencampur metamfetamin, ketamin, MDMA, dan lainnya. Terungkap pula polisi telah memeriksa lima orang, termasuk dua wanita, yang bersama Payne beberapa jam sebelum meninggal.
Di sisi lain, jenazah Payne sampai saat ini masih berada di Argentina untuk penyelidikan tambahan. Keluarga harus menunggunya kurang lebih selama 10 hari ke depan untuk bisa membawanya pulang ke Inggris.
(dra)